Kamis, 07 Mei 2009

Apakah Tuhan Benar-Benar Diam ?

Kita semua pasti pernah merasakan hidup yang diperlakukan dengan semena-mena oleh orang lain, bukan? Kejahatan yang menimbulkan kepedihan demi kepedihan dalam hati kita. Kejahatan yang tidak memberikan ganjaran kepada pelaku, tapi malah membuka peluang untuk menindas kita. Yang jahat seolah tak menerima hukuman, malah semakin berjaya karena kejahatannya.

Setelah berteriak-teriak (baca : Berdoa Sungguh-sungguh) untuk mendapatkan keadilan, ternyata keadaan tak jua segera membaik. Bahkan kalau boleh jujur ada yang merasa "dibiarkan" oleh Tuhan. Seolah Tuhan tidak peduli dengan kesesakan kita, seolah Tuhan juga tidak jijik dengan perbuatan jahat lawan kita. Diam..hening..tak bergeming.. mungkin itu yang membuat kita merasa "diabaikan".

Benarkah Tuhan mengabaikan kita? Ataukah Tuhan sudah kehilangan Otoritasnya untuk membalas orang-orang yang berbuat jahat terhadap kita? Jika semua jawabannya TIDAK, lantas mengapa Tuhan seolah membiarkan orang-orang baik dan benar menderita karena kesemena-menaan sesamanya?

Hari ini, bacaan alkitab setahun saya sangat menghibur dan menjawab pertanyaan2 saya. Setidaknya saya tahu bahwa sesungguhnya TUHAN tidak cuek dengan apa yang kita alami dan rasakan. DIA juga bukannya tidak peduli dengan kejahatan orang2 di sekeliling kita.

Mzm 10 : 1-13
menceritakan betapa banyak kejahatan yang dialami oleh Raja Daud; Bahkan saking jahatnya mereka berbuat seolah2 Tidak Ada Allah, kalaupun ada..Allah Tak lagi berotoritas untuk menuntuk balik kelakuan jahat mereka kepada para yatim dan kaum tertindas.

Tapi bersyukurlah, ternyata Allah kita adalah Allah yang tidak pernah berbayang perubahan. Dia tetaplah Allah yang berpihak kepada orang-orang benar yang tulus hatinya. Dia mengerti sungguh kesusahan dan sakit hati kita


Pslm 10 : 14 Tetapi Engkau melihatnya; Kauperhatikan kesusahan dan sengsara, dan selalu siap untuk menolong. Orang yang tak berdaya menyerahkan diri kepada-Mu, Engkau selalu menolong orang yang miskin. (Alkitab terjemahan bebas : IBIS)

Mengapa? Karena kita ini adalah biji mata yang sungguh berharga bagi TUHAN. Dalam pasal yang lain Pemazmur menuliskan Bahwasanya sekalipun banyak rancangan jahat yang ditujukan bagi orang benar, tidak akan menghancurkan orang benar. Semua rancangan jahat itu akan berbalik menikam mereka seperti senjata makan tuan.

Psa 37:14 Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur;
Psa 37:15 tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan.

Intinya : Tuhan tidak pernah tinggal diam jika orang benar diusik. Dia juga tidak pernah kehilangan otoritas untuk melakukan pembalasan. Hanya saja...waktuNYA seringkali tidak sesegera yang kita inginkan.

Isa 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Jadi temans, kalau sekarang ini Tuhan seolah diam dengan segala hal buruk yang kita alami. Sesungguhnya dia tidak benar2 diam. DIA ada bersama - sama dengan kita dan turut merasakan apa yang kita rasakan. Bekerja dari dalam menguatkan kita, memproses kita, dan menjadikan kita manusia baru melalui tahapan yang sama sekali tidak enak bagi daging kita.. Supaya kita : lebih intim dengan Tuhan, belajar sabar, menjadi pribadi dengan karakter yang lebih indah, dan lebih siap mendapat berkat yang lebih besar?

Wah..apa hubungannya dengan berkat yang lebih besar? Berkat yang besar disiapkan untuk orang2 yang telah siap dan matang. Kesiapan dan kematangan ini yang membuat seseorang tidak menjadi goyah ketika hidupnya penuh dengan berkat2 baik itu berkat jasmani ataupun rohani.

Tuhan tidak akan memberikan berkat tanpa mempersiapkan terlebih dulu penerimanya. karena ketidaksiapan menerima berkat, justru bisa membinasakan. Kesiapan yang dimaksud cenderung mengarah kepada kesiapan karakter sang penerima berkat.

Mau terima berkat besar? Jangan berontak ketika Tuhan memproses kita melalui hal2 yang tidak enak, temans! Lakukan saja apa yang menjadi bagian kita, selebihnya..biarkan Tuhan bertindak bagi kita.

-----------setelah susah payah merangkai kata2, mudah2an tulisan sederhana ini menguatkan dan menjadi berkat bagi kita semua----




3 komentar:

sahala napitupulu mengatakan...

Apakah Tuhan benar-benar diam ? Ternyata tulisan ini memberikan jawaban pada kita, bahwa sesungguhnya Tuhan kita tidak pernah benar-benar diam. Tuhan tahu waktu yang tepat kapan Ia harus bertindak bagi kita : tidak pernah terlambat dan tidak pula kecepatan. Namun, sementara menunggu waktu yang tepat, maka Tuhan memproses kita, sehingga kita menjadi umat yang siap untuk menerimanya ketika berkat2x itu Dia curahkan bagi kita..Itulah yang tersirat membaca postingan ini. Sangat memberi kita pembelajaran tentang arti penantian secara rohani. Keep on write bu riris. GBU.

DV mengatakan...

Aku sepakat dengan pendapatmu, kita tidak boleh berontak ketika Tuhan mempersiapkan diri kita untuk menerima berkat besarNya.

Ide penulisan yang brillian!
Tulisanmu menguatkanku dan seperti meng-amini terhadap apa yang pernah kualami...

Riris Ernaeni mengatakan...

@ Pak Sahala : pelajaran yang berat, tapi harus lulus ya Pak

@ DV : ehm..Puji Tuhan kalau menjadi berkat buatmu. Aku juga jadi banyak ide karena sering berkungjung ke blogmu, Bro!