Senin, 23 Februari 2015

Hidup Yang Dipulihkan dan Diberkati



(Rut  2 : 1-12)

Rut adalah salah satu tokoh penting dalam silsilah Mesias. Dia adalah bangsa asing yang kawin dengan keluarga Elimelekh. Dan mengalami kejadian yang tragis kehilangan suami, ipar, dan mertua laki-lakinya. Namun di akhir cerita, Rut mengalami pemulihan dengan menjadi istri Boas seorang pengusaha yang kaya raya keluarga dari pihak Elimelekh. Lebih dari semua itu, Rut menjadi salah satu garis silsilah lahirnya Mesias.

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Rut, yang mengalami pemulihan yang dahsyat dari Tuhan.

1.    Rut memiliki hati yang lembut dan kuat dalam memegang prinsipnya ( Rut 1 : 16)
Setelah perkawinannya dengan Kilyon (?) saya yakin Rut menyatukan budaya dan kebiasaannya dengan keluarga barunya. Dan pada akhirnya dia bertekad untuk menyembah Allah yang dikenalnya dengan meninggalkan keluarganya pergi mengikuti Naomi. Bukan hal yang mudah hidup bersama dengan mertua, terlebih mertua perempuan. Kalau sampai dia mengikuti Naomi dan menetapkan hidup bersama mantan mertuanya, sudah pasti ada nilai plus disana. Mungkin dia sangat mencintai Kilyon sehingga dia tidak rela meninggalkan bayang-bayang Kilyon. Tapi membaca cara Rut menyikapi hidupnya, saya yakin Rut bukan wanita yang secengeng itu.  Pasti ada alasan lain yang lebih kuat. Dia mencintai Allah yang baru saja dia kenal melalui perkawinannya dengan Kilyon. Dan kecintaannya ini membuatnya rela untuk meninggalkan kaum kerabatnya yang mayoritas penyembah berhala. Mengapa saya beropini dia berhati lembut? Karena hanya wanita yang lembut hatinya bisa hidup berdampingan dengan mertua perempuannya. Keteguhannya untuk bertahan dalam iman rela dia bayar dengan meninggalkan kebiasaan, kebudayaan, bahkan lingkaran keluarganya. Yang saya yakin jauh lebih nyaman menerima dia.

2.    Rut adalah orang yang rajin dan pantang menyerah (Rut 2 : 6 -7)
Menjadi janda, tinggal di rumah mantan mertuanya tidak membuatnya menjadi orang yang mengasihani diri sendiri. Dia tahu hidup terus berjalan dan harus berjuang untuk dapat menikmatinya. Oleh sebab itu dia tidak menadahkan tangan untuk menjadi peminta-minta namun bertekad untuk memenuhi kebutuhan dengan cara menjadi pemungut jelai. Kesungguhannya bertanggungjawab atas diri nya juga mertuanya menimbulkan belas kasihan Boas juga para pekerjanya. Kerajinan inilah yang menerbitkan pesona tersendiri dalam diri Rut.
Seperti tertulis dalam  Amsal (10 : 4) bahwa tangan yang rajin menjadikan kaya, (Amsal 12:24) tangan orang rajin memegang kekuasaan dan Amsal 13 : 4 : hati orang rajin diberi kelimpahan. Kerajinan dan kesungguhan Rut melahirkan pemulihan-pemulihan dalam hidupnya.

3.    Rut orang yang mau mendengarkan nasihat dan petunjuk
Saya sangat tertarik dengan  pribadi Rut. Meskipun suaminya telah tiada, Rut tetap menaruh hormat kepada Naomi, mertuanya. Apapun yang ingin dilakukan Rut meminta izin kepada Naomi (Rut 2 : 2 -3) lebih dari itu Rut mau mendengarkan nasihat Naomi supaya Rut bisa “ditebus” oleh Boas (Rut 3 : 1-7). Saya berharap generasi sekarang menjadi generasi yang menyukai nasihat dan petunjuk dari orang-orang yang dipercayakan Tuhan bagi kita. Menghormati orang tua kita baik itu orangtua kandung, mertua, juga orangtua rohani. Zaman, pengetahuan, juga penemuan manusia membuat banyak pergeseran nilai – nilai budi pekerti yang baik. Namun saya berdoa agar anak-anak kita semua menjadi anak-anak yang rela untuk diajar, dididik, dan terus berada dalam kelembutan hati menerima nasihat, didikan, juga petunjuk. Bukan generasi yang rusak oleh karena cara pandang yang bergeser. Karena saya yakin sehebat apapun penemuan manusia, tetap ada otoritas tertinggi yaitu Firman Allah.

4.    Rut, terkenal karena kebaikan hatinya (Rut 2 : 12)
Kebaikan hati itu seperti gaung yang sulit dihentikan. Dia menjadi kabar yang harum dari satu mulut ke mulut yang lain. Kebaikan hati itu seperti cahaya yang tidak bisa dipadamkan oleh kegelapan. Kebaikan hati itu memiliki kekuatan untuk mengubahkan kehidupan. Secara logika, ketika seseorang terkenal dengan kebaikan hatinya akan lebih mudah menjalin hubungan dengan banyak orang. Dan hubungan dengan banyak orang akan membuka banyak peluang untuk memberikan pertolongan juga jalan keluar bagi setiap permasalahan yang sedang dihadapi. Namun jangan lupa, kebaikan, kelembutan hati menarik hati Tuhan untuk melakukan pemulihan total dalam hidup kita. Dan jika Tuhan bertindak....siapakah yang dapat mengalahkan-NYA?

Kehilangan, tragedi, permasalahan hidup memberikan berjuta alasan untuk menjadi pribadi yang rapuh. Namun belajar dari Rut yang tetap tegar dan bertanggungjawab menjalani hidup, mari kita belajar bahwa dalam setiap kejadian yang kita hadapi Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-NYA.

Tetap bersandar pada Tuhan, tetap kuat, semangat, bertanggung jawab dan jangan berhenti untuk berbuat baik. Karena jika sampai waktunya kita tidak akan kehilangan upah. Amin.

Tidak ada komentar: