Tuhan,
Aku sedang merindu-MU
Mencium wangi Jubah-MU
Menikmati kilau cahaya-MU
Mendengar suara-MU
Maaf,
Jika aku sudah bergerak menjauh
Bukan melupakan
Pula tak mempedulikan
Sungguh,
Batinku berderak-derak tak menentu
Bertarikan
Bertolakan
Rohku merindu menjamah punca jubah-MU
Tubuhku ditarik putaran waktu dan kelelahan
Hingga waktuku berlutut
Ganti mendengkur..ooh….
Tuhan,
Jika ada tempat yang sangat ingin aku kunjungi saat ini
Tempat itu adalah…
Ruang sepi….dan waktu luang
Hanya ada aku dan KAU
Sungguh ku rindu
Untuk bersandar di bahu-MU
Mencurahkan seluruh perasaanku
Ketakutanku
Kegalauanku
Kegagalanku
Harapan-harapanku
Bahkan …. Keluhan terkonyolku
Yaah….aku sedang ingin mengadu
Dalam bahasa ibuku
Hingga hilang segala penat di kepalaku
Hingga tersampaikan keluhan ku yg tak terucap
Dalam sedu sedanku di pangkuan-MU
Terlalu banyak, Tuhan…terlalu banyak…
Dan aku tak sanggup lagi menanggungnya
Aku sedih…sepi…sendiri…
Lara…terhilang..
Aku ingin bersandar di bahu-Mu
Curahkan segara laraku
Hingga…henti segala keluh kesahku
Hingga KAU ubah kepenatanku jadi kelegaan
Hingga KAU ubah duka ku menjadi tarian
Hingga aku bisa menyanyikan lagu untuk-MU
Dari dasar hatiku yang bersuka cita..
Sebab…hanya KAU..sahabat sejatiku
Yang mengerti aku…yang tahu bagaimana harus menolongku
Catatan seorang murid yang mencoba meneladani langkah SANG GURU dalam setiap langkahnya. Meninggalkan jejak yang baik, untuk generasi yang sekarang dan yang akan datang.
Tampilkan postingan dengan label Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tuhan. Tampilkan semua postingan
Jumat, 11 Desember 2009
Rabu, 12 Agustus 2009
Yang Dia Ingat dan Yang Ingin DilupakanNYA
Menjadi anggota jejaring pertemanan di Facebook membuat saya berhasil menemukan teman-teman lama saya yang terserak di seantero negeri bahkan dunia. Bukan hanya itu, saya juga bisa lebih mengenal teman-teman yang bertemu di dunia maya; baik sesama anggota milis tertentu ataupun rekan-rekan sesame blogger.
Salah satu hal yang menyenangkan adalah ketika teman-teman SMA mendahului permintaan pertemanan dengan konfirmasi sebagai berikut : “Ini Riris anak Biologi 1? Yang dulu pendiam, pemalu, suka bikin puisi, juara nyanyi dan baca puisi, pintar biologi (lah iyalah..orang jurusan biologi kalo ga pinter biologi berarati kesasar kan?)” Ada juga yang mengingat hal yang lebih detail dari itu, seperti : dulu sering jadi tempat curhat, suka manjat pohon jambu kerikil dst..
Hal tersebut menjadi istimewa karena saya sama sekali tidak menyangka, bahwa keberadaan saya ternyata sempat memberikan “warna” bagi teman-teman lama saya. Betapa senangnya ketika menyadari ada orang-orang yang ternyata mengingat kita dan ingatan itu tidak terhapus dalam jejak gilasan waktu yang cukup lama. Diingat oleh teman lama membuat saya merasa istimewa (bukankah hanya orang-orang istimewa yang bisa meninggalkan jejak bermakna?)
Namun kita yakin bahwa ada penggalan peristiwa yang menyebabkan kita ingin melupakan seseorang karena perbuatan keji yang pernah dia lakukan dimasa lampau. Seperti dikisahkan teman saya NANAini
Kedua hal tersebut tidak bisa dihindari dari hidup kita bukan? Ada yang membuat kita mengingat seseorang (karena sesuatu yang special) ada juga yang membuat kita ingin mati-matian melupakannya (karena suatu alasan yang sulit dipahami)
Tuhan pun demikian. DIA mengingat kita secara detail, tentang siapa kita, segala hal yang kita alami (baik itu yang menyenangkan ataupun tidak), apa yang pernah kita minta kepadaNYA, Janji mana yang belum DIA genapi, dan seterusnya.
Tuhan mengingat kita dan tidak akan melupakan kita, mengapa (karena kita anakNYA, dan DIA sangat mengasihi kita)
Yes 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Tuhan bukan saja mengingat saya sebagai Riris yang dulu kurus, pendiam, pemalu, bisa ini itu, juara ini itu..Tidak…DIA mengingat RIRIS yang ini lengkap. (Doa-doa saya yang belum tuntas, cita-cita saya yg masih kandas, harapan-harapan yang masih saya perjuangkan, dan sebagainya),..DIA bukan hanya mengingat Riris, DIA mengenal saya
Mzm 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
DIA ingat beberapa DOA kita yang masih belum dijawab (atau dijawab dengan jawaban, “TUNGGU”). Dan DIA pasti akan memberikan apa yang kita minta jika Kriteria hidup kita sudah seperti yang diharapkan. (ada berkat-berkat yang tertahan karena ketidaktaatan kita, bukan?) DIA tidak pernah lalai menepati janjiNYA
2Petrus 3:9 a Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
DIA ingat berapa banyak luka hati yang harus DIA bebat, Berapa banyak trauma yang harus DIA hapuskan dari ingatan anak-anakNYA supaya mereka merdeka atas trauma itu. DIA ingat bahwa hidup kita tergantung pada belas kasihanNYA dan berkat-berkatNYA..DIA ingat semua
Masalahnya.. sudahkan kita menghampiriNYA untuk bercerita (baca : berdoa) dari hati ke hati kepadaNYA..bicara dengan jujur bahwa ada luka di hati kita yang mesti dibebat, ada Trauma yang begitu mengganggu, ada berkat-berkat yang sangat kita butuhkan untuk hidup berkecukupan? Sudahkah?
TUhan itu KASIH. Semangat di dalam hatiNYA adalah memberkati dan memberikan yang terbaik bagi kita. Tak pernah direncanakanNYA hal-hal yang buruk bagi kita, semata-mata DIA merencanakan yang terbaik bagi kita dan anak cucu kita.
Hanya saja, seringkali KASIH nya tak menjadi kasih tak sampai, CINTA-NYA menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan .. ketika kita memilih untuk hidup dengan cara kita dan bukan cara DIA, ketika kita memilih hidup dengan tidak taat dan hanya menuruti paradigma yang sudah terlanjur melekat bertahun-tahun, ketika kita memilih untuk lebih mempercayai manusia daripada TUHAN…Ketika KASIH_NYA menjadi kasih tak sampai, dan CINTA-NYA menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan, jangan heran dan bertanya mengapa hidupku begini dan begitu?
Selain begitu banyak yang DIA kenal dan ingat. Ada hal yang ingin DIA lupakan dari kita. Rasanya bukan hanya DIA yang ingin melupakannya…kitapun ingin. Bukan hanya melupakan, tapi ingin membuang jauh-jauh hingga tak terlihat lagi.
Apakah itu?
Dosa kita
DIA bukan saja ingin melupakan DIA mau. Mengapa? Supaya kita bisa terus layak hidup dekat denganNYA menikmati pertolongan-pertolonganNYA dan terbebas dari tuduhan atau dakwaan rasa bersalah (baik dakwaan si iblis ataupun pikiran kita). Dakwaan yang seringkali membuat kita tidak layak untuk bersujud di hadapanNYA.. Dakwaan yang membuat kita memilih untuk mundur menghindariNYA.. Dakwaan yang membuat hidup kita stuck.. Dakwaan yang membuat kita ingin melupakanNYA.
Bukankah ini menjadi berita baik bagi kita, bahwa Allah mau melupakan secara tuntas dosa-dosa kita?
Mzm 103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Ingat lagu :
Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku
Takkan KAU ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut Kau melemparkan dosaku
Takkan KAU perhitungkan kesalahanku
Tak ada dosa yang terlalu besar hingga Tuhan tak sanggup mengampuni dan melupakan teman, caranya mudah…yaitu ‘mengakuinya dengan jujur dan terbuka’ di hadapanNYA
1Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Tuhan baik…dan caranya begitu simpel dalam menyelesaikan dosa kita. Hanya saja manusia seringkali memilih berkutat dengan pikiran rumitnya dalam menerima janji “kepastian pengampunan”NYA.
Datanglah, hampirilah DIA..karena DIA merindukan kita, mengingat kita dalam setiap pergerakan waktuNYA merasakan segala penderitaan kita dan ingin membebaskan kita dari segala hal yang menekan jiwa kita.
Datang dan akuilah segala dosa yang membuat kita tersiksa karena ikatannya, terimalah pembebasan berupa pengampunan TOTAL dari ALLAH. ***
Salah satu hal yang menyenangkan adalah ketika teman-teman SMA mendahului permintaan pertemanan dengan konfirmasi sebagai berikut : “Ini Riris anak Biologi 1? Yang dulu pendiam, pemalu, suka bikin puisi, juara nyanyi dan baca puisi, pintar biologi (lah iyalah..orang jurusan biologi kalo ga pinter biologi berarati kesasar kan?)” Ada juga yang mengingat hal yang lebih detail dari itu, seperti : dulu sering jadi tempat curhat, suka manjat pohon jambu kerikil dst..
Hal tersebut menjadi istimewa karena saya sama sekali tidak menyangka, bahwa keberadaan saya ternyata sempat memberikan “warna” bagi teman-teman lama saya. Betapa senangnya ketika menyadari ada orang-orang yang ternyata mengingat kita dan ingatan itu tidak terhapus dalam jejak gilasan waktu yang cukup lama. Diingat oleh teman lama membuat saya merasa istimewa (bukankah hanya orang-orang istimewa yang bisa meninggalkan jejak bermakna?)
Namun kita yakin bahwa ada penggalan peristiwa yang menyebabkan kita ingin melupakan seseorang karena perbuatan keji yang pernah dia lakukan dimasa lampau. Seperti dikisahkan teman saya NANAini
Kedua hal tersebut tidak bisa dihindari dari hidup kita bukan? Ada yang membuat kita mengingat seseorang (karena sesuatu yang special) ada juga yang membuat kita ingin mati-matian melupakannya (karena suatu alasan yang sulit dipahami)
Tuhan pun demikian. DIA mengingat kita secara detail, tentang siapa kita, segala hal yang kita alami (baik itu yang menyenangkan ataupun tidak), apa yang pernah kita minta kepadaNYA, Janji mana yang belum DIA genapi, dan seterusnya.
Tuhan mengingat kita dan tidak akan melupakan kita, mengapa (karena kita anakNYA, dan DIA sangat mengasihi kita)
Yes 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Tuhan bukan saja mengingat saya sebagai Riris yang dulu kurus, pendiam, pemalu, bisa ini itu, juara ini itu..Tidak…DIA mengingat RIRIS yang ini lengkap. (Doa-doa saya yang belum tuntas, cita-cita saya yg masih kandas, harapan-harapan yang masih saya perjuangkan, dan sebagainya),..DIA bukan hanya mengingat Riris, DIA mengenal saya
Mzm 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
DIA ingat beberapa DOA kita yang masih belum dijawab (atau dijawab dengan jawaban, “TUNGGU”). Dan DIA pasti akan memberikan apa yang kita minta jika Kriteria hidup kita sudah seperti yang diharapkan. (ada berkat-berkat yang tertahan karena ketidaktaatan kita, bukan?) DIA tidak pernah lalai menepati janjiNYA
2Petrus 3:9 a Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
DIA ingat berapa banyak luka hati yang harus DIA bebat, Berapa banyak trauma yang harus DIA hapuskan dari ingatan anak-anakNYA supaya mereka merdeka atas trauma itu. DIA ingat bahwa hidup kita tergantung pada belas kasihanNYA dan berkat-berkatNYA..DIA ingat semua
Masalahnya.. sudahkan kita menghampiriNYA untuk bercerita (baca : berdoa) dari hati ke hati kepadaNYA..bicara dengan jujur bahwa ada luka di hati kita yang mesti dibebat, ada Trauma yang begitu mengganggu, ada berkat-berkat yang sangat kita butuhkan untuk hidup berkecukupan? Sudahkah?
TUhan itu KASIH. Semangat di dalam hatiNYA adalah memberkati dan memberikan yang terbaik bagi kita. Tak pernah direncanakanNYA hal-hal yang buruk bagi kita, semata-mata DIA merencanakan yang terbaik bagi kita dan anak cucu kita.
Hanya saja, seringkali KASIH nya tak menjadi kasih tak sampai, CINTA-NYA menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan .. ketika kita memilih untuk hidup dengan cara kita dan bukan cara DIA, ketika kita memilih hidup dengan tidak taat dan hanya menuruti paradigma yang sudah terlanjur melekat bertahun-tahun, ketika kita memilih untuk lebih mempercayai manusia daripada TUHAN…Ketika KASIH_NYA menjadi kasih tak sampai, dan CINTA-NYA menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan, jangan heran dan bertanya mengapa hidupku begini dan begitu?
Selain begitu banyak yang DIA kenal dan ingat. Ada hal yang ingin DIA lupakan dari kita. Rasanya bukan hanya DIA yang ingin melupakannya…kitapun ingin. Bukan hanya melupakan, tapi ingin membuang jauh-jauh hingga tak terlihat lagi.
Apakah itu?
Dosa kita
DIA bukan saja ingin melupakan DIA mau. Mengapa? Supaya kita bisa terus layak hidup dekat denganNYA menikmati pertolongan-pertolonganNYA dan terbebas dari tuduhan atau dakwaan rasa bersalah (baik dakwaan si iblis ataupun pikiran kita). Dakwaan yang seringkali membuat kita tidak layak untuk bersujud di hadapanNYA.. Dakwaan yang membuat kita memilih untuk mundur menghindariNYA.. Dakwaan yang membuat hidup kita stuck.. Dakwaan yang membuat kita ingin melupakanNYA.
Bukankah ini menjadi berita baik bagi kita, bahwa Allah mau melupakan secara tuntas dosa-dosa kita?
Mzm 103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Ingat lagu :
Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku
Takkan KAU ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut Kau melemparkan dosaku
Takkan KAU perhitungkan kesalahanku
Tak ada dosa yang terlalu besar hingga Tuhan tak sanggup mengampuni dan melupakan teman, caranya mudah…yaitu ‘mengakuinya dengan jujur dan terbuka’ di hadapanNYA
1Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Tuhan baik…dan caranya begitu simpel dalam menyelesaikan dosa kita. Hanya saja manusia seringkali memilih berkutat dengan pikiran rumitnya dalam menerima janji “kepastian pengampunan”NYA.
Datanglah, hampirilah DIA..karena DIA merindukan kita, mengingat kita dalam setiap pergerakan waktuNYA merasakan segala penderitaan kita dan ingin membebaskan kita dari segala hal yang menekan jiwa kita.
Datang dan akuilah segala dosa yang membuat kita tersiksa karena ikatannya, terimalah pembebasan berupa pengampunan TOTAL dari ALLAH. ***
Langganan:
Postingan (Atom)