Senin, 19 November 2007

Ketika Lumbungku Kosong

Jumat, 16 November 2007, merupakan catatan harian yang unik bagiku. Karena antara tangisan dan tawa cuma sebatas kedipan mata. Ini hanya catatan kecil bahwa mujizat bisa terjadi setiap hari.

Bulan November ini banyak sekali pengeluaran tak terduga, bahkan sampai menguras habis tabungan kami. Tak disangka dan dinyada seminggu sebelum gajian, kami benar2 kehabisan uang. Untungnya hari itu saya terima uang penggantian transport dan uang makan dari kantor, jadi lumayan laah. Tapi, hey !! tunggu dulu...susu anak kami tinggal untuk beberapa hari lagi.

Kami dihadapkan pada dua hal yang dilematis. Kalau kami mencukupi kebutuhan makan kami seminggu, maka susu anak kami tidak terbeli. Dan sebaliknya, kalau kami membeli susu, maka selama seminggu, tidak akan tersedia makanan dan lauk pauk di rumah kami. Tabungan?? Oh My God, baru kali ini kami bener2 kehabisan uang. Lumbung kami kosong.

Kami berdua bisa saja makan nasi dan garam saja sekedar mengganjal perut demi susu anak kami, tapi .. bagaimana dengan kedua kakak kami yang sementara ini tinggal bersama kami? Bagaimana dengan pembantu kami? Haruskah mereka makan nasi dan garam saja?

Siang hari, ketika jam makan siang kesempatan bagiku untuk berdiam diri di hadapan TUHAN. Untuk pertama kalinya saya menangis dihadapanNYA karena kehabisan uang. Saya benar2 bingung. Untuk berhutang, kami tidak terbiasa. Saya hanya bisa mengutarakan apa yang terjadi dan apa yang tengah kami rasakan. Uraian airmata tak terbendung lagi. Ketakutan dan kekuatiran saya membuncah... untung saja ruangan kantor sedang kosong.. jadi tak ada satu pun yang menyaksikan "mellowdrama" itu. Ketika saya tenang, ada sebaris kalimat yang terdengar jelas dalam hati saya, demikian :

Kesulitan dan tekanan hidup memberikan kesempatan untuk melihat karya TUHAN. Kalau TUHAN berkenan untuk memelihara nabi Elia (I Raja 17) dengan cara memerintahkan burung gagak mengirimkan roti di waktu2 makannya, tentu TUHAN juga berkuasa mengirimkan berkat bagi kami sehingga semua kebutuhan kami bisa tercukupi.

Kalimat itu manjur sekali membuat ku berhenti menangis. Hati yang setengah hari kacau berganti dengan damai dan suka cita. Bibir yang sedari pagi membeku, sanggup kembali menyunggingkan senyuman dan menyenandungkan lagu pujian. Padahal masalah ku kan belum selesai secara nyata..Entahlah kekuatan dari mana yang membuatku langsung bersuka cita (rasanya aku tau :D sapa lagi kalo bukan ROHKUDUS yang membuatku begitu?)

Sore hari, ketika kami sampai di rumah... tetap ada suka cita (walaupun belum ada uang tambahan u/ beli susu), kami bercanda bermain bersama anak kami yang masih sangat kecil dan sedang lucu2nya. Tak lama berselang, pembantu kakak kami datang membawa sesuatu di tas plastik belanjaan.. Titipan Budenya Farrel (nama anak kami)..And?? Ketika kami buka Surprise !!!! 3 Kardus susu bayi kami ada di dalamnya. Dikirim tepat pada waktunya. Budenya Farrel memang kakak saya, tapi dia tidak tau kesulitan yang sedang kami hadapi, kalaupun dia terbiasa menghantar makanan, yang pasti bukan susu... Sesaat saya merasakan TUHAN tersenyum..saya dan suami saling melempar pandang dan berkaca2 sebagai tanda ucapan syukur..God Is So Good

Teman, adakah lumbungmu kosong hari ini? Adakah kita sedang ada dalam pilihan2 sulit? Adakah susu anakmu habis dan uangmu sedang mepet sekali?...jangan buru2 dikasih air tajin yaa....(kesian lagi :p)
Jangan kuatir... karena :

Ternyata TUHAN peduli tuh dengan kebutuhan hidup kita sehari - hari. Memang benar, DIA adalah perancang masa depan yang sangat sempurna(Yer 29:11).. tapi ternyata bukan soal masa depan saja yang ada dalam benakNYA, DIA juga peduli dengan realita hidup yang kita hadapi sehari-hari. Kita benar2 ada dalam pengawasanNYA (Yesaya 49 :16)
Saya tahu, bahwa TUHAN yang saya sembah itu berkuasa dan maha segala-galanya, tapi saya baru saja disadarkan.. bahwa TUHAN juga MAU TERLIBAT dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk hal simpel seperti "3kardus susu bayi" yang sedang kami butuhkan minggu lalu
Saya beberapa kali mengalami mujizat TUHAN yang BESAR, ketika saya disembuhkan dari penyakit2 gawat ... tapi ternyata... mujizat itu tak harus menunggu peristiwa yang besar, mujizat itu terjadi setiap hari bagi orang yang percaya kepada NYA.

Dan biarlah karena semua kebaikanNYA itu. Semua lidah memuji dan memuliakan DIA. Mzm 103 : 2, Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNYA. Jangan berhenti bersukacita, karena dalam sukacita ada kekuatan yang dahsyat untuk menanti2kan pertolonganNYA. GBU.

2 komentar:

Riris Ernaeni mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Putra Hulu mengatakan...

Kesaksian yang luarbiasa! Haleluya ..! GBU