Ringkot
27 Maret 2022 (siang)
Lukas 18
:1-8 - Perumpamaan Tentang Hakim Yang Lalim
Doa
merupakan napas orang Kristen. Ada banyak pergumulan hidup yg harus diatasi.
Seringkali kita berharap agar begitu berdoa masalah dapat diselesaikan sesegera
mungkin. Namun dari perikop ini kita belajar tentang kesabaran dan ketekunan
dalam berdoa dan menantikan pertolongan Tuhan.
Sama
seperti pemaparan perikop tadi bahwa doa yg terus dipanjatkan akan membuka
pintu pertolongan Allah bagi kita.
Hakim
yang lalim tadi membenarkan atau mengabulkan karena “terganggu” dengan
permintaan janda yang terus diucapkan kepadanya tanpa tahu waktu, namun Tuhan
menolong karena Dia mengasihi. Namun mengapa seolah Dia menunda? Ada hal yang
ingin Tuhan kerjakan selama masa penantian jawaban doa ini.
Markus 1
:35, Tuhan Yesus mengawali hari dengan doa saat pagi2 benar. Dan setiap selesai
melayani banyak orang Yesus menepi untuk berdoa
2 Taw 20
: 1 - 30, ketika Israel dikepung bani Amon bangsa yang besar dan kuat menurut
perhitungan mereka Raja Yosafat ketakutan bahkan begitu gentar. Karena menurut
perhitungan jumlah pasukan bangsa Israel. Yang dilakukan Raja Yosafat menyikapi
hal ini adalah mencari Tuhan, mencari pertolongan-NYa. Bahkan dia menyerukan
doa puasa bagi seluruh bangsa Israel.
Doa dan Puasa bangsa Israel dijawab dengan luar biasa oleh Tuhan. Allah sendiri yang berperang dan memberikan kemenangan bagi bangsa Israel. Allah sendiri yang menumpas dengan cara menghadapkan Amon dengan Moab dan membuat mereka saling bunuh. (ay 15)
Ketika
Yehuda tiba di tempat peninjauan di tempat para laskar musuh, mereka melihat
bahwa musuh sudah menjadi bangkai (ay 24) sehingga Yosafat dan orang-orangnya
bebas menjarah di perkemahan musuh
Tidak ada
kehidupan tanpa masalah. Tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi dengan doa.
Hanya butuh waktu, kesabaran, ketekunan, dan kesediaan diri untuk memelihara
kepercayaan dan pengharapan.