Oleh : Riris Ernaeni
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Pekik membahana
melintasi generasi, waktu, dan ruang
menembus 8 dekade Indonesia
Pekik membahana
melintasi generasi, waktu, dan ruang
menembus 8 dekade Indonesia
Merdeka!
Pemantik semangat jiwa
sekaligus menyemai tanya, benarkah?
Benarkah kita telah merdeka?
Jika perbedaan menjadi masalah
minoritas menjadi objek penderita
rumah ibadah dirusak
persekusi dimana-mana
mayoritas jumawa
yang (merasa) kuat seolah berkuasa
bebas berbuat suka-suka
di jalanan, di rumah ibadah, di sekolah
bergerak liar merusak tanpa rasa bersalah
Hukum hanya wacana
Seolah tanpa daya membekuk pelanggar
Hukum kehilangan tenaga
Tidak bisa mengembangkan payung perlindungan
Tidak bisa mengembangkan payung perlindungan
Media sosial menjadi ajang berkomentar
tak peduli salah atau benar
tak peduli memicu amarah atau memadamkannya
tak peduli adab dan kesopanan
Semboyan Bhineka Tunggal Ikha terkoyak
Persatuan Indonesia di tepi jurang kehancuran
Kemanusiaan Yang adil dan beradab hanyalah sila yang dihapalkan
Semua luruh menjadi abu-abu
Dirusak ambisi atasnama Ketuhanan Yang Maha Esa
Mari kita bangkit menjadi Pendoa
Yang mengupayakan kesejahteraan tempat kita tinggal
menjahit yang terkoyak
Mengokohkan yang lemah
Menyerukan semangat
Satu INDONESIA
---DoaHT,180825---