Sabtu, 12 Februari 2022

Memberi dan Mendapatkan Yang Terbaik

Lukas 10 : 38-42

Dari kisah Maria dan Marta saat menerima kunjungan tersebut di atas kita sering diajar bahwa yang terbaik adalah Maria dan Marta salah atau kurang baik. Benarkah demikian?

Sebelum lebih lanjut, mari kita cari tahu apa arti melayani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Melayani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :

layan/la·yan/melayani/me·la·yani/ v 1 membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni: para pembantu sibuk ~ tamu; 2 menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dan sebagainya): kita tidak perlu ~ mulut-mulut usil; 3 mengendalikan; melaksanakan penggunaannya (senjata, mesin, dan sebagainya): lulusan STM sudah dapat ~ mesin diesel;

Dari pendefinisian KBBI tersebut secara singkat kita bisa mendefinisikan bahwa melayani Tuhan adalah mengurus, mengerjakan, meladeni segala hal yang dibutuhkan oleh Tuhan. Atau lebih pas lagi kita terjemahkan mengerjakan apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita kerjakan.

Sehebat apapun kita dalam aktivitas pelayanan gerejani jika yang kita kerjakan tidak sesuai yang dikehendaki oleh Tuhan maka sebenarnya kita bukan sedang melayani Tuhan. Lantas bagaimana cara kita mengetahui? Caranya adalah dengan mendekat erat kepada Tuhan. Berbincang dengan-Nya bertanya apa yang Dia kehendaki untuk kita lakukan lalu membiarkan DIA menuntun kita untuk melangkah sesuai kehendak-Nya.

Ketika kita merasa begitu sibuk mengerjakan ini itu hingga tidak ada waktu beristirahat dan menyegarkan diri. Lalu tiba-tiba terasa begitu kering dan "tersesat" kehilangan tujuan.. jangan-jangan segala yang kita kerjakan sebenarnya untuk melayani diri sendiri.

Ketika kita merasa paling bisa, paling mampu, mengerjakan banyak hal, diam-diam bangga dan merasa paling sibuk, bisa tiba-tiba kita menggerutu mengapa banyak orang tidak peduli dan asyik saja menikmati? Jangan-jangan kita sudah serakah mengambil semua bagian dan tidak mau berbagi tugas.

Ketika kita tiba-tiba lelah dengan banyaknya aktivitas pelayanan lalu menjadi sensitif, mudah tersinggung saat ada yang mengoreksi atau menjadi patah saat gesekan terjadi, jangan-jangan kita tidak pernah punya waktu untuk sekedar menepi mengisi energi kembali.

Saudaraku, Saat Tuhan Yesus mengunjungi Maria dan Marta. Tentu Tuhan juga disenangkan dengan segala hal  yang dikerjakann Marta di dalam menyambut-Nya. Namun ada yang lebih menyenangkan hati-Nya yaitu jika Marta bersedia mengambil waktu terbaik untuk duduk dekat kaki-Nya mendengarkan curahan hati Tuhan.

Untuk segala sesuatu ada masanya, bukan? Dan kita mesti bijak mengatur waktu sebaik-baiknya agar sekalipun kita sibuk melayani pekerjaan Tuhan kita tidak lupa memperhatikan kehendak Tuhan. Kita tidak lupa menyapa-Nya dalam doa dan perenungan yang mendalam tentang Tuhan dan Firman-Nya.

Sesungguhnya ketika kita mengatur waktu untuk tetap memiliki waktu terbaik bagi Tuhan, saat itulah saat istirahat bagi jiwa, dan merupakan saat terbaik untuk tetap terkoneksi dengan Roh Kudus yang menjadi pemimpin langkah kita. Ketika kita terkoneksi dengan Roh Kudus saat itulah kita seperti HP atau peralatan lain yang tengah mengisi ulang energi untuk melanjutkan aktivitas. 

Dan yang terpenting hubungan pribadi dengan Allah akan memberikan pewahyuan dan urapan baru agar setiap pelayanan kita benar-benar berdampak bagi orang lain. 

Yesus saja selalu menepi, beristirahat, dan berdoa setelah pelayanan-Nya yang selalu spektakuler.

1. Matius 14 : 23, Yesus menepi berdoa di atas bukit setelah mukjizat 5 roti 2 ikan

2. Markus 1 : 35, pagi2 sekali Yesus menyingkir untuk berdoa setelah banyaknya mukjizat kesembuhan yang dikerjakan

3. Markus 6 : 31, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk menepi dan istirahat setelah menolong banyak orang

Yesus tahu dalam keberadaan-Nya yang sedang menjadi 100% manusia perlu istirahat dan recharges baik tubuh juga spiritnya.

Tidak salah menjadi Marta yang sibuk melakukan aktivitas pelayanan ini dan itu. Namun ketika kita menjadi Marta ingatlah untuk terus menyediakan waktu terbaik untuk mengisi ulang energi rohani kita dengan cara duduk dekat kaki Tuhan (seperti Maria) agar pelayanan kita bukan sekedar liturgis dan kebiasaan namun tepat sasaran sesuai kehendak-Nya.

Jadilah seperti Marta yang giat melayani namun juga tahu memberi yang terbaik yaitu hati dan waktu untuk Tuhan. Agar semua kegiatan pelayanan tepat sasaran dan berdampak besar.

(Lukas 10:41-42) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

written by : Riris E

 

3 komentar:

Y.Sulistiono mengatakan...

Puji Tuhan utk renungannya bu Riris,sangat memberkati,terus menjadi berkat ya🙏🙏

Riris Ernaeni mengatakan...

Terimakasih Pak, Puji Tuhan

tekoaministry.ind@gmail.com mengatakan...

Renungan yg memberkati. Sbg umat Tuhan, milikilah waktu khusus untuk bersama-Nya, mendengar perkataan-Nya. Puji Tuhan