Kamis, 19 Februari 2009

Jika

Jika kapal yang kau tumpangi terserang badai.... tenanglah
Tuhan ada di sana untuk menenangkan badai... karena kamu anakNYA

Jika ternyata DIA tak berkenan menenangkan badai... jangan kuatir
DIA akan menjaga kapalmu agar tidak karam ... karena kamu anakNYA


Jika DIA tak berkenan menjaga kapalmu agar tak karam... jangan takut
DIA sediakan pelampung agar kamu selamat sampai pulau terdekat (karena kamu anakNYA)

Jika DIA juga tak berkenan menyediakan pelampung... jangan kecewa
DIA inginkan kau ada di sisiNYA selamanya
menikmati segala kekekalan yang indah tanpa isak tangis dan derita... karena kamu anakNYA

kekasih kesayangan, yang mendebarkan hatiNYA...dan membuatNYA selalu ingin memelukmu

------------------------------
saya agak merinding ketika di pikiran saya terbetik puisi ini di saat saya bertanya akan jadi apa perusahaan tempat di mana saya bekerja saat ini?
saya justru harus bergulat dengan rasa takut dan kuatir dengan puisi yang tiba-tiba bercokol begitu kuat
namun akhirnya saya sadar
bahwa kehidupan yang saat ini saya miliki adalah milikNYA
di tanganNYA apa yang buruk akan menjadi hal yang sangat baik
asalkan kita berketetapan untuk hidup benar dan taat di hadapanNYA
maka... akan selalu ada perbedaan ketika musibah atau hal yang buruk diizinkan datang pada kita...
------------------------------

Php 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Psa 55:22 (55-23) Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
------------------------------------------------------

7 komentar:

klincimate mengatakan...

nah lo...kok bisa di pikiran timbul puisi kyk gitu...canggih amat lo ris..hehehe... ya semua yg di puisi lo itu sih emang bener... kl pun tjadi hal2 yg gak diinginkan di perusahaan...elo akan tetep "dipegang" ama Tuhan, krn mo ga mau gue bilang alasan klise lagi tapi benar banget nih: Tuhan punya rencana lain... :)
yah kyk gue sekarang deh, masih terombang-ambing, kembali marah sama Dia, tp ya ujung2nya balik lagi sih, krn kl bukan Dia, sapa lg yang mo tolong kita...toh cuma Dia yg bisa ngerti kita, manusia ga bisa... jd ya tetap smangat ya!! ciayou!!

Riris Ernaeni mengatakan...

hehehe..tengkiu supportnya JO. Kamu juga hrs tetap semangat, biarpun hidup tak sedang memberi petunjuk yang jelas untuk melangkah

sahala napitupulu mengatakan...

@ bu riris.

puisi itu mengingatkan saya pada pernyataan Paulus : Apakah yang dapat memisahkan kita dari kasihNya ? Ketelanjangankah ? Kelaparankah ? Sakit penyakitkah ?Aniayakah ? Pencobaankah ? Tak satupun, tak satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasihNYa. Kasih Tuhan Jesus itulah yang telah menjadikan kita sebagai anakNya..Thanks bu riris karena telah berbagi kasihNya kepada banyak orang.

Riris Ernaeni mengatakan...

Terima kasih Pak Sahala. Satu puisi bisa diartikan banyak ya? Teman2 yang menghubungi saya via JaPri menangkap pesan : dalam keadaan seburuk apapun Ada TUHAN, berarti ada pengharapan untuk sebuah perubahan.

blogecahayu mengatakan...

Setuju, dalam segala keadaan baik buruk ataupun baik... Ada Tuhan yang turut berkarya untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihiNYA. Alleluiya (Roma 8 : 28)

Anonim mengatakan...

satu hal yang kuyakini;ketika membuka sebuah puisi dapatlah kupandang sepetak hati manusia yang kecil, ringkih, kusam, dan penuh keremangan. dan jika membaca sebuah puisi baru, hal itu akan membuatku sedikit lebih tahu dari sebelumnya tentang dunia lain yang berada di luar duniaku sendiri.
demikianlah juga yang kurasa ketika membaca "jika". dan dari perasaan itulah muncul sebuah pertanyaan, ya cuma sebuah pertanyaan,: ada apa?.penulis "jika",yang dapat kutangkap,sedang menghadapi sebuah masalah besar. dia berseru kepada tuhan,dan tidak mendapatkan jawaban. walau sebuah bisikan sekalipun. meski demikian, penulis tetap bertahan; bahwa tuhan itu baik, dan terus bertahan, dan terus bertahan, dan yang akhirnya tinggal hanyalah sebuah kepasrahan tanpa menyerahkan begitu saja pemikiran sekaligus pengharapan bahwa tuhan itu baik. sekali lagi mohon dimaklumkan kalaulah aku bertanya ada apa?.pujangga kapiran.

Riris Ernaeni mengatakan...

@pujangga kapiran
halo pujangga..penulis puisi ini memang sedang terserang "badai" sampai2 "kapalnya" miring. Puisi ini justru kalimat sakti yang membuat hati tenang, bahwa ada jaminan perlindungan dan jalan keluar dari TUHAN apapun keadaan yang akan terjadi. Jawaban Tuhan kadang tegas seperti hitam dan putih..tapi sering kali juga merupakan siratan dimana penulis harus "belajar" sesuatu.