Minggu, 13 Februari 2022

Pelajaran Dari Kisah Raja Hizkia

Ringkasan Kotbah, 13 Februari 2022

Pdt. Felix Ruminpunu. 

Yes 38 : 1-5

Yesaya adalah nabi yang bertugas untuk menjadi pembawa pesan Tuhan di kalangan Yehuda. Israel sendiri terpecah menjadi dua kelompok yaitu kelompok Zamaria (10 suku) dan Yehuda (2 suku). Jika di-synchronized ke zaman sekarang maka pelayanan nabi Yesaya mencakup wilayah raja-raja.

Yesaya adalah contoh utusan Allah yang jujur dan tidak terintimidasi dengan jabatan Hizkia sebagai raja. Dia tidak berusaha menyenangkan Hizkia dengan berita yang dibuat-buat. Berita yang dia sampaikan kepada Hizkia persis sama seperti yang Tuhan kehendaki. Demikian juga untuk zaman sekarang, hendaknya para hamba Tuhan pembawa pesan-Nya harus berani menyatakan kebenaran secara terbuka baik tidak baik keadaannya dengan siapa pun dia berhadapan.

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Hizkia dalam merespons berita buruk yang disampaikan Yesaya sehingga Allah mengubah keputusan awalnya yang ingin memanggil Hizkia di usia yang masih muda.

1. (ay 2) ketika mendengar kabar sedih itu dia memilih untuk memalingkan mukanya ke dinding dan berdoa kepada Tuhan.

Dinding merupakan perlambang jalan buntu, bisa juga bicara tentang kekuatan pribadi. Ketika Hizkia berpaling ke dinding dan berdoa sesungguhnya dia tengah mengakui bahwa kekuatan Pribadinya tidak bisa menolong permasalahan hidupnya yang seperti jalan buntu Oleh sebab itu dia berdoa kepada Allah

2. (ay 3) Hizkia berani mengatakan bahwa dia sudah menjalani hidup dengan setia, tulus hati, dan selalu melakukan hal yang baik. Keberaniannya untuk bicara seperti ini karena memang dia menjalani hidup seperti yang dikatakan.

dari kedua hal tersebut di atas Allah mengubah keputusannya. Allah mendengar doa dan melihat airmatanya. Doa dan air mata ini yang menunjukkan kerendahan hati dan kesungguhan Hizkia dalam memohon pertolongan Tuhan.

Ketika kita dalam kesesakan yang membawa kita ke jalan buntu, mari kita berseru kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Tidak lupa juga menjaga langkah hidup kita agar hidup kita tergolong dalam kehidupan orang-orang yang setia, tulus hati, dan selalu berbuat baik dengan hati yang takut akan Tuhan

Mzm 145 : 19 Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

Sabtu, 12 Februari 2022

Memberi dan Mendapatkan Yang Terbaik

Lukas 10 : 38-42

Dari kisah Maria dan Marta saat menerima kunjungan tersebut di atas kita sering diajar bahwa yang terbaik adalah Maria dan Marta salah atau kurang baik. Benarkah demikian?

Sebelum lebih lanjut, mari kita cari tahu apa arti melayani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Melayani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :

layan/la·yan/melayani/me·la·yani/ v 1 membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni: para pembantu sibuk ~ tamu; 2 menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dan sebagainya): kita tidak perlu ~ mulut-mulut usil; 3 mengendalikan; melaksanakan penggunaannya (senjata, mesin, dan sebagainya): lulusan STM sudah dapat ~ mesin diesel;

Dari pendefinisian KBBI tersebut secara singkat kita bisa mendefinisikan bahwa melayani Tuhan adalah mengurus, mengerjakan, meladeni segala hal yang dibutuhkan oleh Tuhan. Atau lebih pas lagi kita terjemahkan mengerjakan apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita kerjakan.

Sehebat apapun kita dalam aktivitas pelayanan gerejani jika yang kita kerjakan tidak sesuai yang dikehendaki oleh Tuhan maka sebenarnya kita bukan sedang melayani Tuhan. Lantas bagaimana cara kita mengetahui? Caranya adalah dengan mendekat erat kepada Tuhan. Berbincang dengan-Nya bertanya apa yang Dia kehendaki untuk kita lakukan lalu membiarkan DIA menuntun kita untuk melangkah sesuai kehendak-Nya.

Ketika kita merasa begitu sibuk mengerjakan ini itu hingga tidak ada waktu beristirahat dan menyegarkan diri. Lalu tiba-tiba terasa begitu kering dan "tersesat" kehilangan tujuan.. jangan-jangan segala yang kita kerjakan sebenarnya untuk melayani diri sendiri.

Ketika kita merasa paling bisa, paling mampu, mengerjakan banyak hal, diam-diam bangga dan merasa paling sibuk, bisa tiba-tiba kita menggerutu mengapa banyak orang tidak peduli dan asyik saja menikmati? Jangan-jangan kita sudah serakah mengambil semua bagian dan tidak mau berbagi tugas.

Ketika kita tiba-tiba lelah dengan banyaknya aktivitas pelayanan lalu menjadi sensitif, mudah tersinggung saat ada yang mengoreksi atau menjadi patah saat gesekan terjadi, jangan-jangan kita tidak pernah punya waktu untuk sekedar menepi mengisi energi kembali.

Saudaraku, Saat Tuhan Yesus mengunjungi Maria dan Marta. Tentu Tuhan juga disenangkan dengan segala hal  yang dikerjakann Marta di dalam menyambut-Nya. Namun ada yang lebih menyenangkan hati-Nya yaitu jika Marta bersedia mengambil waktu terbaik untuk duduk dekat kaki-Nya mendengarkan curahan hati Tuhan.

Untuk segala sesuatu ada masanya, bukan? Dan kita mesti bijak mengatur waktu sebaik-baiknya agar sekalipun kita sibuk melayani pekerjaan Tuhan kita tidak lupa memperhatikan kehendak Tuhan. Kita tidak lupa menyapa-Nya dalam doa dan perenungan yang mendalam tentang Tuhan dan Firman-Nya.

Sesungguhnya ketika kita mengatur waktu untuk tetap memiliki waktu terbaik bagi Tuhan, saat itulah saat istirahat bagi jiwa, dan merupakan saat terbaik untuk tetap terkoneksi dengan Roh Kudus yang menjadi pemimpin langkah kita. Ketika kita terkoneksi dengan Roh Kudus saat itulah kita seperti HP atau peralatan lain yang tengah mengisi ulang energi untuk melanjutkan aktivitas. 

Dan yang terpenting hubungan pribadi dengan Allah akan memberikan pewahyuan dan urapan baru agar setiap pelayanan kita benar-benar berdampak bagi orang lain. 

Yesus saja selalu menepi, beristirahat, dan berdoa setelah pelayanan-Nya yang selalu spektakuler.

1. Matius 14 : 23, Yesus menepi berdoa di atas bukit setelah mukjizat 5 roti 2 ikan

2. Markus 1 : 35, pagi2 sekali Yesus menyingkir untuk berdoa setelah banyaknya mukjizat kesembuhan yang dikerjakan

3. Markus 6 : 31, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk menepi dan istirahat setelah menolong banyak orang

Yesus tahu dalam keberadaan-Nya yang sedang menjadi 100% manusia perlu istirahat dan recharges baik tubuh juga spiritnya.

Tidak salah menjadi Marta yang sibuk melakukan aktivitas pelayanan ini dan itu. Namun ketika kita menjadi Marta ingatlah untuk terus menyediakan waktu terbaik untuk mengisi ulang energi rohani kita dengan cara duduk dekat kaki Tuhan (seperti Maria) agar pelayanan kita bukan sekedar liturgis dan kebiasaan namun tepat sasaran sesuai kehendak-Nya.

Jadilah seperti Marta yang giat melayani namun juga tahu memberi yang terbaik yaitu hati dan waktu untuk Tuhan. Agar semua kegiatan pelayanan tepat sasaran dan berdampak besar.

(Lukas 10:41-42) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

written by : Riris E

 

Minggu, 06 Februari 2022

Menjadi Manusia Baru

 Kotbah tgl 6 Feb 21

GPdI Ngunut, Bpk. Pdt. Jonathan Johanes


Manusia Baru

2 KOR 5 : 17di dalam Kristus kita adalah manusia baru. Bicara tentang proses menuju seperti Kristus berlangsung seumur hidup Kita perlu proses untuk di baharui trus.


Jadi selama kita masih hidup sebagai manusia, selama itu juga kita diproses dan berproses. Mengapa? Karena kita masih banyak kekurangan sementara target Allah adalah menjadi seperti Yesus. 


2 KOR 4 : 16 - manusia jasmani lemah,rohani harus d baharui terus sesuai dengan kehendak Bapa di Sorha


Nats : Kolose 3:5-7

  • Tanggalkan kebiasaan lama hidup keduniawian yang disetarakan dengan penyembahan berhala yaitu : percabulan(berkaitan dengan sex yg menyimpang), kenajisan (dosa keduniawian) hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala -> Efesus 5:5


Apakah kita bisa meninggalkan keduniawian seperti itu? Bisa asal kita mau hidup dalam Pimpinan Roh Kudus. Dalam pimpinan Roh kita bisa menghasilkan buah mengendalikan diri (Galatia 5:22)


  • (ay 8)berkaitan dengan perkataan, kegeraman, fitnah, kata2 kotor


Isilah hati kita dengan hal2 yg baik, karena apa yg memenuhi hati akan keluar melalui perkataan. 


  • (ayat 9) tanggalkan kehidupan yg lama berdusta serta menipu sesama kita. 


  • (Ay 10) memiliki proses pembaruan diri peningkatan pengetahuan akan Kristus


Pembaruan diri berlangsung hari lepas hari. Untuk itu kita perlu melakukan. (Ay 12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.


Supaya kita mampu mengendalikan diri dan menjadi ciptaan baru maka yg sangat perlu dilakukan adalah : 

  1. menyimpan perkataan Kristus (Firman Tuhan) (ay 16)
  2. Dalam meniatkan perbaikan, lakukanlah dengan kesungguhan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus (17)


2 Tawarikh 7:14dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.