(Sukacita di tengah Kesulitan)
Ringkot, 29 Sept 2024
Bpk. Pdt. Ranly Kojo
Kis 16 : 16-40
Tidak ada kehidupan yang selalu mulus dan baik-baik saja. Hidup kita banyak pergumulan yang harus kita hadapi, hidup artinya perjuangan. Berjuang mengatasi kesulitan, penderitaan, dan beban yang harus dipikul.
Sebagai pengikut Kristus ada pegangan (prinsip) yang bisa kita andalkan dalam menghadapi permasalahan kita, yaitu : bersukacita dalam kesulitan.
Rasul Paulus dan Silas mengalami siksaan dan penjara, hanya saja mereka tidak kehilangan sukacita sehingga hati dan mulut mereka penuh dengan pujian kepada Tuhan.
Sikap rasul Paulus dan Silas dalam menghadapi kesukaran adalah:
1. Mereka tetap bersukacita dan memuhi Tuhan. Sukacita sejati tidak ditentukan sesuatu dari luar atau dari sesuatu yang kita alami (hiburan, surfing). Melainkan hasil keputusan untuk terus bersukacita dan memuji Tuhan. Bukan hanya menyanyi biasa tapi sungguh-sungguh sehingga terjadi keajaiban dan kelepasan. (Ay. 25) Sukacita dari Tuhan datang dari hubungan yang erat dari Tuhan.
Dalam masa sulit jangan berhenti berdoa, memuji Tuhan, dan mengucap syukur. Selalu waspada terhadap keluhan, sungut sungut yang membuat kita tidak bijak.
Dalam kondisi tersulit sekalipun kalau Allah hadir pasti terjadi pertolongan dan keajaiban. Kita punya Tuhan yang selalu mendengarkan pujian dan doa-doa kita sehingga Dia bekerja dengan luar biasa dalam kehidupan kita.
2. (Ay 26) Mereka mengalami kuasa pujian dan doa mereka. Kuasa yang mengubah situasi di sekeliling mereka. Saat kita berdoa dan memuji Tuhan sebenarnya kita tengah mengundang campur tangan Tuhan untuk mengubah hidup kita. Gempa bumi yang terjadi di penjara adalah respon Tuhan terhadap doa dan pujian umat-Nya. Yeremia 17:7 (TB) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Orang yg serius dengan Tuhan akan menemukan pernyataan kuasa Tuhan. Orang yang sungguh-sungguh dengan Tuhan pasti mengalami keajaiban dalam perjalanan hidupnya. Masih ada mukjizat bagi orang yang hidupnya bersandar percaya penuh kepada Tuhan.
Dalam situasi apapun tetaplah berdoa dan memuji Tuhan.
3. Mereka menemukan kesaksian yang mengubah hidup. Doa dan pujian ini bukan hanya menyelamatkan Paulus dan Silas. Keajaiban yang mereka alami menjadi Kesaksian yang menobatkan kepala penjara dan keluarganya bahkan para pembesar kota pun mengakui penyertaan Tuhan (ay 29-35)
Yang masuk ke sorga bukan mereka yang berseru seru Tuhan...... Tuhan" tetapi mereka yang" mengaku dengan mulutnya percaya dengan hatinya dan hidup sesuai dengan kehendak Allah di sepanjang hidupnya.
Kesimpulan :
Kisah ini sesungguhnya panggilan bagi kita untuk tetap menjadi saksi dan berkat bagi orang lain meskipun keadaan kita sedang tidak baik-baik saja. Dalam penderitaan dan kesulitan ada kesukaan dari Tuhan yang menguatkan kita.