Selasa, 23 Februari 2010

Berkat Rumah Tangga

Sebelum membaca lebih lanjut, mari kita sepakat dulu bahwa yang dimaksud dengan “berkat” di sini tidaklah melulu menyangkut hal financial dan harta kepemilikan yang lainnya.

Berkat rumah tangga sangatlah beragam, yang utama adalah terpeliharanya kerukunan, damai sejahtera, saling menghormati, dan memiliki hubungan yang konstruktif di antara anggota keluarga. Sedangkan kelimpahan berkat financial serta kepemilikan yang lainnya merupakan bonus dari berkat utama yang saya sebutkan di atas.

Tulisan ini tidaklah murni dari hasil pemikiran saya, melainkan diadaptasikan dari khotbah Bpk. Pdt. Ishak Tulus yang berkunjung melayani di Gereja tempat kami digembalakan. Ada beberapa ayat yang saya tambahkan untuk melengkapi…Mudah-mudahan menjadi berkat bagi kita semua.

Pintu masuk berkat dalam Rumah tangga terletak pada Pria yang takut akan Tuhan (Mzm 128 : 4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.). Karena Pria di dalam Rumah Tangga adalah penerima otoritas dari Tuhan untuk memimpin, mengayomi, dan memberikan teladan. Secara jasmani Pria memang wajib memberikan nafkah bagi keluarganya, bukan? Nafkah lahir dan nafkah batin.

Pria yang takut akan Tuhan akan memiliki pola pikir, ucapan, keputusan, dan tindakan yang selaras dengan kehendak Tuhan. Singkat kata, mereka ini adalah orang-orang yang menjadi pelaksana Firman Tuhan. Dan para pelaksana Firman sudah barang tentu hidupnya dekat dengan berkat-berkat yang sudah dijanjikan-Nya

Ulangan 11:26-27 Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: (27)berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;

Pria-pria yang takut akan Tuhan ini bisa berdiri kuat sebagai imam dan kepala rumah tangga ketika dia didukung oleh Wanita-wanita bijaksana yang ada di sisi mereka. Wanita bijaksana yang tahu berbuat baik dan selalu menebarkan kebaikan bagi seisi rumahnya. Dia ibaratnya pohon anggur yang subur di dalam rumah (Mzm 128 : 3 : Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu )

Ada 3 (tiga) kesalahan pria dan 3 (tiga) kesalahan wanita dalam bersikap yang menyebabkan ketegangan atau konflik dalam rumah tangga bahkan bisa menyebabkan keretakan.

1. Tiga kesalahan Pria

a. Tidak berhasil menomorsatukan isterinya
tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memberhalakan isteri/suami ataupun keluarga. Hanya mengajak kepada teman-teman semua untuk mulai mengingat bahwa ketika seseorang menikah maka Loyalitasnya pertama-tama harus ditunjukkan kepada pasangannya.

Banyak sekali perceraian yang timbul karena para pria lebih sibuk mengurusi hobbynya, memperhatikan teman-teman, bahkan ada juga yang lebih memperhatikan keluarga orangtuanya daripada isterinya.

Padahal dalam Firman Tuhan, Isteri merupakan jaminan bagi terjawabnya doa-doa para suami. Doa para suami akan menjadi terhalang ketika hati para isteri tersakiti. Seperti yang dituliskan Rasul Petrus

(I Petrus 3 : 7)
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang
.

b. Tidak menjadi pemimpin rohani di dalam rumah
Banyak pria begitu bersemangat menjadi pelayan atau aktivis rohani di luar rumah. Banyak juga yang berbangga hati karena bisa atau dipercaya mempimpin kegiatan rohani di mana-mana, namun sayang…banyak juga yang tidak menyadari tugas utamanya sebagai Imam yang memimpin kerohanian keluarga.

Pada tangan pria terletak otoritas untuk menyalurkan berkat surga kepada anak dan isteri. Jadi para Pria, jangan lupa untuk duduk di bawah kaki Tuhan secara teratur, jadilah Imam bagi Isteri dan anak-anakmu. Salurkan berkat melalui tangan yang terkatub dalam doa..dan yang kau tumpangkan ketika mengucapkan berkat bagi mereka.

c. Tidak menghargai isteri dan pendapat-pendapatnya
seringkali karena merasa pintar, kuat, dan memiliki otoritas maka para suami tidak menjaga sikap hormat dan menghargai kepada isterinya. Dengan kata lain seringkali meremehkan pendapat-pendapat isteri. Padahal, sebagai seorang penolong isteri diberikan kelebihan yaitu : intuisi (kemampuan untuk menangkap pesan dari Tuhan secara tajam dan akurat)

1Petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,

2. Tiga Kesalahan Isteri
Wanita yang bijaksana, isteri yang baik adalah wanita yang tahu dan terus menerus berbuat baik bagi keluarganya.

(Ams 31:12, 27-29) Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. (27)Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. (28) Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: (29) Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.

Banyak wanita begitu terlihat baik dan manis bagi banyak orang di luar rumahnya, namun seringkali berubah menjadi monster yang bawel bagi suami, anak, dan bahkan asisten rumah tangganya.

Wanita yang baik menurut Alkitab, bukan hanya mampu berbuat baik bagi orang lain, tapi juga bagi keluarganya… Berikut ini adalah 3 kesalahan para wanita yang jamak terjadi :

a. Gagal untuk Tunduk dan Hormat kepada Suami
Suami, seperti apapun keadaannya, entah dia bergaji lebih tinggi atau lebih rendah dari isteri, ataukah memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau lebih rendah dari Isteri, tetaplah harus dihormati sebagai kepala keluarga.

Mengapa? Karena sebagai kepala, suami ditempatkan Tuhan sebagai wakil-Nya. Atasnya diberikan Otoritas atau proteksi. Isteri-isteri yang memilih untuk tidak tunduk dan hormat kepada suaminya sama halnya memilih untuk hidup di luar perlindungan Tuhan (mohon dicatat : di luar perlindungan Tuhan).

Col 3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan

Eph 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

b. Gagal mengembangkan kecantikan dalam dan luar
Sudah menjadi kewajiban bagi para isteri untuk menjaga penampilan (luar)nya agar tetap tampil menarik di rumahnya. Sedap dipandang mata oleh suaminya, bukan melulu menjadi konsumsi public yang melihatnya. Namun tak dapat dipungkiri, banyak isteri (termasuk saya..masih harus belajar)…yang memilih tampil cantik hanya pada saat hendak bepergian ataupun bekerja, namun tampil seadanya bahkan jauh dari kesan rapi dan cantik bagi suaminya sendiri.

Selain kecantikan luar…ada hal lain yg juga ikut menentukan ketenangan di dalam rumah tangga, yaitu : kecantikan dalam. Pertumbuhan karakter yang baik, pengikisan karakter yang buruk.

c. seringkali berharap suaminya seperti perempuan
jujur saja, saya lemah di area ini. Seringkali saya menuntut suami sesigap dan secekatan wanita dalam membantu saya mengurus anak,juga menuntut pria memiliki cara berpikir dan berperasaan seperti wanita.

Ini salah satu hal yg sering memicu konflik. Saya dan banyak wanita rasanya harus belajar lebih banyak bahwa wanita diciptakan berbeda dengang pria, begitu pula sebaliknya..agar saling melengkapi dan menyempurnakan. Bukan untuk disamakan sehingga malah memicu konflik yang tidak diperlukan.

Jika pria dan wanita dalam rumah tangga mau belajar memperkecil ketiga kesalahan tersebut, rasanya akan mudah mewujudkan rumah tangga yang adem tentrem dan melimpah dalam kasih sayang. Semoga kita memiliki semangat untuk senantiasa bebenah diri menjadi manusia yang dewasa seutuhnya, menuju kesempurnaan karakter Kristus. Amin.Ini ada puisi yg indah Tulisan teman saya Femi, tentang Pria dan Wanita semoga makin membuat kita mengerti tentang peran pria dan wanita dalam rumah tangga.

Senin, 08 Februari 2010

Touchable Angels

Apa yang terbayang dibenakmu ketika diucapkan kata “Malaikat”?

Dulu ketika aku masih kecil dan hidup dalam buaian bunda dengan segala cerita dongengnya yang kaya imajinasi, membuatku berangan-angan bahwa Malaikat itu adalah Makhluk Surga yang penuh sinar dan keajaiban.

Makhluk Surga yang sibuk melayani Tuhan..melayang-layang di udara bahkan yang naik turun dari Surga ke Bumi untuk mengirimkan “hantaran” dalam nampan emasnya bagi manusia sebagai jawaban doanya.

Sungguh, bagiku malaikat itu mahluk anggun yang tak bisa disentuh dengan membawa bokor berisi dupa sembah dari segala mahluk di bumi bagi Tuhan seru sekalian alam.

Jujur, dalam khayal dan imajinasiku, seringkali aku ingin bertemu dengan salah satu malaikat terang itu. Bercakap-cakap, bersahabat, dan menikmati seri indah cahaya Surga yang dibawanya…rasanya pasti sangat menyenangkan dan menggairahkan. Membawa dampak kegembiraan untuk menyingkirkan segala duka dan derita.

Hingga akhirnya aku berkesempatan bertemu dengan makhluk surga yang tinggal di bumi. Malaikat-malaikat yang tersentuh ujung jariku. Menghangatkan hari-hariku dengan kehadirannya.

Malaikat yang berbagi roti ketika aku lapar
Yang meminjami aku mantelnya ketika aku kedinginan

Malaikat yang mendukungku ketika aku nyaris terjatuh
Meminjamiku pundaknya untuk ku bersandar sebentar melepas lelah

Malaikat yang memilih untuk menasihatiku dengan lembut
Dan membuang segala penghakimannya kepadaku

Malaikat yang meyakinkanku kala aku merasa tak mampu
Yang memberikan pujian tulus
Bahkan kritikan halus

Yaah…Dia juga pernah hadir ketika aku kekurangan
Membagikan minyak, susu dan madu bagi anakku

Mereka ada di sekelilingku, sebagai malaikat-malaikat yang bisa kusentuh dan menyinari aku dengan senyum. Membalut luka hatiku dengan kata-kata yang manis dan lembut.

Ada juga yang diam-diam berjaga di Menara Doa
Menangkupkan tangannya, menyuarakan hatinya untukku di hadapan Tuhan
Ikut menangisi deritaku, dan menghiba di hadirat-Nya agar ditolong-Nya aku

Dan Kamu…(hei!!iya kamu yang sekarang membaca tulisan ini ) adalah satu dari sekian banyak malaikat yang memberikan warna bahkan semangat bagiku. Yang menyebabkan aku memiliki semangat untuk terus belajar menulis lebih baik.

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.