Jumat, 22 Mei 2015

Kebun Anggur-Nya

Tahun ini sudah berjalan hampir setengahnya. Tanpa saya sadari meskipun postingan saya belum konsisten, namun banyak tulisan saya yang bertemakan tentang hidup berkarakter Kristus dan berbuah manis.

Jumat minggu lalu tanggal 15 Mei 2015, Pdt. John Max Titaley, MTh melayani di Persekutuan Doa di Gedung tempat saya berkantor. Senada dengan tulisan-tulisan saya Firman Tuhan yang disampaikan tentang Berbuah Manis. Semula saya hanya meminta kerangka kotbahnya saja, karena saya tidak sempat mencatat, sungguh merupakan kejutan ketika beliau menulis dengan runut dan saya merasa tidak perlu untuk menambah atau mengurangi apa yang beliau tuliskan. Berikut ini tulisan Bapak Pdt. John Max Titaley, MTh :


Kebun Anggur-Nya TUHAN

(Yesaya 5:1-7)

                Dalam teks ini, Nabi Yesaya mendapat pewahyuan dari Tuhan tentang apa yang ada di dalam hati Tuhan terhadap umat-Nya Israel. Suatu ungkapan hati yang mendalam dan apa yang akan dikerjakan oleh Allah terhadap umat-Nya tersebut. Pada ayat 7 sangat jelas dikatakan bahwa bangsa Israel diibarakan seperti tanaman buah kesukaan Tuhan. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah apa yang telah dikerjakan oleh Tuhan terhadap tanaman (kebun Anggur)-Nya Tuhan. Jika kita lihat mulai dari ayat kedua sampai ayat yang keenam, maka terhadap tanaman-Nya, Tuhan telah melakukan segala hal yang diperlukan di dalam berkebun, seperti diantaranya : Menyediakan lahan yang subur, menyiapkan tanah yang gembur dengan jalan membajak tanahnya, membersihkan dari bebatuan dan dari semak duri dan rumput. Selain itu Tuhan membuat penjagaan yang super ekstra, dengan memasang pagar duri, pagar tembok dan mendirikan menara penjaga. Yang paling penting lagi, Tuhan menyediakan persedian air yang melimpah.
                Perkataan pada ayat empat “Apatah lagi yang hendak kubuat terhadap kebun anggur-Ku itu” merupakan suatu ungkapan tentang perbuatan Allah yang sungguh sudah maksimal terhadap kebun anggur-Nya. Namun di dalam kenyatakaannya didapati bahwa ternyata kebun anggur tersebut hanya menghasilkan anggur yang asam. Kenyataan bahwa kebun anggur tidak menghasilkan buah yang manis telah membuat pemilik kebun Anggur kecewa dan tidak puas. Hal tersebut akhirnya mendatangkan murka. Jika kita perhatikan tindakan Tuhan terhadap kebun anggurnya pada ayat kelima dan keenam, maka apa yang diperbuat oleh Tuhan terhadap kebun anggur-Nya begitu ngeri dan dahsyat. Kehancuran jelas tidak bisa dielakkan. Kita mengetahui bahwa di dalam perjalanan bangsa Israel, Alkitab sering kali mencatat perbuatan bangsa Israel yang senantiasa menyakiti hati Allah dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya. Perkawinan dengan bangsa-bangsa kafir, penyenbahan terhadap Baal dan dewa-dewa kanaan, kehidupan pernikahan yang rusak, ketidakadilan merupakan hal yang acapkali terjadi diantara bangsa Israel mulai dari raja sampai rakyat kecil, padahal Tuhan telah berbuat begitu banyak yang baik bagi bangs Israel. Inilah yang menyebabkan Allah murka terhadap bangsa Israel. Dua kali bangsa Isarel dibuang ke negeri yang jauh, ke Asyur dan ke Babil. Mengalami penindasan yang hebat. Sebagian kecil saja yang akhirnya kebali ke Yerusalem.
                Ingat, gereja Tuhan juga diibaratkan seperti tanaman-tanaman buah kegemaran Allah. (lih Yoh 15:1-5,16; Rom 11:17-21; Mat 3:10; Maz 1:1-3; Yer 17:7,8). Dari Firman Tuhan dalam teks ini, ada beberapa hal yang hendak Tuhan sampaikan terhadap umat Tuhan (gereja-Nya).
  1. Terhadap pohon buah-Nya Allah telah memberikan segalanya. Tuhan Yesus telah diberikan kepada kita ditambah segala sesuatu. (Rom 8:32; Efesus 4:6-10) “Segala sesuatu” bicara tentang pemberian Roh Kudus dengan segala karunia-karunia-Nya dan apa yang Tuhan Yesus lakukan sampai sekarang bagi orang percaya. Ketika Yesus naik ke surga, maka Roh Kudus diberikan kepada orang percaya. Roh Kudus telah memberikan begitu banyak karunia-karunia Roh, seperti : 5 karunia jawatan seperti yang tercatat di dalam Efesus 4:11, 7 Karunia pelayanan, seperti yang dicatat di dalam Roma 12:6-8 dan 9 karunia Roh Kudus, seperti yang dicatat di dalam 1 Korintus 12:7-11. Bukan itu saja, ketika Yesus naik ke surga, Yesus menjadi pendoa syafaat bagi orang percaya (Rom 8:34; Ibr 7:25). Jadi betapa lengkapnya kelengkapan orang percaya untuk dapat melakukan perkara-perkara yang ajaib bagi Kerajaan Allah (berbuah).
  2. Terhadap pohon buah-Nya Allah ingin tanaman buah-Nya (gereja-Nya) menghasilkan buah yang baik (banyak, manis dan tetap). Arti buah yang dimaksud adalah bahwa Tuhan menginginkan orang percaya untuk terus bertumbuh menjadi dewasa ke arah Kristus. Jangan lupa, pertumbuhan ini ditandai dengan buah-buah yang dihasilkan. Buah pertobatan, buah Roh dan buah jiwa-jiwa. Pertanyaannya adalah : “ Sudahkah umat-Nya (kebu anggur-Nya) Menghasilkan buah anggur yang manis?”
  3. Jika gereja-Nya tidak mengahasilkan buah yang manis dan tetap, maka konsekwensi yang Alkitab katakan adalah seperti yang ada pada Matius 3 ayat yang ke-10 : “Kapak sudah tersedia pada akar pohon, barang siapa pohn yang tidak mengahsilkan buah yang baik, pasti ditebang”. Kita patut percaya bahwa Allah tentu akan menggarap kebun anggur-Nya, membersihkan ranting-rantingnya, hal ini tentu tidak akan membuat nyaman tanaman, namun hal itu perlu agar pohon dapat menghasilkan buah yang baik. Ingat, bisa saja Tuhan mengijinkan pergumulan-pergumulan sebagai sebuah disiplin yang membuat umat-Nya sadar dan akhirnya bertumbuh dewasa. Sebelum terlambat, selagi masih ada kesempatan, sudah saatnya orang percaya menghasilkan buah anggu yang manis, karena semua karya supaya pohon anggur-Nya berbuah sudah dilakukan. Jangan sampai kesempatan berlalu dan akhirnya pohon ditebang karena tidak menghasilkan buah yang baik. Amin.
By : Pdt. John Max Titaley, MTh
  

Tidak ada komentar: