Senin, 08 Februari 2010

Touchable Angels

Apa yang terbayang dibenakmu ketika diucapkan kata “Malaikat”?

Dulu ketika aku masih kecil dan hidup dalam buaian bunda dengan segala cerita dongengnya yang kaya imajinasi, membuatku berangan-angan bahwa Malaikat itu adalah Makhluk Surga yang penuh sinar dan keajaiban.

Makhluk Surga yang sibuk melayani Tuhan..melayang-layang di udara bahkan yang naik turun dari Surga ke Bumi untuk mengirimkan “hantaran” dalam nampan emasnya bagi manusia sebagai jawaban doanya.

Sungguh, bagiku malaikat itu mahluk anggun yang tak bisa disentuh dengan membawa bokor berisi dupa sembah dari segala mahluk di bumi bagi Tuhan seru sekalian alam.

Jujur, dalam khayal dan imajinasiku, seringkali aku ingin bertemu dengan salah satu malaikat terang itu. Bercakap-cakap, bersahabat, dan menikmati seri indah cahaya Surga yang dibawanya…rasanya pasti sangat menyenangkan dan menggairahkan. Membawa dampak kegembiraan untuk menyingkirkan segala duka dan derita.

Hingga akhirnya aku berkesempatan bertemu dengan makhluk surga yang tinggal di bumi. Malaikat-malaikat yang tersentuh ujung jariku. Menghangatkan hari-hariku dengan kehadirannya.

Malaikat yang berbagi roti ketika aku lapar
Yang meminjami aku mantelnya ketika aku kedinginan

Malaikat yang mendukungku ketika aku nyaris terjatuh
Meminjamiku pundaknya untuk ku bersandar sebentar melepas lelah

Malaikat yang memilih untuk menasihatiku dengan lembut
Dan membuang segala penghakimannya kepadaku

Malaikat yang meyakinkanku kala aku merasa tak mampu
Yang memberikan pujian tulus
Bahkan kritikan halus

Yaah…Dia juga pernah hadir ketika aku kekurangan
Membagikan minyak, susu dan madu bagi anakku

Mereka ada di sekelilingku, sebagai malaikat-malaikat yang bisa kusentuh dan menyinari aku dengan senyum. Membalut luka hatiku dengan kata-kata yang manis dan lembut.

Ada juga yang diam-diam berjaga di Menara Doa
Menangkupkan tangannya, menyuarakan hatinya untukku di hadapan Tuhan
Ikut menangisi deritaku, dan menghiba di hadirat-Nya agar ditolong-Nya aku

Dan Kamu…(hei!!iya kamu yang sekarang membaca tulisan ini ) adalah satu dari sekian banyak malaikat yang memberikan warna bahkan semangat bagiku. Yang menyebabkan aku memiliki semangat untuk terus belajar menulis lebih baik.

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

12 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku pernah menulis hal yang serupa, Mbak... Memang, wujud Malaikat tak serupa dengan apa yang terbayang dalam imajinasiku, tapi mereka berwujud manusia dan sejuta perilaku baiknya... Malaikat Tuhan menjelma dalam setiap sentuhan dan telinga yang mendengar segala curahan isi hati...

Malaikat berwujud sahabat dan orang-orang yang peduli..

Kalau aku membaca ini, berarti aku malaikat, ya, Mbak? :)
Tapi, Mbak juga malaikat buat aku...

ya, sesama malaikat memang harus saling mencintai dan menyayangi... hehehehhe

Kiss, kiss...

Femikhirana mengatakan...

malaikat bersayap patah tetapi selalu kembali rapat sayapnya hehehe

Oyen mengatakan...

Dan malaikat terindah adalah ibu kita...

DV mengatakan...

Aku adalah malaikat yang tak bersayap tapi tampan hahaha..
Akhirnya kamu nulis lagi!

Riris Ernaeni mengatakan...

@ Lala : wah..sesama malaikat menulis tentang malaikat ya?
@ Femi : sayap-sayap patah halaman brapa, Fem? :D
@ Oyen : Betul, selain ibu, malaikat itu hadir dalam wujud teman
@ Donny : Betul..kamu malaikat tanpa sayap yang tampan. (aku justru bingung kalau kamu jadi malaikat tanpa sayap yang Cantik :p)

Anonim mengatakan...

Akhirnya....kau nulis lagi Mbak...

dari dulu, malaikat dalam bayanganku adalah bayi2 mungil lucu gendut, bersayap mungil dan separo bugil hihi...(kebanyakan lihat gambar2 malaikat versi Eropa)
and I have one, there in heaven...

dan, di dunia ini, aku punya banyak malaikat dong, yang mau berbagi tawa dan cerita, juga mau meringankan duka...
and I have one among all, that's you!

Q - Kiss mengatakan...

ketika kita berseru, Tuhan tunjukkan aku jalan....Tuhan mendengar dan menyuruh malaikatNya datang menemui kita...namun apa yang terjadi? lebih seringnya justru kita yang menolak malaikat itu...mari kita perdengarkan dengan seksama ketulusan hati malaikat Tuhan....GBU

Eka Situmorang-Sir mengatakan...

Thank u mbak :)
postingan ini memberkati gue banget!
malaikat ada disekeliling kita :)
kamu juga salah satu malaikat dengan tulisan2mu mbak :)

salam,
EKA

jalahati mengatakan...

sahabat bisa menjadi malaikat penjagamu. Ia adalah hadiah yang kau berikan untuk dirimu sendiri. salam kenal.

Riris Ernaeni mengatakan...

@ Nana : iya nich lagi sibuk banget,..thank u..sudah menyebutku salah satu malaikat bagimu :D

@ Mas Kikis : betul mas, seringkali kita membayangkan hal yg terlalu tinggi sebagai bentuk pertolongan Tuhan. Padahal seringkali Tuhan menggunakan hal sederhana untuk menolong / membukakan jalan bagi kita.

@ Eka : Terima kasih supportnya, aku juga suka dengan tulian2mu yang sangat inspiratif.

@ Jalahati : Terima kasih kunjungannya. Benar, Sahabat adalah salah satu malaikat yang Tuhan berikan untuk menjagai kita.

ikkyu_san a.k.a imelda mengatakan...

waaahhhh senengnya aku mampir ke sini.
jadi kecipratan dibilang malaikat sama Riris...
(tapi kasihan sayapku, bebannya berat hihihi)

EM

Daily GLOW mengatakan...

klo Malaikat Tuhan, itu menunjuk kpd Tuhan sendiri. klo malaikat-malaikat, mgkn bisa diterjemahkan org sekeliling. But I'm not too sure.