Kamis, 23 Desember 2010

Natal Itu Apa?


Natal, adalah sebuah bingkisan cinta Maha Dahsyat
dibungkus dengan kain lampin yang tidak semarak
Natal ada, sebagai bukti cinta Tuhan yang ingin manunggal
dengan manusia yang berdosa

Natal adalah pernyataan :
Bahwa Tuhan mencintai semua bangsa di dunia
yang berbeda suku, ras, dan agama
yang berbeda warna kulit juga tekstur rambutnya
yang berbeda bahasa juga intonasinya

supaya semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan beroleh kehidupan yang penuh harapan
baik kini juga kekekalan


Selamat Natal 2010
Dan
Tahun baru 2011

Semoga damai dan sukacita natal melimpah atas kita semua

Sabtu, 18 Desember 2010

Surat Di hari Yang Keseratus

Dear Jefri,
Menghitung bilangan hari kesendirianku. Kupikir dengan bertambahnya bilangan waktu membuatku dengan mudah menghapus jejakmu. Ternyata salah! Semakin banyak bilangan hari yang kusebutkan, semakin banyak kenangan memunculkanmu dalam mimpi-mimpiku.

Pagi tadi, untuk yang kesekian ratus kali Joshua anak kedua kita menanyakanmu. Aku hanya tersenyum getir menahan pilu. Farrel, kakaknya segera memelukku dan berkata,”Jangan sedih mama! Kan Papa sudah bahagia di Surga bersama Yesus?!” Aku mengangguk mengiyakan.

Pada menit berikutnya kedua anak itu membuka pintu menengadah ke langit dan berseru,”Selamat Pagi Papa…Selamat Pagi Tuhan Yesus!” aku acungkan jempol kepada mereka untuk memberikan apresiasi atas sikap baiknya. Sekuat mungkin ku tahan airmataku.

Aku tidak akan menuntut mereka melupakanmu, sayangku. Karena bagi mereka, kamu adalah Papa terbaik yang mereka punya. Sapaan ramahmu disetiap pagi, membuat mereka ingin selalu menyapamu, juga Yesus. Dan setiap perlakuan manismu sudah membentuk mereka menjadi pribadi yang hangat dan bersahabat.

Mereka sangat mengidolakanmu, sama seperti kamu senantiasa membanggakan mereka kepada setiap orang yang kau temui. Potongan rambut cepakmu, gaya makanmu yang lengkap dengan sendok dan garpu.Juga caramu mencuci motor..mereka ikuti.

Dan aku? Bagiku…kau bukan hanya suami yang baik. Kamu juga guru terbaik yang Tuhan berikan padaku. Darimu aku belajar bahwa menjalani hidup yang rumit ini bisa dengan sembari tertawa. Aku pernah kesal, ketika menurutku kamu terlalu santai menghadapi masalah besar yang waktu itu menyerang kita.

Jawabmu,”Lho..mengapa harus tegang?! Bukannya kita sudah berdoa dan meminta Tuhan menolong kita? Ada banyak cara Tuhan menolong kita, namun ada dua garis besar yang bisa kita percayai. Yang pertama : Tuhan akan memberikan IDE agar kita bisa menemukan jalan keluar ATAU Tuhan langsung memberikan jalan keluar bagi masalah kita!”

Aku tertampar saat itu juga. Aku yang seringkali mengaku pelayan doa tapi tidak bisa mengimani janji Tuhan dengan tenang dikala badai. Aku paham dengan perkataan sederhanamu itu, bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, bagian kita adalah percaya bahwa apa yang kita minta pasti dikabulkan dengan cara-Nya.

Itu adalah salah satu pelajaran di antara sekian banyak pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui kamu. Pelajaran yang datang dari luar pemikiran biasa. Pelajaran yang membuatku lebih santai dalam menghadapi hidup yang luar biasa sibuk.

Selain menjadi guru doa…kamu juga menjadi guru memasak yang baik bagiku. Tak pernah sekalipun kamu mencela masakanku yang masih jauh dari rasa enak. Kalaupun mengoreksi, kamu mengoreksi dengan lembut tanpa membuatku malu.

Dan kamu…satu-satunya pria setelah bapakku..yang mengatakan aku cantik. Satu-satunya pria yang mencintaiku ketika aku bergaun anggun, dan tetap mengagumiku ketika aku memilih bercelana selutut dan kaus butut.

Ah…aku sudah tak sanggup lagi menceritakan hal2 indah bersamamu. Tulisan ini hanya untuk menyelamatkan kenanganku. Belum semua, sayang….belum…masih banyak…untuk kali ini..cukup sekian dulu. Asal kamu tahu..betapa berharganya engkau bagi kami.

….surat ini aku titipkan kepada Tuhan Yesus. Hanya DIA yang bisa memasukkannya dalam emailmu di sana!! Email di dunia ini tak sanggup menembus server Surga begitu kata-Nya ….

..Mengenang, 100 hari kepergian Jefri Jolly Kolondam..

Minggu, 21 November 2010

....Seperti Itu...

Seperti lilin
dalam pelukan api
seperti itu rasaku
dalam pelukan rindu

aku merasakan perih
panas
tak nyaman
bahkan tersiksa

tapi aku tidak bisa berlari
untuk sekedar menghindari

banyak orang memakiku
ingatkanku
lupakan!!
hapuskan!!
dari anganmu!!!

aku hanya tersenyum
dan berkata dalam hatiku
kamu, aku, kita
dan semua yang pernah kita kecap
tidaklah sama dengan dokumen di komputerku

menghapus jejakmu
tak semudah mendelete file di foldernya
juga dari recycle bin

kamu ada di ruang-ruang rumah kita
di jalan yang harus aku lewati
di mendung pekat
juga di mega-mega cerah

bagaimana bisa aku melupakanmu
bagaimana bisa aku tak pasrah dalam gerusan rindu?
bagaimana bisa??

seperti mentari rindu berpelukan dengan pekat malam
seperti rembulan yang rindu membelai hangatnya siang
seperti itulah yang kini kurasakan

aku kuat...namun aku juga rapuh
ketika aku berhadapan dengan satu hal
RINDU

Selasa, 03 Agustus 2010

Kau Tak Sendiri

aku melihat jiwa yang resah...dalam kemarahanmu
aku melihat hati yang terkoyak.. dalam celoteh manjamu
aku merasakan luka yang menganga.. dalam setiap sumpah serapahmu
aku merasakan hati yang sepi dalam ucapan-ucapan pahitmu
aku merasakan..
ya...merasakan..kecewa hatimu atas janji yang cidera

anak muda,
mengapa kau tak duduk saja di sisiku
lalu bercerita dengan jujur tentang segala rasa
berbagi beban derita?

mengapa kau berlari ke sana-sini
dan mendirikan panggung sandiwara yang kau mainkan sendiri?
bukankah itu akan melelahkan jiwa dan ragamu?

mari, duduklah di sini
aku masih memiliki sepasang telinga untuk mendengarkanmu
mulut yg terkunci untuk menjaga rahasiamu
hati yang terbuka untuk menampung semua ceritamu
dan kesediaan untuk mendoakanmu di malam-malamku

jujurlah, nak
itu yang akan meringankan hatimu
kau tak sendiri, ada aku
juga mereka yang mencintaimu

.....untukmu, seseorang yang sangat aku kasihi
aku ingin mengingatkanmu tentang sesuatu...di sini :
Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Kamis, 08 Juli 2010

Song Of This Week

Adakah yang pasti di dalam hidup ini, selain kepastian itu sendiri? Tahun-tahun belakangan ini, saya sedang diajar untuk berserah penuh di dalam tangan pengasihan Tuhan.

Saya diizinkan melewati masa-masa yang pahit, tidak pasti, menanti di padang gurun yang tandus dan dingin. Bukan hal yang mudah. Saya tidak memiliki apa-apa untuk bertahan selain Tuhan. Dan untunglah satu-satunya yang saya miliki ini bisa diandalkan.

Melalui berbagai cara, ditunjukkan-Nya jalan untuk tetap kuat dan harapan untuk tetap bisa melihat hari depan yang sudah dirancangkan-Nya dengan sempurna.
Bukan hal yang mudah bagi seorang saya yang memiliki kecenderungan merencanakan segala sesuatu dengan pasti untuk belajar menjadi seorang murid yang sungguh-sungguh bersandar pada kekuatan-Nya. Namun sungguh, tahun-tahun sulit yang saya lalui bersama Yesus tidak berlalu sia-sia. Seringkali saya terkejut ketika saya menyikapi permasalahan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelum “kekeringan” ini terjadi.

Dulu saya mudah sekali jatuh dalam kekuatiran, sekarang….ketika kekuatiran itu datang mengetuk pintu pikiran saya bisa dengan segera iman saya berkata,”Hei, Ada Tuhan yang mengasihiku. Dia akan memberiku jalan keluar”

Dulu saya mudah sekali panic, ketika keadaan tiba-tiba berubah tidak seperti yang saya harapkan. Kini, saya bisa belajar dengan tegas berkata,”Tuhan tidak pernah berubah. DIA tetap sama dulu, sekarang, dan selamanya. Kalau hari-hari kemarin saya melihat pertolongan-Nya, maka kini dan nanti aku tetap dibela-Nya!”

Dulu saya mudah sekali gelisah, ketika hari – hari menjelang yang akan saya lewati ditutupi kabut. Tapi sekarang…Tuhan membuat saya berhasil mempercayai, bahwa Tangan Tuhan yang memegang hidup saya itu lebih dari cukup. Saya tidak perlu tahu seperti apakah hari-hari yang akan saya lalui? Yang saya tahu, selama saya bersama Tuhan, semua kesulitan ataupun kesukaan dan kemudahan adalah anugerah yang indah. Yang saya tahu, bersama Tuhan segala sesuatu yang masih misteri itu menjadi hal yang menyenangkan. Bersama Tuhan, sekalipun saya belum melihat seperti apakah jalan hidup saya ke depan…saya bisa tinggal dengan tenang.

Dikirimkan-Nya pasukan malaikat supranatural yang dipimpin oleh Roh untuk bekerja menggerakkan teman-teman berjaga di kiri dan kanan saya sehingga saya tidak pernah sendiri.

Dihindarkan-Nya saya dari segala keputusan bodoh, melalui orang-orang yang bersedia menyapa dan memastikan saya baik-baik saja.

Tahun-tahun pahit dan hari yang penuh ketidakpastian yang saya lewati, membuat saya mengalami lawatan Tuhan. Tahun-tahun yang memberikan pengalaman yang mendebarkan bersama Tuhan. Dan pengalaman itu, telah membuat saya lebih mengenal Pribadi-Nya yang penuh kejutan.

Dan minggu ini…..selain Firman-Nya masih menggaung di hati saya, ada satu lagu yang terus mengingatkan bahwa saya ada di dalam tangan-Nya. Bahwa…di dalam tangan-Nya ada jaminan kepastian yang tidak diberikan oleh dunia ini.

NKB049 – Tuhan Yang Pegang
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, namun langkahku tegap.
Bukan surya ‘ku harapkan, kar’na surya ‘kan lenyap.
O tiada ‘ku gelisah akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus, maka hatiku tenang.

Refrein:
Banyak hal taku ‘ku fahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: Tangan Tuhan yang pegang.


Makin t’ranglah perjalanan, makin tinggi aku naik.
Dan bebanku makin ringan, makin nampaklah yang baik.
Di sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh;
Di neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu.


Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap.
tapi Dia yang berkasihan melindungi ‘ku tetap.
meski susah perjalanan, g’lombang dunia menderu.
DipimpinNya ‘ku bertahan sampai akhir langkahku.


Dulu saya sering berteriak kepada-Nya,"God, I have big problem!!"
sekarang, saya bisa berkata,"Hi Problem, I have BIG GOD!"

...Tuhan, dari hatiku yang paling dalam aku ingin menyampaikan..."Terima Kasih"

Jumat, 23 April 2010

Ban Serep

Biasanya yang namanya serep tidak berada di tempat yang utama. Seperti Ban, jika dia sedang dalam posisi sebagai serep, dia tidak berada di as tempat roda berputar.

Jika kita sedang mengendarai angkot ban serep biasanya berada di antara tempat duduk penumpang. Posisinya selain tidak enak juga tidak mengenakkan karena penumpang ngkot sudah pasti duduk sedikit angkat kaki menginjaknya. LIhat..dia diinjak-injak.

Jika kita mengendarai mobil pribadi, maka biasanya di letakkan di tempat yang paling belakang. Entahkah itu digeletakkan begitu saja atau dimasukkan dalam kabin khusus ban serep (ada yang tahu nama khusus untuk tempat ban serep apa ya?)

Ketika roda cadangan atau ban serep ini sedang menjalani hari-harinya sebagai cadangan, keberadaannya seperti tidak penting. Dia teronggok begitu saja tanpa ada yang memperhatikan bahkan memberikan penghargaan.

Namun sungguh malang jika pengemudi atau pemilik kendaraan ini tidak memperhatikan vitalitas roda cadangan sebaik roda-roda yang lainnya. Mengapa, karena di saat-saat roda utama mengalami masalah, maka roda cadangan atau ban serep ini akan sangat menolong.

Ketika roda cadangan ini bisa menggantikan posisi roda yang sedang bermasalah, kita sangat merasa berterima kasih dan baru menyadari betapa penting dan berharganya keberadaan ban serep. Namun ketika ban serep ini sedang menunggu giliran untuk menjalankan fungsinya…pernahkan kita menganggapnya begitu penting? Rasanya tidak!! Dan hanya beberapa saja yang menyadari lalu bertindak adil dengan cara memberikan perawatan yang cukup kepada ban serep supaya dia bisa berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan.

Dalam kehidupan bekerjasama dalam suatu tim, entah itu di kantor atau di dalam komunitas tertentu. Ada orang-orang yang keberadaannya seperti roda cadangan ini. Seringkali diabaikan dan tidak dinilai penting.

Boro-boro penghargaan, seringkali karena jenis tugasnya yang tidak populer, para atasan sering memberikan diskripsi “hanya” untuk menjelaskan kepada orang-orang yang menanyakan apa tugas si “roda cadangan” ini. Misal : oh, kerjaannya hanya membuat surat, kerjanya hanya ini..itu.. Bahkan mungkin baru dihargai keberadaannya ketika dia tampil sebagai "pemain utama"

Well, kita memang tidak bisa mengelak adanya perbedaan jenjang dalam jabatan. Dan rasanya kita semua harus mulai menyadari, bahwa tidak ada yang tidak penting dalam sutu tim kerja. Semua dalam porsinya masing-masing adalah penting. Karena jika salah satu saja mogok atau tidak berfungsi dengan baik, maka saya yakin harmoni kerjanya tidak akan indah dan tentunya akan mempengaruhi mutu outputnya.

So…
Para atasan : hendaknya memberikan penghargaan yang cukup untuk anak buah dengan tugas-tugas yang tidak populer karena hanya memback up sesuatu. Supaya mereka memiliki energi tambahan untuk menjaga vitalitas mereka (semangat, skill, bahkan loyalitas) sehingga ketika mereka harus menggantikan si pemeran utama mereka menjadi pemeran utama yang prima dan menghasilkan output yang prima pula. Jangan sakiti hati mereka dengan kalimat-kalimat yang meremehkan juga dengan diskripsi yang membuat mereka merasa tidak dihargai.

Dan untuk teman-teman yang sedang dalam posisi “pemain cadangan” jangan berkecil hati..karena..energi dan kemampuan kita sama pentingnya dengan para pemain utama. Tetaplah meyakini bahwa akan ada masanya kalian semua menjadi pemeran utama dan tidak hanya duduk di kursi pemain cadangan. Anggaplah ini masa-masa persiapan untuk menjadi pemain tangguh pencetak goal yang luar biasa.

Jika para atasanmu tidak memberikan perawatan yang semestinya…..hayo…tetaplah menjaga vitalitas kalian..vitalitas yang berupa semangat, skill, dan loyalitas. Supaya masa penantian pergantian peran tidak membuatmu menjadi menurun. Supaya masa penantianmu sungguh-sungguh menjadi masa persiapan pengumpulan energi yang dahsyat. Sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

Kolose 4:1 Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.

Eph 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,

...................Jumat, 23 April 2010.......................

Rabu, 31 Maret 2010

Selamat Paskah

Bukan dengan barang fana, KAU membayar dosaku
Dengan darah yang mahal, tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak, KAU menebus diriku
Oleh segenap kasih dan pengorbanan-MU

Reff :
Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yang lama
Semuanya sia-sia, dan tak berarti lagi
Hidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti yang KAU ingini

~ ~ ~
Lagu Rohani tersebut di atas menjadi salah satu lagu kesukaan saya. Syairnya mengingatkan saya betapa berartinya karya Penebusan yang Yesus kerjakan bagi saya dan kita semua.

Bukan itu saja..sesungguhnya lagu tersebut mengingatkan kita bahwa kita ini sungguh berharga dan penting di mata Tuhan.

Tak banyak yang bisa saya sampaikan menjelang Paskah ini. Hanya ingin menghimbau agar kita lebih bersyukur dengan hidup yang Tuhan sudah berikan kepada kita juga karya Penebusan-NYA bagi kita. Di dalamnya terkandung harapan, sukacita, dan kasih yang indah.

SELAMAT MERAYAKAN PASKAH
Kiranya kita semakin mengenal dan hidup di dalam kasih-NYA

Jangan kuatir tentang masa depan, sebab jika Yesus saja diberikan kepada kita..apakah mungkin Bapa tidak memperhatikan kehidupan dan kebutuhan kita?

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 8 : 32

Senin, 22 Maret 2010

Tiga Puluh Lima Lilin

Tiga puluh lima lilin menyala dihadapanku
Tiap batangnya mewakili tahun-tahun perjalanan hidupku
Tiap pijar api di sana mewakili cinta yang selalu menghangatkanku
Cinta dari Tuhanku
Cinta dari keluargaku
Cinta dari teman-temanku

Kupadangi liuk api dalam pijarnya
Seperti pemandu sorak yang menyemangatiku
Untuk tetap gagah berani menghadapi hidup

Kupandangi pendaran warna biru dalam pijar lilin-lilin itu
Seperti tangan-tangan yang menggapaiku
Memelukku..mengatakan bahwa Kau bersamaku

Tuhan…
Terima kasih..karena Engkau tidak pernah bosan bersama-sama denganku
Tiga puluh lima tahun, sejak aku lahir di dunia ini
KAU ada bagiku…
Baik hadir-MU secara langsung
Atau pun melalui orang-orang terbaik di sekelilingku

Tuhan,
Plis, jangan bosan menemani langkah-langkah hidupku
Meskipun tanpa sengaja aku sering “mengacuhkan” kehadiran-Mu
Seringkali tanpa sengaja aku tidak mengakui keberadaanku di sisiku
Seringkali Engkau harus berlelah mendengarku bersungut tak bersyukur

Tuhan,
Aku tahu..tanpa-Mu apalah jadinya aku..yang rapuh ini
Tanpa-Mu..apa jadinya aku yang tiada berdaya ini..
Jadi…tolong, jangan pernah meninggalkan aku
Sekiranya aku yang meninggalkan-Mu…tolong segeralah tangkapku dengan cinta-Mu
Supaya jangan aku terlalu jauh tersesat meninggalkan Mu

Tuhan,
Berkatilah teman-temanku
Yang sudah memberkatiku dengan segala ucapan baik dan doa-doa mereka di hadapan-Mu
Berkatilah teman-temanku
Yang diam-diam merancangkan sesuatu…yang membuatku tersenyum
Membuang segala kuatir dan takutku
Berkatilah mereka, perhatikanlah mereka
Cukupkanlah kebutuhan mereka, dan sertai mereka semua
Karena tanpa mereka….hidupku akan sangat hambar
Tanpa mereka…aku pasti sangat kesepian
Tanpa teman-temanku…aku akan menjadi orang yang paling malang
Karena mereka adalah yang menopangku, dan mengangkatku ketika aku jatuh
Hingga aku tak jadi tergeletak..

Berkatilah hatiku
Supaya senantiasa baru…lembut…dan bijak
Hingga hadirku bisa menjadi laksana garam dan terang bagi sekelilingku

Berkatilah umurku,
Supaya tahun depan aku bisa menambahkan satu lilin lagi untuk kunyalakan.

dan biarlah aku hidup untuk menyenangkan-Mu
hingga terpenuhi segala kerinduan-Mu atasku
dan terpenuhi segala janji-Mu bagiku
hingga tahun-tahun dalam hidupku adalah tahun-tahun keberuntunganku

Dalam nama-Mu , Yesus Tuhan aku berdoa
Amin.

1 Kor 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

terima kasih untuk Om Nyong yang sudah mengirimkan ini :
Zus Riris Kolondam yang berbahagia dalam Kristus,

Riris, selamat ulang tahun ke 35 om ucapkan - Maz.91:16
Indah sungguh rencana Tuhan bagi Riris - Yer.29:11
Roh Kudus memberi kekuatan baru untuk melakukan kehendakNya - Yes.40:31
Iman yang teguh membuat Riris menembus kemustahilan - Mat.21:21
Sejahtera dalam Kristus menyegarkan hati di segala waktu - Fil.4:7

Jakarta, 20 Maret 2010
(tambah tua nich ?!) mohon doanya ya, teman-teman

Selasa, 09 Maret 2010

Kemuliaan dalam Duka

Adakah orang yang benar-benar siap ketika berhadapan dengan kehilangan? Ketika takdir mementahkan segala usaha, dan membuat doa seolah sia-sia. Dan sontak meluruhkan rasa. Menghamburkan derai air mata duka

Sungguh,tidak ada kata SIAP untuk kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang kita kasihi. Yang untuk mempertahankannya kita rela berlelah membuang waktu tidur kita, menguras tabungan kita. Yang untuk melihatnya tetap hidup bersama-sama dengan kita…kita merelakan segalanya.

Senin, 8 Maret 2010 setelah tepat sebulan Papa mertua saya Buang Hendrik Kolondam berjuang menaklukkan penyakit yang dideritanya di kamar ICU Rumah Sakit Tondano akhirnya menyerah pada panggilan Sang Khalik.

Yah..tak ada yang mampu menaklukkan kehendak-Nya selain kehendak-Nya sendiri. Inilah saat terberat bagi kami untuk menjiwai kalimat “jadilah Kehendak-MU” namun toh memang kami harus mengakui bahwa kehendak-Nya lah yang paling sempurna.

Sekalipun kali ini bukan masa yang mudah untuk kami jalani, tapi masa sukar ini membuat mata kami melihat betapa Tuhan mengasihi kami dan tidak pernah meninggalkan kami bergumul sendiri mengatasi duka hati kami.

Pasukan malaikat tak bersayap DIA kirimkan untuk menopang kami yang terduduk lemas. Pasukan malaikat tak bersayap DIA kirimkan untuk menguntai kalimat yang menghibur dan menyejukkan. Pasukan malaikat tak bersayap yang membuat kami mampu terbang menembus pekatnya awan duka.

Dengan mata kami melihat dan dengan hati kami merasa bahwa ada kemuliaan dalam kedukaan. Hal inilah yang membuat hati serta mulut kami tak sanggup membendung puja puji syukur ke hadirat-Nya.

Selamat Jalan Papa Hendrik…cinta kasihmu akan terus tersemai di hati kami. Teladan kesetiaanmu pada Mama Dei kiranya menjadi warisan tak ternilai bagi kami. Kesungguhanmu menjaga kekudusan Rumah Tangga kiranya menjadi saksi di hadapan Tuhan, betapa engkau telah sungguh-sungguh berlaku benar di hadapan-Nya. Dan kejujuranmu dalam bertugas kiranya menyemangati kami untuk berjalan lurus yang sudah DIA tentukan.

Selamat jalan Papa, selamat menikmati janji Kristus untuk tinggal dalam Firdaus.

TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1 : 21b)

Selasa, 23 Februari 2010

Berkat Rumah Tangga

Sebelum membaca lebih lanjut, mari kita sepakat dulu bahwa yang dimaksud dengan “berkat” di sini tidaklah melulu menyangkut hal financial dan harta kepemilikan yang lainnya.

Berkat rumah tangga sangatlah beragam, yang utama adalah terpeliharanya kerukunan, damai sejahtera, saling menghormati, dan memiliki hubungan yang konstruktif di antara anggota keluarga. Sedangkan kelimpahan berkat financial serta kepemilikan yang lainnya merupakan bonus dari berkat utama yang saya sebutkan di atas.

Tulisan ini tidaklah murni dari hasil pemikiran saya, melainkan diadaptasikan dari khotbah Bpk. Pdt. Ishak Tulus yang berkunjung melayani di Gereja tempat kami digembalakan. Ada beberapa ayat yang saya tambahkan untuk melengkapi…Mudah-mudahan menjadi berkat bagi kita semua.

Pintu masuk berkat dalam Rumah tangga terletak pada Pria yang takut akan Tuhan (Mzm 128 : 4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.). Karena Pria di dalam Rumah Tangga adalah penerima otoritas dari Tuhan untuk memimpin, mengayomi, dan memberikan teladan. Secara jasmani Pria memang wajib memberikan nafkah bagi keluarganya, bukan? Nafkah lahir dan nafkah batin.

Pria yang takut akan Tuhan akan memiliki pola pikir, ucapan, keputusan, dan tindakan yang selaras dengan kehendak Tuhan. Singkat kata, mereka ini adalah orang-orang yang menjadi pelaksana Firman Tuhan. Dan para pelaksana Firman sudah barang tentu hidupnya dekat dengan berkat-berkat yang sudah dijanjikan-Nya

Ulangan 11:26-27 Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: (27)berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;

Pria-pria yang takut akan Tuhan ini bisa berdiri kuat sebagai imam dan kepala rumah tangga ketika dia didukung oleh Wanita-wanita bijaksana yang ada di sisi mereka. Wanita bijaksana yang tahu berbuat baik dan selalu menebarkan kebaikan bagi seisi rumahnya. Dia ibaratnya pohon anggur yang subur di dalam rumah (Mzm 128 : 3 : Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu )

Ada 3 (tiga) kesalahan pria dan 3 (tiga) kesalahan wanita dalam bersikap yang menyebabkan ketegangan atau konflik dalam rumah tangga bahkan bisa menyebabkan keretakan.

1. Tiga kesalahan Pria

a. Tidak berhasil menomorsatukan isterinya
tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memberhalakan isteri/suami ataupun keluarga. Hanya mengajak kepada teman-teman semua untuk mulai mengingat bahwa ketika seseorang menikah maka Loyalitasnya pertama-tama harus ditunjukkan kepada pasangannya.

Banyak sekali perceraian yang timbul karena para pria lebih sibuk mengurusi hobbynya, memperhatikan teman-teman, bahkan ada juga yang lebih memperhatikan keluarga orangtuanya daripada isterinya.

Padahal dalam Firman Tuhan, Isteri merupakan jaminan bagi terjawabnya doa-doa para suami. Doa para suami akan menjadi terhalang ketika hati para isteri tersakiti. Seperti yang dituliskan Rasul Petrus

(I Petrus 3 : 7)
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang
.

b. Tidak menjadi pemimpin rohani di dalam rumah
Banyak pria begitu bersemangat menjadi pelayan atau aktivis rohani di luar rumah. Banyak juga yang berbangga hati karena bisa atau dipercaya mempimpin kegiatan rohani di mana-mana, namun sayang…banyak juga yang tidak menyadari tugas utamanya sebagai Imam yang memimpin kerohanian keluarga.

Pada tangan pria terletak otoritas untuk menyalurkan berkat surga kepada anak dan isteri. Jadi para Pria, jangan lupa untuk duduk di bawah kaki Tuhan secara teratur, jadilah Imam bagi Isteri dan anak-anakmu. Salurkan berkat melalui tangan yang terkatub dalam doa..dan yang kau tumpangkan ketika mengucapkan berkat bagi mereka.

c. Tidak menghargai isteri dan pendapat-pendapatnya
seringkali karena merasa pintar, kuat, dan memiliki otoritas maka para suami tidak menjaga sikap hormat dan menghargai kepada isterinya. Dengan kata lain seringkali meremehkan pendapat-pendapat isteri. Padahal, sebagai seorang penolong isteri diberikan kelebihan yaitu : intuisi (kemampuan untuk menangkap pesan dari Tuhan secara tajam dan akurat)

1Petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,

2. Tiga Kesalahan Isteri
Wanita yang bijaksana, isteri yang baik adalah wanita yang tahu dan terus menerus berbuat baik bagi keluarganya.

(Ams 31:12, 27-29) Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. (27)Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. (28) Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: (29) Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.

Banyak wanita begitu terlihat baik dan manis bagi banyak orang di luar rumahnya, namun seringkali berubah menjadi monster yang bawel bagi suami, anak, dan bahkan asisten rumah tangganya.

Wanita yang baik menurut Alkitab, bukan hanya mampu berbuat baik bagi orang lain, tapi juga bagi keluarganya… Berikut ini adalah 3 kesalahan para wanita yang jamak terjadi :

a. Gagal untuk Tunduk dan Hormat kepada Suami
Suami, seperti apapun keadaannya, entah dia bergaji lebih tinggi atau lebih rendah dari isteri, ataukah memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau lebih rendah dari Isteri, tetaplah harus dihormati sebagai kepala keluarga.

Mengapa? Karena sebagai kepala, suami ditempatkan Tuhan sebagai wakil-Nya. Atasnya diberikan Otoritas atau proteksi. Isteri-isteri yang memilih untuk tidak tunduk dan hormat kepada suaminya sama halnya memilih untuk hidup di luar perlindungan Tuhan (mohon dicatat : di luar perlindungan Tuhan).

Col 3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan

Eph 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

b. Gagal mengembangkan kecantikan dalam dan luar
Sudah menjadi kewajiban bagi para isteri untuk menjaga penampilan (luar)nya agar tetap tampil menarik di rumahnya. Sedap dipandang mata oleh suaminya, bukan melulu menjadi konsumsi public yang melihatnya. Namun tak dapat dipungkiri, banyak isteri (termasuk saya..masih harus belajar)…yang memilih tampil cantik hanya pada saat hendak bepergian ataupun bekerja, namun tampil seadanya bahkan jauh dari kesan rapi dan cantik bagi suaminya sendiri.

Selain kecantikan luar…ada hal lain yg juga ikut menentukan ketenangan di dalam rumah tangga, yaitu : kecantikan dalam. Pertumbuhan karakter yang baik, pengikisan karakter yang buruk.

c. seringkali berharap suaminya seperti perempuan
jujur saja, saya lemah di area ini. Seringkali saya menuntut suami sesigap dan secekatan wanita dalam membantu saya mengurus anak,juga menuntut pria memiliki cara berpikir dan berperasaan seperti wanita.

Ini salah satu hal yg sering memicu konflik. Saya dan banyak wanita rasanya harus belajar lebih banyak bahwa wanita diciptakan berbeda dengang pria, begitu pula sebaliknya..agar saling melengkapi dan menyempurnakan. Bukan untuk disamakan sehingga malah memicu konflik yang tidak diperlukan.

Jika pria dan wanita dalam rumah tangga mau belajar memperkecil ketiga kesalahan tersebut, rasanya akan mudah mewujudkan rumah tangga yang adem tentrem dan melimpah dalam kasih sayang. Semoga kita memiliki semangat untuk senantiasa bebenah diri menjadi manusia yang dewasa seutuhnya, menuju kesempurnaan karakter Kristus. Amin.Ini ada puisi yg indah Tulisan teman saya Femi, tentang Pria dan Wanita semoga makin membuat kita mengerti tentang peran pria dan wanita dalam rumah tangga.

Senin, 08 Februari 2010

Touchable Angels

Apa yang terbayang dibenakmu ketika diucapkan kata “Malaikat”?

Dulu ketika aku masih kecil dan hidup dalam buaian bunda dengan segala cerita dongengnya yang kaya imajinasi, membuatku berangan-angan bahwa Malaikat itu adalah Makhluk Surga yang penuh sinar dan keajaiban.

Makhluk Surga yang sibuk melayani Tuhan..melayang-layang di udara bahkan yang naik turun dari Surga ke Bumi untuk mengirimkan “hantaran” dalam nampan emasnya bagi manusia sebagai jawaban doanya.

Sungguh, bagiku malaikat itu mahluk anggun yang tak bisa disentuh dengan membawa bokor berisi dupa sembah dari segala mahluk di bumi bagi Tuhan seru sekalian alam.

Jujur, dalam khayal dan imajinasiku, seringkali aku ingin bertemu dengan salah satu malaikat terang itu. Bercakap-cakap, bersahabat, dan menikmati seri indah cahaya Surga yang dibawanya…rasanya pasti sangat menyenangkan dan menggairahkan. Membawa dampak kegembiraan untuk menyingkirkan segala duka dan derita.

Hingga akhirnya aku berkesempatan bertemu dengan makhluk surga yang tinggal di bumi. Malaikat-malaikat yang tersentuh ujung jariku. Menghangatkan hari-hariku dengan kehadirannya.

Malaikat yang berbagi roti ketika aku lapar
Yang meminjami aku mantelnya ketika aku kedinginan

Malaikat yang mendukungku ketika aku nyaris terjatuh
Meminjamiku pundaknya untuk ku bersandar sebentar melepas lelah

Malaikat yang memilih untuk menasihatiku dengan lembut
Dan membuang segala penghakimannya kepadaku

Malaikat yang meyakinkanku kala aku merasa tak mampu
Yang memberikan pujian tulus
Bahkan kritikan halus

Yaah…Dia juga pernah hadir ketika aku kekurangan
Membagikan minyak, susu dan madu bagi anakku

Mereka ada di sekelilingku, sebagai malaikat-malaikat yang bisa kusentuh dan menyinari aku dengan senyum. Membalut luka hatiku dengan kata-kata yang manis dan lembut.

Ada juga yang diam-diam berjaga di Menara Doa
Menangkupkan tangannya, menyuarakan hatinya untukku di hadapan Tuhan
Ikut menangisi deritaku, dan menghiba di hadirat-Nya agar ditolong-Nya aku

Dan Kamu…(hei!!iya kamu yang sekarang membaca tulisan ini ) adalah satu dari sekian banyak malaikat yang memberikan warna bahkan semangat bagiku. Yang menyebabkan aku memiliki semangat untuk terus belajar menulis lebih baik.

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.