Selasa, 04 November 2008

PI Dalam Media Blog

Apa yang kau rasakan ketika mengetahui sebuah rahasia...bahwa ternyata Tuhan itu sangat mengasihimu sehingga DIA mau mati bagi kita? Dan apa yang engkau ingin lakukan ketika mengetahui bahwa ketika kamu mengakui bahwa kamu berdosa dan memohon ampun kepadaNYA, maka niscaya dosamu diampuni dan dihapuskan? Apa yang kau rasakan ketika mengetahui bahwa ternyata DIa tidak hanya peduli soal sorga dan neraka (kehidupan rohani) saja..tapi juga peduli soal kehidupanmu di dunia ini...tentang berasmu, minyak gorengmu, uang saku anak-anakmu, bahkan...apakah yang kamu akan makan esok hari?

Yah..so pasti ini berita yang menggembirakan, menyenangkan, dan menggairahkan. Bahwa Sang Pemilik hidup telah begitu peduli terhadap kita, sehingga dengan pengorbananNYA kita berlayak untuk berdiri di hadapanNYA menikmati segala rahmat dan kemurahanNYA.

Sekarang....mari kita balik pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas...tentu jawabannya begitu mengerikan. Ketika pengampunan hanyalah sebuah misteri tanpa adanya jaminan penghapusan dosa...maka pendosa (yaitu kita-kita ini) akan terus terhukum oleh perasaan berdosa kita. Ketika kita tidak mengetahui bahwa Tuhan mengasihi kita..maka hadirlah perasaan kesepian, tidak berharga, dan frustasi. Ketika kita tidak tahu bahwa Tuhan peduli dengan hidup kita sehari-hari...maka akan timbul depresi beraaat dalam hidup yang sudah sarat dengan pergumulan ini, hingga kita tidak bisa melihat harapan yang baru.

Padahal..kita tahu di dunia nyata banyak ditemui orang-orang yang kesepian, tersiksa oleh dosa, tidak bisa melihat harapan. Banyak orang bunuh diri karena merasa jijik dengan hidupnya yang penuh dosa.

Apa yang sudah kita perbuat sebagai orang yang sudah terlebih dahulu tahu tentang kasih ALLAH? Bukan hanya tahu..tapi hidup di dalamnya?

Mendiamkan semua itu terjadi di depan mata kita? Menjadi headline di media cetak, menjadi pemuas penikmat berita BUSER? begitu teman-teman?...Tak inginkah kita menjadi pembawa kabar baik di tengah dunia yang semakin renta dan sarat dengan "penyakit" ini? Bukankah kita adalah Terang dan Garam?

...mungkin rekan-rekan akan menjawab : Yes, sista..gw mau jadi penginjil..tapi gw kan gak bisa khotbah..gw kan seorang karyawan (manalah boleh cuti lama-lama demi penginjilan?)..gw kan orang yang tidak fasih lidah..bla bla bla...seabreg alasan pun akan berloncatan...
Haruskah menjadi fulltimer untuk menginjil? haruskah pintar berkhotbah untuk jadi penginjil? haruskah orang yang fasih lidah?..rasanya tidak..mari kita gunakan apa yang ada pada kita..karena Tuhan tidak pernah meminta apa yang tidak ada pada kita.

Tuhan ingin kita mengajarkan Firman itu baik atau tidak baik keadaan kita.
2Ti 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Tuhan ingin kita menjadi perpanjangan tanganNYA bagi orang-orang yang putus harap..Mt 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

Isa 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid

Blogger yang terkasih, penginjilan ada di ujung jari-jari kita. Ketika kita mengetik sesuatu dalam blog kita.. ada banyak pilihan yang bisa kita buat..menjadi pewarta curhatan pribadi saja..atau kah cerita-cerita porno.. ataukah.. suatu kesaksian yang membuat orang akhirnya melihat dan mendengar kebaikan TUHAN? Lalu membangkitkan harapan yang baru bagi mereka yang sudah putus harap?.. Ya.. jari-jari kita bisa mewakili mulut kita yang tak fasih lidah dalam berkata, jari-jari kita bisa membantu kita mewartakan kepada dunia tentang kebaikan Tuhan..tanpa harus menjadi seorang yang ulung berkhotbah. Dan Blog kita.. adalah mimbar maya bagi orang-orang yang haus akan kasih TUHAN dan janji keselamatan dariNYA. Blog kita adalah pelayanan bagi orang-orang penikmat dunia maya yang tak tersentuh oleh penginjil-penginjil di dunia nyata.

Jadilah bagian penuai Kristus, melalui apapun yang ada pada kita, karena : Matius 9 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Yakinlah, bahwa firman Allah yang kita tabur melalui mimbar maya kita, tidak akan kembali sia-sia.



5 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan yang menggugah hati dan sangat membangun. Mari kita jadikan blog kita sebagai perpanjangan kasih Tuhan, seperti kata bu Riris : " Blog kita adalah pelayanan bagi orang-orang penikmat dunia maya yang tidak tersentuh oleh penginjil di dunia nyata ". Good statement. Keep on fire to serve Jesus Christ, bu Riris. JBU.

Riris Ernaeni mengatakan...

@Pak Sahala
Terima kasih Pak Sahala. Sejujurnya ini tema berat buat saya. sempat saya bertanya apakah saya bisa menjawab tantangan dari Bapak?

Unknown mengatakan...

Salam. Beberapa tulisan saya saya baca, lumayan. Saya salut pada teman-teman yang selalu bersemangat membagikan pengalaman dalam webblog ini. Maju terus.
Hojot Marluga
http://hojotmarluga.wordpress.com

Riris Ernaeni mengatakan...

@hojot marluga
Terima kasih usdah berkunjung ke blog saya. Juga komentar yang membangun dari bapak GBU

blogecahayu mengatakan...

Waah, ini thema berat pisan Jeung !! Tapi bagus kok