Kamis, 27 Maret 2008

Siapa Yang Mengendalikanmu?

Pagi ini banyak sekali hal negativ yang aku temui di rumah. Tak seperti biasanya, kumulatif segala kesalahan2 itu serta segala beban yang di depan mataku membuat aku sedikit murka. Mulutku mulai lepas kendali, perasaanku mulai acak-acakan, dan hatiku pun mulai tak beres di hadapan Tuhan. So pasti aku pun tak sanggup untuk duduk diam dan berdoa. Bukannya minta ampun, aku malah makin nyerocos gak karuan di sepanjang perjalanan.
Ketika puas berkata sia-sia (Lord Jesus, please forgive me!) Dan hati mulai tenang, aku pun mulai bisa merasakan hadiratNYA.
Muka bertemu muka, DIA pun bertanya,"Siapa yang mengendalikanmu hari ini?"
"AKU tahu segala pergumulanmu, AKU mengerti segala bebanmu, AKU mengetahui segala permasalahanmu. AKU tahu, mengapa? Karena kamu ada dalam genggaman tanganKU, di pelupuk mataku (sebagai biji mataKU)"
"Tidakkah kamu percaya, jika aku mengizinkan segala hal terjadi dalam hidupmu itu adalah demi kebaikanmu?"
"AKU menjadikanmu TERANG...supaya kamu tidak dikuasai KEGELAPAN. AKU menjadikanmu GARAM, supaya dengan kehadiranmu dunia ini tidak menjadi tawar..entah tawar dalam kasihnya, iman, dan pengharapannya. AKU memberimu kuasa untuk memberi PENGARUH, bukan DIPENGARUHI."
"Bukankah AKU sudah berkata kepadamu, bahwa AKU pasti memberikan semua kebutuhanmu? Haruskah keadaan menjadikan alasan bagimu untuk berubah dan dikendalikan?"
"Janganlah tekanan hidup, kondisi yang tidak kondusif, juga masalah2mu itu menjadi alasan untuk membenarkan perbuatanmu yang jahat itu. Tetaplah menjaga hatimu, mulutmu, dan juga perilakumu. Tetaplah berbuat baik kepada semua orang apapun keadaanmu, kamu pasti bisa. Dan lihatlah, ketika engkau tetap memilih untuk taat dan patuh terhadap Firmanku disaat2 sulit, kamu akan duduk diam melihat AKU berperang ganti kamu."
"Jika kau terlalu lelah dengan banyaknya pertemuran ini AnakKU, beristirahatlah dalam kemahKU. AKU akan memberikan pengurapan dan kesegaran baru bagimu. Biarkan AKU yang mengendalikanmu, bukan keadaan di sekelilingmu. DAn biarkan AKU membentukmu menjadi Puteri Kesayanganku lewat hal-hal yang kau alami akhir-akhir ini, dan bukan sebaliknya...keadaan menjadi monster yang merusak karaktermu. Jangan serahkan hatimu pada hasrat jahatmu. Tapi berlindunglah padaKU yang senantiasa mengasihimu"
Aku hanya diam... tak sanggup menjawab. Yang pasti, aku tak akan membiarkan diriku terus menerus dikuasai keadaan. Aku yang akan berkuasa atas keadaan, bukan sebaliknya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Masih seperti dulu? Hahahaaaa..kalo marah dipendem, dan kalo dah overload meledak. Orang terkaget2 karenanya.

Menik

Anonim mengatakan...

Tekanan dan beban hidup itu seperti FITNES, membentuk otot2 yang kuat bagi tubuh rohani kita.
jadi bener katamu, jangan dipengaruhi keadaan tapi jadilah pengaruh bagi keadaan itu.

--Dewi Wijaya--