Selasa, 10 Desember 2019

Lahirnya Raja Mulia


Oleh : Riris E 

Di dusun kecil Bethlehem
Saat malam begitu gelap
Terbit cahaya dari Sorga
Bagi dunia yang kelam

Raja Mulia, turun ke dunia
Allah Yang Maha Mulia lahir 
menjadi manusia biasa

Ya!!! Yesus lahir ke dunia
Yesus lahir ke dunia !! 
Agar kita yang berdosa mendapatkan mengampunan
Agar kita yang tinggal dalam gelap mendapatkan terang yang mulia

Yesus lahir kedunia
Membawa kesukaan dan harapan bagi kita semua

#puisinatal

Senin, 29 April 2019

GEREJA Tidak Mempengaruhi Pertumbuhan (??)

Pernah suatu waktu seorang Pemberita Firman mengatakan bahwa jemaat yang pindah gereja dengan alasan di gereja yg lama tidak bertumbuh adalah suatu pemikiran yg salah. Karena (masih) menurutnya gereja tidak memberi efek pertumbuhan. Yang memberi pertumbuhan adalah TUHAN. (tentu dengan mengutip ayat 1Kor 3:6)

Benarkah gereja tidak mempengaruhi pertumbuhan rohani jemaat? Benarkah bahwa tanpa campurtangan gereja benih yg ditanam otomatis bertumbuh!

Mari kita perhatikan ayat ini :
(I Kor 3 : 6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

Ketika benih disemai lalu ditanam, butuh media dan perawatan agar benih tersebut tumbuh dan berbuah. Masing-masing tanaman mempunyai karakteristik yg berbeda dan membutuhkan media yg berbeda pula untuk bisa tumbuh.

Dalam media itulah Apolos menyiram, memberi pupuk, menghilangkan gulma, membasmi hama, dan hal2 lain yg mengganggu pertumbuhan bahkan membinasakannya. Dan media itu adalah gereja dan sistemnya. Jika media tanam tidak sehat, bagaimana bisa terjadi pertumbuhan yg maksimal?

Tuhan memberi pertumbuhan juga melalui proses, butuh perpanjangan tangan, juga butuh media yg pas. Proses pertumbuhan yg Tuhan berikan bukan sulap juga bukan sihir yg sekali mengayun tongkat maka terjadi perubahan.

Kembali kepada pernyataan Pembicara tadi, seolah2 kalau pindah gereja merupakan dosa besar yg dapat membinasakan kerohanian maka kita juga harus bijak menyikapi.

Selama alasan pindah memang untuk pertumbuhan bukan karena selisih paham atau like dislike menurut saya bukan sebuah kesalahan.

Pengumpamaan tentang pohon yg cabut tanam akan mati juga kurang tepat. Di satu sisi pertumbuhan iman; kita diumpamakan sebagai tanaman. Tapi seringkali kita disebut sebagai DOMBA. Domba punya akal dan naluri bertahan hidup. Satu lagi DOMBA punya kaki yg bisa membawanya pergi ke padang yg berumput segar dan air yg jernih. Domba harus bisa menguji apakah “kandang” tempatnya dipelihara memang paling pas untuknya atau tidak. 

Hanya saja DOMBA2 juga harus bijaksana jangan sedikit2  pindah kandang. Karena di luar kandang pasti akan ada bahaya yg mengancam.

Tulisan ini hanyalah reaksi pribadi atas opini yg pernah saya dengar. Jika Ada yg ingin mengoreksi atau mengkritik, saya menerima dengan hati dan pikiran terbuka. Karena saya bukan insan sempurna yg masih butuh banyak belajar.







Sabtu, 27 April 2019

Promosi Dari Tuhan

Nas : " (ISam 16:7b) ....Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Adalah suatu kewajaran jika ingin mendapatkan promosi jabatan seseorang berupaya dengan keras agar dia tampak lebih menonjol dibandingkan para rivalnya.

Akhirnya tanpa disadari manusia terjebak dalam persaingan yg tidak sehat. Saling sikut, saling dorong, saling menjatuhkan demi sebuah PROMOSI.

Bagaimana dengan DAUD? Apakah dia dipilih TUHAN karena menjadi pribadi yang menonjol, yang KEHADIRANnya SERING DILIHAT orang? Apakah TUHAN mengurapi DAUD karena dia sering duduk-duduk sebagai anak kesayangan ISAI?

DAUD dipilih TUHAN menjadi Raja justru saat dia sedang menggembalakan ternak seorang diri jauh dari kenyamanan rumah, jauh dari kemewahan, jauh dari pandangan orang.

Dalam kesendiriannya hati dan hidupnya terpaut kepada Allah yg membuatnya mampu penjadi GEMBALA yg melawan binatang2 buas demi KESELAMATAN ternak2nya. Dalam kesendiriannya, TUHAN membentuknya menjadi pribadi yg PEMBERANI, dalam kesetiaannya menjaga TERNAK, TUHAN membentuknya menjadi seorang PEMIMPIN yg rela mati bagi rakyatnya.

Kamu sedang sendiri? Jauh dari hiruk pikuk kemewahan panggung (entahkah itu oekerhaan sekuler atau rohani)? Merasa “mati potensi”?

Sabaar....Tuhan tengah mempersiapkanmu menjadi Pribadi yg hebat. Hingga pada saatnya PROMOSI dari TUHAN datang dan tidak ada yg dapat menggagalkannya. (Riris Ernaeni)