Selasa, 27 Januari 2009

Motivasi Untuk Menang (Untaian Kalimat Mutiara 3)

Gagal berkali-kali tidak membuktikan anda kalah. Anda kalah jika anda menyerah.
Mungkin kita pernah gagal, jangan melarikan diri. Bangkit, bersamaNYA kita bisa menemukan jati diri dan membereskan kegagalan kita.

Hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama. Tetapi orang yang bertahan sampai akhir akan menang.

Menjadi seorang pemengang, berarti dapat menaklukkan tantangan sesulit apapun dalam hidup anda

Semakin kita mengenal TUHAN, semakin kita tahu cara terbaik mengerti kehidupan.

Keteguhan tekad anda akan firman yang hidup dalam diri anda, akan menentukan kemenangan melawan tipu muslihat iblis.


dari : jawaban.com

Memang kenapa kalau ke Puskesmas?

Saya pernah mengalami hal yang tidak terlalu menyenangkan dengan PUSKESMAS. Suatu pengalaman yang membentuk opini pribadi negativ tentang tempat pelayanan kesehatan masyarakat ini. Ketika saya kecil, daerah kelahiran saya belum banyak berdiri klinik kesehatan swasta seperti sekarang ini. Rumah Sakit Umum Daerah pun juga jauh. Satu-satunya tempat pelayanan kesehatan hanyalah PUSKESMAS. Mau tidak mau, kalau dulu kami terlambat mendatangi tempat praktek dokter (rumah pribadi u/ praktek) maka kami harus ke PUSKESMAS.

Yang saya lihat waktu itu : pelayanan yang kasar dan tergesa-gesa, membuat kami merasa menjadi orang-orang kelas dua atau orang-orang pinggiran. Belum lagi ngantrinya ngaujubileee...yang sakit bisa tambah senewen. Jujur ramainya pasien membuat saya berpikir ada yang salah diagnosa dan salah obat gak ya? Kalau iya bagaimana? Jadi sampai saya besar saya masih beranggapan sama tentang PUSKESMAS yaitu : Pelayanan Kesehatan Masyarakat kelas dua, dan rentan adanya malapraktik.

Hingga akhirnya TUHAN menjungkirbalikkan pikiran saya yang SALAH total sampai-sampai saya jadi mengucap syukur kepada TUHAN yang sudah memberikan kepada saya sistem pemerintahan yang baik sehingga menyediakan PUSKESMAS. (Saya tidak sedang menjadi JUBIR Partai manapun lho!!)

Begini ceritanya :
Minggu lalu sebelum gajian, uang kami sudah menipis ..(cerita lama...yang saya yakin akan segera berakhir dengan berkat melimpah). Anak kedua kami tiba-tiba ruam seluruh badan dan separuh mukanya. Didahului 2-3 hari sebelumnya demam tinggi. Yah, anak kami terserang CAMPAK. Kami panik, otak kami berputar keras memikirkan solusinya. CAMPAK kan penyakit yang tidak bisa dipandang remeh. Salah pengobatan bisa FATAL akibatnya.

Malam itu kami cuma bisa berdiam diri di hadapan TUHAN. Membawa ATM kami, Isi dompet kami, dan List keperluan yang harus kami penuhi selama seminggu sebelum gaji kami terima.

"Bagaimana ini Tuhan? Apa yang harus saya perbuat? Duit kami sudah tipis sekali. Gajian masih seminggu lagi, sementara banyak kebutuhan yang harus kami penuhi? How..Howw..How??"

Tiba-tiba dalam hati (atau pikiran) saya "Besok pagi ambil cuti, bawa ke PUSKESMAS!"

Saya bilang ke suami.."Besok kita ke PUSKESMAS!" Dan dia ACC dengan apa yang saya katakan

Pagi-pagi setelah pengambilan nomor dan pendaftaran kami berangkat ke PUSKESMAS terdekat. Jujur, ada terbesit Sedih dalam hati saya.."Ya ampun, ke PUSKESMAS? Sampai segini 'jatuh'-kah kami sehingga kami tidak mampu lagi ke RS biasanya dan ke Dr Anak langganan kami? Samapai segini 'jatuh'kah kami? Sampai-sampai harus ke pelayanan kesehatan masyarakat kelas dua?"

Dalam hati saya ada yang menginterupsi,"Memang kenapa kalau ke Puskesmas?"

Jawabannya adalah dengan flash back memory masa kecil saya tentang tempat itu. Saya tambah sedih. Setibanya di PUSKESMAS suami saya menunjuk ke arah dimana kami harus mengantri. Saya cukup terkesima dengan pemandangan di sana : "POLI ANAK DAN BALITA"..bersebelahan dengan "POLI GIZI"..ketika saya melayangkan ke lantai atas, cukup terbaca "RUANG INHALASI".."RADIOLOGY".. "LABORATORIOUM". "RUANG USG 3D" , "RUANG USG 4D"

Kelengkapan fasilitas yang hampir sama dengan RS swasta yang sering kami datangi. Tidak tahu mengapa, saya masih sedih saja (di dalam pikiran saya yang lalu, RS swasta pasti the best lah).

Ada interupsi lagi ketika pikiran saya sedang sibuk seperti itu,"Siapa sih yang menyembuhkanmu dan anakmu?"
saya merasa ada nada cemburu di sana. Saya mulai menangkap sebuah pelajaran..Bahwa dimanapun kita berobat (asal jangan ke Dukun) Tuhan lah yang sesungguhnya memberikan kesembuhan. Tak peduli di RS swasta, tak peduli di Puskesmas, di klinik Bidan... asal ada penyertaan TUHAN di sana..maka pasti ada kesembuhan. Rupanya TUHAN sedang memangkas kefanatikan saya yang salah tentang RS dan PUSKESMAS. Bahkan kalau TUHAN berkenan dan Iman kita bulat maka hanya dengan berdoa saja maka segala penyakit itu bisa disembuhkan. Mata saya mulai menghangat..tapi saya harus menahannya sekuat tenaga.

Ketika mata saya melihat sekumpulan orang yang mengantri, lagi dalam hati saya bersuara,"Kamu pikir TUHAN akan membuat mereka semua yang datang ke sini mendapatkan OBAT YANG SALAH dan SIA-SIA??" Lagi-lagi saya hanya bisa terdiam. "AKU mengasihi mereka juga lho! Yang berkerudung itu, yang pakai tanktop itu, juga kamu dan anakmu!"

Ya yaa.. saya tahu sekarang...TUHAN tidak akan membiarkan PUSKESMAS ITU berdiri kalau hanya untuk membinasakan nyawa orang. TUHAN tidak akan membiarkan PUSKESMAS ITU berdiri kalau hanya untuk memberikan obat yang sia-sia kepada banyak orang.

Ada kejutan lagi...
Ketika kami harus menebus resep, rupanya tidak boleh di tebus di apotik lain selain di PUSKESMAS. Selesai proses peracikan, saya bertanya kepada petugas,"Berapa?".. PETUGASNYA bengong..terus buru-buru menjawab, "GRATIS, BU!" Ya ampun..saya kaya TARZAN yg masuk kota jadinya.. bengong sebentar dan berlalu begitu saja lupa mengucapkan terima kasih. heheheee...

Ketika saya pulang ada nyanyian syukur, bukan karena pengobatan GRATIS itu saja..tapi karena TUHAN memberikan pengetahuan yang baru dalam memandang kehidupan ini.

Gak usah malu ke PUSKESMAS, karena ternyata TUHAN jg ada disana untuk menyertai para dokter dan para medis yang bertugas supaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dan Jangan lupa untuk berdoa bagi mereka yang melayani dalam bidang kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat, Petugas Kesehatan yg lain) supaya mereka tetap memiliki hikmad dalam mengambil setiap tindakan, sehingga jauh dari tindakan yang malapraktik.

Mudah-mudahan ini menjadi berkat. Dan membawa info baru tentang tempat yang dulu saya pernah bersumpah untuk tidak mendatanginya.. hihihii

Kamis, 22 Januari 2009

Posisi Terbaik

Seorang Teman menguatkan saya dengan SMS nya yang berbunyi demikian :

" Jika Tekanan hidup membuat kita JATUH TERSUNGKUR, sesungguhnya ini adalah posisi terbaik bagi kita untuk BERDOA"
Sebab :
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan Langit dan Bumi
(Mzm 124 : 8)
Thanks to Merry for sharing.