Kamis, 24 Januari 2008

Ketika hati ditekan, airmata tercurah

Kubawa hatiku kepada-Mu
hati yang tercabik-cabik iri
terkoyak ketidakberdayaan
menghadapi tekanan
beban, dan keluh kesah tiada habis

Aku marah dengan keadaan
namun tanganku tak sanggup mengepal
untuk hancurkan kesukaran

Aku murka dengan tekanan demi tekanan
tanpa kelonggaran
namun kakiku tak mampu menendang
setiap serangan tekanan yang ada

Tuhan, ampuniku yang tak bisa bersyukur saat ini
itu sebabnya kuberanikan diri untuk menghadapMU
karena kutahu hanya KAU yang sanggup mereparasi hatiku
yang sudah terlanjur rusak karena luka

Tuhan, jangan congkel mataku
yang sedang menjadi saluran iri atas keberadaanku
tapi berilah aku cara pandang baru
supaya dengan mata yang telah Kau perbarui itu
aku tetap melihat keindahan, di saat tak ada satu pun yang bisa memberiku alasan
dan beri aku hati yang baru, untukku lebih mengenalMU
dan bersyukur selalu
karena aku punya Allah yang jauuuuh lebih besar dari segala kesukaranku
dan biarlah mulutku tak lagi berkata," Tuhan, aku punya masalah besar!!"
tapi dengan bangga berteriak,"Hai Masalah!!! Lihat, aku punya Allah yang Besar!!

Tuhan, aku akan nantikan Engkau... hingga terbit kekuatan baruku
dan mulutku kan bermazmur karena kebaikan hatiMU.


Mazmur 38 : 10, 22-23
(38-10) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhkupun tidak tersembunyi bagi-Mu;
(38-22) Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku!
(38-23) Segeralah menolong aku, ya Tuhan, keselamatanku!

Tidak ada komentar: