(Rut 2 : 1-12)
Rut adalah salah satu tokoh penting dalam silsilah Mesias. Dia adalah
bangsa asing yang kawin dengan keluarga Elimelekh. Dan mengalami kejadian yang
tragis kehilangan suami, ipar, dan mertua laki-lakinya. Namun di akhir cerita,
Rut mengalami pemulihan dengan menjadi istri Boas seorang pengusaha yang kaya
raya keluarga dari pihak Elimelekh. Lebih dari semua itu, Rut menjadi salah
satu garis silsilah lahirnya Mesias.
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Rut,
yang mengalami pemulihan yang dahsyat dari Tuhan.
1. Rut memiliki hati yang lembut
dan kuat dalam memegang prinsipnya ( Rut 1 : 16)
Setelah perkawinannya dengan Kilyon (?) saya
yakin Rut menyatukan budaya dan kebiasaannya dengan keluarga barunya. Dan pada
akhirnya dia bertekad untuk menyembah Allah yang dikenalnya dengan meninggalkan
keluarganya pergi mengikuti Naomi. Bukan hal yang mudah hidup bersama dengan
mertua, terlebih mertua perempuan. Kalau sampai dia mengikuti Naomi dan
menetapkan hidup bersama mantan mertuanya, sudah pasti ada nilai plus disana.
Mungkin dia sangat mencintai Kilyon sehingga dia tidak rela meninggalkan
bayang-bayang Kilyon. Tapi membaca cara Rut menyikapi hidupnya, saya yakin Rut
bukan wanita yang secengeng itu. Pasti
ada alasan lain yang lebih kuat. Dia mencintai Allah yang baru saja dia kenal
melalui perkawinannya dengan Kilyon. Dan kecintaannya ini membuatnya rela untuk
meninggalkan kaum kerabatnya yang mayoritas penyembah berhala. Mengapa saya
beropini dia berhati lembut? Karena hanya wanita yang lembut hatinya bisa hidup
berdampingan dengan mertua perempuannya. Keteguhannya untuk bertahan dalam iman
rela dia bayar dengan meninggalkan kebiasaan, kebudayaan, bahkan lingkaran
keluarganya. Yang saya yakin jauh lebih nyaman menerima dia.
2. Rut adalah orang yang rajin
dan pantang menyerah (Rut 2 : 6 -7)
Menjadi janda, tinggal di rumah mantan
mertuanya tidak membuatnya menjadi orang yang mengasihani diri sendiri. Dia
tahu hidup terus berjalan dan harus berjuang untuk dapat menikmatinya. Oleh
sebab itu dia tidak menadahkan tangan untuk menjadi peminta-minta namun
bertekad untuk memenuhi kebutuhan dengan cara menjadi pemungut jelai.
Kesungguhannya bertanggungjawab atas diri nya juga mertuanya menimbulkan belas
kasihan Boas juga para pekerjanya. Kerajinan inilah yang menerbitkan pesona
tersendiri dalam diri Rut.
Seperti tertulis dalam Amsal (10 : 4) bahwa tangan yang rajin
menjadikan kaya, (Amsal 12:24) tangan orang rajin memegang kekuasaan dan Amsal
13 : 4 : hati orang rajin diberi kelimpahan. Kerajinan dan kesungguhan Rut
melahirkan pemulihan-pemulihan dalam hidupnya.
3. Rut orang yang mau
mendengarkan nasihat dan petunjuk
Saya sangat tertarik dengan pribadi Rut. Meskipun suaminya telah tiada,
Rut tetap menaruh hormat kepada Naomi, mertuanya. Apapun yang ingin dilakukan
Rut meminta izin kepada Naomi (Rut 2 : 2 -3) lebih dari itu Rut mau
mendengarkan nasihat Naomi supaya Rut bisa “ditebus” oleh Boas (Rut 3 : 1-7).
Saya berharap generasi sekarang menjadi generasi yang menyukai nasihat dan
petunjuk dari orang-orang yang dipercayakan Tuhan bagi kita. Menghormati orang
tua kita baik itu orangtua kandung, mertua, juga orangtua rohani. Zaman,
pengetahuan, juga penemuan manusia membuat banyak pergeseran nilai – nilai budi
pekerti yang baik. Namun saya berdoa agar anak-anak kita semua menjadi
anak-anak yang rela untuk diajar, dididik, dan terus berada dalam kelembutan
hati menerima nasihat, didikan, juga petunjuk. Bukan generasi yang rusak oleh
karena cara pandang yang bergeser. Karena saya yakin sehebat apapun penemuan
manusia, tetap ada otoritas tertinggi yaitu Firman Allah.
4. Rut, terkenal karena kebaikan
hatinya (Rut 2 : 12)
Kebaikan hati itu seperti gaung yang sulit
dihentikan. Dia menjadi kabar yang harum dari satu mulut ke mulut yang lain.
Kebaikan hati itu seperti cahaya yang tidak bisa dipadamkan oleh kegelapan.
Kebaikan hati itu memiliki kekuatan untuk mengubahkan kehidupan. Secara logika,
ketika seseorang terkenal dengan kebaikan hatinya akan lebih mudah menjalin
hubungan dengan banyak orang. Dan hubungan dengan banyak orang akan membuka
banyak peluang untuk memberikan pertolongan juga jalan keluar bagi setiap
permasalahan yang sedang dihadapi. Namun jangan lupa, kebaikan, kelembutan hati
menarik hati Tuhan untuk melakukan pemulihan total dalam hidup kita. Dan jika
Tuhan bertindak....siapakah yang dapat mengalahkan-NYA?
Kehilangan, tragedi,
permasalahan hidup memberikan berjuta alasan untuk menjadi pribadi yang rapuh.
Namun belajar dari Rut yang tetap tegar dan bertanggungjawab menjalani hidup,
mari kita belajar bahwa dalam setiap kejadian yang kita hadapi Tuhan turut
bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-NYA.
Tetap bersandar pada Tuhan, tetap kuat,
semangat, bertanggung jawab dan jangan berhenti untuk berbuat baik. Karena jika
sampai waktunya kita tidak akan kehilangan upah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar