Kamis, 23 Desember 2010

Natal Itu Apa?


Natal, adalah sebuah bingkisan cinta Maha Dahsyat
dibungkus dengan kain lampin yang tidak semarak
Natal ada, sebagai bukti cinta Tuhan yang ingin manunggal
dengan manusia yang berdosa

Natal adalah pernyataan :
Bahwa Tuhan mencintai semua bangsa di dunia
yang berbeda suku, ras, dan agama
yang berbeda warna kulit juga tekstur rambutnya
yang berbeda bahasa juga intonasinya

supaya semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan beroleh kehidupan yang penuh harapan
baik kini juga kekekalan


Selamat Natal 2010
Dan
Tahun baru 2011

Semoga damai dan sukacita natal melimpah atas kita semua

Sabtu, 18 Desember 2010

Surat Di hari Yang Keseratus

Dear Jefri,
Menghitung bilangan hari kesendirianku. Kupikir dengan bertambahnya bilangan waktu membuatku dengan mudah menghapus jejakmu. Ternyata salah! Semakin banyak bilangan hari yang kusebutkan, semakin banyak kenangan memunculkanmu dalam mimpi-mimpiku.

Pagi tadi, untuk yang kesekian ratus kali Joshua anak kedua kita menanyakanmu. Aku hanya tersenyum getir menahan pilu. Farrel, kakaknya segera memelukku dan berkata,”Jangan sedih mama! Kan Papa sudah bahagia di Surga bersama Yesus?!” Aku mengangguk mengiyakan.

Pada menit berikutnya kedua anak itu membuka pintu menengadah ke langit dan berseru,”Selamat Pagi Papa…Selamat Pagi Tuhan Yesus!” aku acungkan jempol kepada mereka untuk memberikan apresiasi atas sikap baiknya. Sekuat mungkin ku tahan airmataku.

Aku tidak akan menuntut mereka melupakanmu, sayangku. Karena bagi mereka, kamu adalah Papa terbaik yang mereka punya. Sapaan ramahmu disetiap pagi, membuat mereka ingin selalu menyapamu, juga Yesus. Dan setiap perlakuan manismu sudah membentuk mereka menjadi pribadi yang hangat dan bersahabat.

Mereka sangat mengidolakanmu, sama seperti kamu senantiasa membanggakan mereka kepada setiap orang yang kau temui. Potongan rambut cepakmu, gaya makanmu yang lengkap dengan sendok dan garpu.Juga caramu mencuci motor..mereka ikuti.

Dan aku? Bagiku…kau bukan hanya suami yang baik. Kamu juga guru terbaik yang Tuhan berikan padaku. Darimu aku belajar bahwa menjalani hidup yang rumit ini bisa dengan sembari tertawa. Aku pernah kesal, ketika menurutku kamu terlalu santai menghadapi masalah besar yang waktu itu menyerang kita.

Jawabmu,”Lho..mengapa harus tegang?! Bukannya kita sudah berdoa dan meminta Tuhan menolong kita? Ada banyak cara Tuhan menolong kita, namun ada dua garis besar yang bisa kita percayai. Yang pertama : Tuhan akan memberikan IDE agar kita bisa menemukan jalan keluar ATAU Tuhan langsung memberikan jalan keluar bagi masalah kita!”

Aku tertampar saat itu juga. Aku yang seringkali mengaku pelayan doa tapi tidak bisa mengimani janji Tuhan dengan tenang dikala badai. Aku paham dengan perkataan sederhanamu itu, bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, bagian kita adalah percaya bahwa apa yang kita minta pasti dikabulkan dengan cara-Nya.

Itu adalah salah satu pelajaran di antara sekian banyak pelajaran yang Tuhan ajarkan melalui kamu. Pelajaran yang datang dari luar pemikiran biasa. Pelajaran yang membuatku lebih santai dalam menghadapi hidup yang luar biasa sibuk.

Selain menjadi guru doa…kamu juga menjadi guru memasak yang baik bagiku. Tak pernah sekalipun kamu mencela masakanku yang masih jauh dari rasa enak. Kalaupun mengoreksi, kamu mengoreksi dengan lembut tanpa membuatku malu.

Dan kamu…satu-satunya pria setelah bapakku..yang mengatakan aku cantik. Satu-satunya pria yang mencintaiku ketika aku bergaun anggun, dan tetap mengagumiku ketika aku memilih bercelana selutut dan kaus butut.

Ah…aku sudah tak sanggup lagi menceritakan hal2 indah bersamamu. Tulisan ini hanya untuk menyelamatkan kenanganku. Belum semua, sayang….belum…masih banyak…untuk kali ini..cukup sekian dulu. Asal kamu tahu..betapa berharganya engkau bagi kami.

….surat ini aku titipkan kepada Tuhan Yesus. Hanya DIA yang bisa memasukkannya dalam emailmu di sana!! Email di dunia ini tak sanggup menembus server Surga begitu kata-Nya ….

..Mengenang, 100 hari kepergian Jefri Jolly Kolondam..