Kamis, 28 Agustus 2008

Di detik-detik terakhir

Finally, kebutuhan 2 orang pembantu untuk mengasuh kedua anak kami terpenuhi sudah. Sudah ada dua orang yang berminat untuk bekerja. Setidaknya selama bulan puasa ini saya tidak lagi merasa terbeban karena harus menitipkan anak-anak kepada kakak. Saya tidak lagi dibayang-bayangi rasa takut kalau-kalau tambahan pekerjaan ini dijadikan alasan bagi pembantunya kakak untuk pulang selamanya. Thanks God.

Waktu itu kami begitu panik, karena batas yang diberikan oleh pembantunya kakak itu cuma sampai akhir minggu ini. Dia takut tidak kuat kalau puasa harus jaga anak kami yang masih terlalu aktiv dan serba ingin tau itu

Kemarin malam... berita gembira itu terdengar juga. Dengan cara yang tidak kami pikirkan, semua tersedia di hari terakhir menjelang puasa.

Ya, seolah TUhan bergerak di detik-detik terakhir, tapi sama sekali tidak terlambat.

Thanks God! Engkau tak pernah mempermalukan hambaMU ini.

2 komentar:

JJ mengatakan...

See... HE made HIS way!!

Anonim mengatakan...

halo, salam kenal