Ketika operasi berlangsung, salah seorang dokter kandungan yang menangani operasi setengah menjerit melihat kondisi dinding rahim bawah (yang katanya berfungsi untuk berkontraksi jika lahir normal). Beliau mengatakan,"Aduh, ini bukan dinding rahim, tapi selaput rahim, tipis sekali. Andai terlambat dan nunggu kontraksi sudah pasti jebol di dalam nih!" Mendengar komentar spontan itu membuat saya sedikit bergidik, karena beberapa waktu lalu saya sempat hampir nekat memilih persalinan yang normal. Bisa dibayangkan berapa besar yang menjadi tarohannya. Thanks God, Tuhan berhasil mencegah saya dan akhirnya kami memilih untuk menuruti nasihat dokter untuk melahirkan secara caesar.
Maka dengan mantap kami namai anak kedua kami dengan nama
JOSHUA ANUGERAH KOLONDAM
yang artinya seorang pemimpin yang terlahir karena keselamatan yang dianugerahkan Tuhan bagi keluarga Kolondam.
Terima kasih untuk semua support yang para sahabat, alim ulama, dan saudara-saudara berikan ketika saya menghadapi kehamilan yang cukup berat.. sehingga anak kami terlahir dengan sehat tanpa kekurangan suatu apapun.
Sungguh merupakan kekaguman tersendiri, ketika Tuhan menyediakan apapun yang kami butuhkan tepat pada waktunya.
1 komentar:
Selamat ya Mbak., Selamat berbahagia., semoga anak dan ibunya sehat selalu.
GBU
Posting Komentar