Senin, 07 Mei 2012

Memaki Hingga Lelah

Aku memaki Sang Putri yang korupsi dan tetap saja tertawa manis. Sumpah serapahku tak henti menghujani. Ah, kurang tinggikah gajinya? Kurang banyakkah fasilitas yang diterimanya? Hingga dia masih juga meminta jatah dengan tidak hormat?

Aku mengutuki Sang Putri yang masih saja tampak cantik dan sexy meski di dalam jeruji besi. Haah...kecantikan karena bermandikan uang korupsi. Menyayat nadi rakyat menghisapnya hingga mati. Sesuatu yang menjadi tempat terbentuknya kejujuran malah dibangun dengan banyak noda dosa.

Aku marah!! Aku geram!! Aku ingin menamparnya!! Hingga aku lelah..lelah...dan terdiam. Habis sudah makianku, habis sudah kumpulan kutukku, habis sudah sumpah serapahku. Aku sungguh-sungguh lelah. Hingga aku terduduk, diam, tak mampu lagi berbicara.

Lembut suara dari hatiku bertanya,"Hey, Orang yang mengaku suci!! Jika aku berada di posisi Sang Putri apakah kau pasti tidak akan melakukan apa yang dilakukannya?"

.......................................
Matius 7 : 1-2
(1) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

(2 ) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
.......................................

3 komentar:

applausr mengatakan...

karena benar salahnya sang putri kita pun belum tahu... walaupun sudah di penjara... jadi biarkan saja..:)

Anonim mengatakan...

Aku mungkin tahu siapa sang putri ini... seseorang yang telah menggadaikankan keyakinannya entah demi apa...

Apakah dia menyesal? kita tak pernah tahu...

Biarkan itu menjadi urusannya dengan Tuhannya...

Danny Djayasentana mengatakan...

Penghakiman adalah haknya Tuhan, tetapi pada akhirnya kebenaran akan menjadi nyata, segala kebohongan akan terungkap ketika seseorang berhadapan dengan Tuhan, semakin seorang membuka hati dan bertobat dihadapanNYA semakin ia diperbaharui tetapi lebih banyak yang bersembunyi seperti Adam dan menyalahkan yang lain.