Kamis, 02 Juni 2022

Mengapa Perlu Hati Baru?

 #Momentum10hari

#MengenalRohKudus

Oleh : Riris

Yehezkiel 36:26

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.


Ketika ayat itu dibacakan dengan penjelasan singkat di tengah-tengah doa kepenuhan Roh Kudus. Terbesit tanya iseng dalam hati saya,”Tuhan, mengapa mesti hati dan roh yang baru? Mengapa bukan baju baru, mobil baru, rumah baru?”


Dan pertanyaan iseng saya pun menjadi semacam dialog dengan diri sendiri. 

Di dalam hati manusia berpusat segala perasaan : sedih, marah, kecewa, senang, minder, percaya diri, mudah patah, ulet, dan hasrat untuk melakukan sesuatu.


Hati juga merupakan pusat pengalaman batin sejak lahir sampai seumur hidup. Bagaimana perwujudan hati yang mewakili kejiwaan seseorang tergantung rentetan kisah hidup yang dijalani. Hal-hal kejiwaan yang dialami seringkali membuat hati luka. Namun tidak mudah mengenali apakah seseorang menyimpan luka hati. Apalagi kalau berhadapan dengan orang yang sudah piawai menutupi perasaannya.


Hati manusia semacam kantong air dari kulit. Ketika tersayat belum tentu tampak sayatannya. Baru ketahuan ada luka ketika kita mengisinya  air atau anggur maka sayatan tadi menjadi lubang yang bocor.


Manusia secara lahiriah bisa saja tampak ceria dan baik-baik saja, namun nyatanya ada banyak orang yg terlihat bahagia tiba2 mengakhiri hidupnya. 


Roh Kudus sering disebut dengan Anggur Baru. Roh Kudus mendatangkan sukacita dan semangat bagi yang menerima kepenuhan-Nya. Dari kepenuhan Roh Kudus ini kehidupan manusia diubah menjadi baru, cara pandang Allah menyatu dengan cara pandangnya. Mengapa? Ketika kita kepenuhan Roh Kudus maka kita juga mengalami kepenuhan Allah. Mengalami kepenuhan hasrat untuk taat kepada Allah. Dan di dalam ketaatan, ada penggenapan janji Allah berlimpah-limpah.


Namun ada satu syarat yang harus dipenuhi bahwa “kantong kulit” (bicara tentang hati) haruslah yang baru. Seperti tertulis dalam :


Matius 9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."


Mungkin saat ini kita tengah menyimpan luka, pahit hati, dendam, kemarahan terhadap sesuatu. Kita tidak mampu melepaskan diri dari trauma masa lalu yang begitu menakutkan dan mengecewakan. Hati kita penuh dengan goresan luka. Kita tidak mampu menambalnya atau mengobatinya. 


Mari kita lakukan bagian kita untuk melepaskan pengampunan dan menyerahkan semua trauma masa lalu ke dalam tangan Tuhan. Dan minta dengan tulus kepada-Nya untuk memberikan hati yang baru. Tuhan mau memulihkan hati kita, Dia mau mberikan hati yang baru sehingga siap untuk dipenuhi Roh Kudus-Nya.


Dia terlebih rindu memulihkan kita melebihi kerinduan kita untuk dipulihkan. Dia mau memakai kita menjadi alat-Nya dan memperlengkapi kita dengan karunia-karunia Roh Kudus.


Dia mengasihi kita, ikut merasakan kepedihan luka hati kita. Dia mau memulihkan... bagian kita adalah : MINTA DENGAN PERCAYA. Mintalah dengan sungguh, karena Tuhan tidak pernah memandang hina hati yang hancur.


Selamat memiliki hati baru dari Bapa, selamat menikmati pemulihan yang membawa pada kepenuhan Roh Kudus.


Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin


3 komentar:

Anonim mengatakan...

Amien,Halleluya 👍👍

Riris mengatakan...

Terimakasih sudah berkunjung membaca

VIA DOLOROSA mengatakan...

Walaupun Tuhan Yesus Kristus memberi persyaratan kantung anggur yang baru untuk menerima anggur yang baru, namun bukan berarti kita yang mengadakan kantung anggur yang baru, melainkan Bapa yang berjanji untuk mengadakan kantung anggur yang baru bagi kita, yaitu: hati yang baru, hati yang taat, roh yang baru di dalam batin kita.

Oleh sebab itu kita cukup mengucap syukur saja atas hati yang baru, hati yang taat, roh yang baru yang Bapa janjikan dan memohon Bapa memberikannya kepada kita, sehingga Bapa memberikannya kepada kita, seperti Dia memberikan hal itu kepada Para Rasul di Yerusalem sebelum Roh Kudus diturunkan kepada mereka.


Yang penting setelah Bapa berikan Roh Kudus kepada kita, jangan kita memadamkan Roh atau mendukakan Roh Kudus, dengan perkataan yang tidak sesuai dengan Firman Kebenaran, segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah serta segala kejahatan yang lainnya, tetapi sebaliknya kita menyenangkan Roh Kudus, dengan kita berlaku ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita, maka Roh Kudus bertindak sebagai Roh Keadilan dan Roh Kepahawanan yang bergirang-girang karena kita dengan sukacita dan bersorak-sorak karena kita dengan sorak-sorai serta memberikan keadilan dan kemenangan bagi kita yang tadinya dipermalukan, menjadi kepujian dan kenamaan di dalam negeri kita dan di depan semua bangsa-bangsa.

Dengan demikian kita dapat leluasa mengalahkan Iblis dengan darah Anak Domba Allah dan perkataan kesaksian, sehingga ia tidak besa menghalang-halangi pelaksanaan rencana Bapa setelah kita mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Syukur Puji Tuhan Yesus Kristus atas kantung anggur yang baru dan anggur yang baru yang diberikan kepada kita, sehingga kita menghasilkan buah Roh Kudus dan mengalami karunia-karunia Roh Kudus. Haleluyah, Gbu.