Jumat, 02 November 2007

Marah

Suasana damai yang biasa menaungi ruangan kerjaku sontak berubah menjadi panas. Ruangan yang biasanya ditingkah suara musik dan tuts2 komputer yang ditekan seketika berubah menjadi ruang "monster", ketika boss dari divisi lain memarahi temanku dengan nada dan suara yang melengking. Pheww... semua orang di floor menengok ke arah ruanganku.

Ya Tuhan, aku gak bisa ngebayangin perasaan temanku yang dimarahi itu. Apa tidak ada cara bijaksana untuk menegur? Atau? tidak bisakah dipanggil keruangannya aja. Tentu akan terlihat lebih bijak dan tidak mempermalukan.

Usai begitu, si boss tadi menangis karena menyesal di sudut ruangan. Ah..selalu demikian, bukankah kata2 yang sudah dimuntahkan sudah terlanjur membuat luka di hati temanku? Bukankah rasa malu atas kejadian tadi tak terhapus begitu saja oleh airmata penyesalan dan kata maafnya? Dan bukankah kejadian tadi membuat orang sejenak melupakan kebaikan2 si Boss yang sudah dia tabur kemana2?

Boss : Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kejahatan (Mzm 37 : 8) Kemarahan dalam hati kita bisa menimbulkan kejahatan karena seringkali orang yang dikuasai kemarahan akan seperti orang yang kesetanan.

Ec 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. mungkin yang dimaksud bodoh disini bukannya tidak intelek, tapi tidak bijaksana Boss !!

kalo marah, cepet2 gigit lidah aja biar ga gampang nyemprot orang (kesian kan temen gue) (Mzm 4:4-5)
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.


Karena apa? Lidah kita bisa menjadi Penjahat yang membunuh kita lho (Amsal 18:21) Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Banyak contoh pembunuhan yang terjadi karena tersinggung ucapan kata kan? be careful !

Emang sih, alkitab sendiri mengakui kalo lidah itu bagian tubuh yang paling sulit dijinakkan (tapi bukan berarti tidak bisa dijinakkan) Dan karena bagian kecil dari tubuh kita ini, kita bisa dibinasakan :
(Yakobus 3 : 5,8-9)
Jas 3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Jas 3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Jas 3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,


Mumpung masih banyak waktu u/ bebenah diri, ayo kita awasi diri kita. Dan rasanya kebaikan2 mu yang selama ini kau tabur akan menjadi tambah sempurna dan semarak, jika dibarengi dengan pembaruan budi pekerti dan empati yang mempedulikan perasaan orang lain dalam setiap tindak tandukmu.

To : Bu Kom....belajar sabar yaa. Kita2 mengenalmu sebagai pribadi yang "abu-abu" gampang trenyuh, tapi juga gampang keseleo lidah. Namanya masih manusia ya Bu, banyak kurang. Dan mesti mau belajar u/ bertumbuh sesuai karakter Kristus.

Tidak ada komentar: