Selasa, 25 November 2008

Yesus Dalam Wajah Oriental

Baru-baru ini saya mengalami kehidupan yang super duper aneh. Hidup segan mati pun tak mau. Saya sadar keadaan saya itu menandakan gejala depresi yang lumayan berat. Ini tampak ketika saya kehilangan motivasi dalam banyak hal dan menjalani hidup hanya karena sudah terjadwal demikian adanya. Hampa, sepi, kosong mungkin itu gambaran singkat yang bisa saya berikan untuk mendeskripsikan keadaan saya waktu itu.

Saya yang dikenal begitu gigih dalam memperjuangkan sesuatu tiba-tiba melempem. Gairah berdoa saya lenyap, kalaupun sampai ada jam-jam doa itu semua terjadi karena saya tidak ingin hal yang lebih buruk terjadi dalam hidup saya bukan gairah untuk menghampiri TUHAN dan menikmati hal-hal yang adikodrati dalam hadiratNYA. Semangat pelayanan saya pun hancur berkeping-keping, kalaupun melayani tapi tetap dalam kebekuan hati saya bukan dengan api yang menyala-nyala.

Inikah padang gurun itu? Ketika hidup hanya menyuguhkan pemandangan yang monoton, dan langkah kaki di arahkan untuk terus berjalan lurus? Ketika desau angin yang kencang membuat saya begitu takut? Tidak ada pepohonan, tidak ada danau yang indah, tidak ada tepian pantai, saya ada di hamparan luas padang gurun. Saya hanya mengimani tak jauh dari saya melangkah ada satu Pribadi yang mengawasi, memperhatikan, dan terus menjagai saya. Saya hanya terus berharap keyakinan akan hal ini ada dalam hati saya, sebab kalau tidak ... bisa-bisa saya berpendapat... kematian jauh lebih baik dari pada hidup dalam keadaan yang saya rasakan waktu itu.

Hingga di suatu pagi ketika saya sibuk dengan notebook saya di suatu tempat untuk suatu acara. Dari balik arah belakang saya duduk ada yang menyapa,"Selamat pagi Riris, Apa kabarmu hari ini?" Tiba-tiba hati saya menghangat, bergetar (saya tidak bisa menggambarkan seperti apa getaran itu, yg pasti bukan karena asmara), dan tiba-tiba saya merasa hadiratNYA turun sontak dan lembut. Saya ingin menangis saat itu juga.

Saya tercenung sesaat, menoleh ke sumber suara memastikan kalau memang ada seseorang yang berbicara dengan saya. Yah, ternyata memang ada seseorang berwajah oriental yang bicara dengan saya berwajah penuh sinar (hati saya pun kian bergetar). Dalam hati saya berseru,"Yesus!" sambil terus memastikan akal sehat saya bahwa yang bicara dengan saya adalah rekan saya yang berwajah oriental itu, dan bukan Yesus.

Mengapa saya bingung? Karena sebenarnya banyak orang yang menyapa saya "Riris apa kabarmu hari ini" bukan dia saja, tapi mengapa hari itu seolah Yesus sendiri yang menyapa saya?

Yang jelas, setelah kejadian itu. Hidup saya kembali hidup. Saya menjalani hidup dengan sadar penuh. Ada nyanyian pujian, bibir saya tak lagi beku dan berat untuk mengucapkan syukur. Ibadah saya pun diperbarui. Semangat untuk menerobos semua kesulitan yang saat ini kami hadapi mulai menyala.

Yes, Yesus hadir dalam wajah oriental teman saya. Menyapa saya melalui suaranya. DIA hadir dalam keberadaan anak-anakNYA. Dan saya bersyukur kalau keterlibatan saya yang begitu kecil dalam pelayanan besar waktu itu, memberikan dampak yang besar dalam hidup saya. Membangkitkan rohani saya yang sekarat, menyadarkan hasrat hidup saya yang sedang pingsan.

Ini adalah sebuah pelajaran tentang keajaiban sederhana dalam diri yang seringkali luput dari perhatian kita. Bahwa ketika kita menyapa seseorang dengan tulus, bisa memberikan dampak yang luar biasa. Yesus mau menyapa orang-orang dalam wajah oriental , dalam wajah orang Irian, dalam wajahku yang Jawa tulen. Mengapa? Karena DIA tinggal dalam hati kita yang percaya kepadaNYA. Yesus mau memakai kita untuk menjadi saluran keajaibanNYA, maukah kita? SEringkali bukan karena tidak bisa, tapi karena kita tidak mau merespons dengan tepat.

======
Thanks to :
Tuhan Yesus yang mau menyapaku pagi itu dalam wajah oriental temanku.
Untuk temanku, maaf ya, kalau jawabanku singkat dan terkesan kurang ramah?
aku hanya mencegah jangan sampai menangis sesenggukan, waktu itu aku tak bisa
menahan hadiratNYA yang membungkus begitu hangat di hatiku.
Teman, terima kasih untuk kesempatanku terlibat dalam pelayanan kita waktu itu

Jakarta, 20 November 2008
Gedung AMS, Jl. Sangaji No. 18
keajaiban kecil dalam E-Sword Training
======

Kamis, 13 November 2008

Mau naik gunung pertapaan
cari inspirasi buat nulis
belajar pada para suhu yang mau berbagi ilmu
biar tambah memuaskan kalo nulis
jadi gak apa-apa kan
kalo untuk sementara ini tidak posting?

----------
mohon diri untuk pasiv sementara waktu...

----------

Rabu, 12 November 2008

Seperti Apa Tuhan Itu?

Kalau kau bertanya padaku, seperti apa TUHAN itu?
Aku hanya bisa menjawab dari apa yang aku rasakan
hadirNYA...bukan wujudNYA

Sebagai TUHAN..pemilik seluruh semesta alam ini
DIA sungguh perkasa dan penuh kuasa

Sebagai BAPA, Dia sungguh lembut
tapi juga tegas ketika mendapati kita berbuat kesalahan

Sebagai SAHABAT, DIA sahabat yang sangat setia
selalu hadir di saat kita senang ataupun susah

Sebagai PENASIHAT,
DIA tak pernah memberikan nasihat yang salah
petunjuk-petunjukNYA selalu manjur untuk setiap masalah kita

Sebagai DOKTER,
DIA tak pernah salah memberikan obat
DIA tau...obat apa yang harus digunakan untuk hati yang luka
DIA tau...obat apa untuk penyakit-penyakit jasmani kita
DIA tau..karena sesungguhnya penyakit dan penderitaan kita sudah dipikulNYA

Sebagai DONATUR,
DIA penuh kemurahan tak pernah menahan-nahan pertolonganNYA
bagi yang berseru-seru kepadaNYA

DIA...adalah TUHAN sesembahan kita
yang menciptakan kita dengan tanganNYA
dan mencintai kita lebih dari mencintai diriNYA sendiri

Apakah kau sudah menghampiriNYA pagi ini
sekedar mengucapkan "Selamat Pagi"
dan menikmati perlindunganNYA sepanjang hari ini

------
selamat menyambut hari baru bersama TUHAN
kiranya pengenalan kita kepadaNYA bertambah hari ini
------

Selasa, 11 November 2008

Setangkup Doa

Tuhan....jadikan aku sesuatu yang luar biasa
supaya melalui hidupku banyak hal luar biasa yang terjadi
sebelumnya berikan padaku Mimpi Akbar
dan semangat yang sungguh-sungguh untuk mewujudkannya

-------------------
ketika hidupku biasa-biasa saja...dan hanya Kau yang kuandalkan
------------------

Selasa, 04 November 2008

PI Dalam Media Blog

Apa yang kau rasakan ketika mengetahui sebuah rahasia...bahwa ternyata Tuhan itu sangat mengasihimu sehingga DIA mau mati bagi kita? Dan apa yang engkau ingin lakukan ketika mengetahui bahwa ketika kamu mengakui bahwa kamu berdosa dan memohon ampun kepadaNYA, maka niscaya dosamu diampuni dan dihapuskan? Apa yang kau rasakan ketika mengetahui bahwa ternyata DIa tidak hanya peduli soal sorga dan neraka (kehidupan rohani) saja..tapi juga peduli soal kehidupanmu di dunia ini...tentang berasmu, minyak gorengmu, uang saku anak-anakmu, bahkan...apakah yang kamu akan makan esok hari?

Yah..so pasti ini berita yang menggembirakan, menyenangkan, dan menggairahkan. Bahwa Sang Pemilik hidup telah begitu peduli terhadap kita, sehingga dengan pengorbananNYA kita berlayak untuk berdiri di hadapanNYA menikmati segala rahmat dan kemurahanNYA.

Sekarang....mari kita balik pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas...tentu jawabannya begitu mengerikan. Ketika pengampunan hanyalah sebuah misteri tanpa adanya jaminan penghapusan dosa...maka pendosa (yaitu kita-kita ini) akan terus terhukum oleh perasaan berdosa kita. Ketika kita tidak mengetahui bahwa Tuhan mengasihi kita..maka hadirlah perasaan kesepian, tidak berharga, dan frustasi. Ketika kita tidak tahu bahwa Tuhan peduli dengan hidup kita sehari-hari...maka akan timbul depresi beraaat dalam hidup yang sudah sarat dengan pergumulan ini, hingga kita tidak bisa melihat harapan yang baru.

Padahal..kita tahu di dunia nyata banyak ditemui orang-orang yang kesepian, tersiksa oleh dosa, tidak bisa melihat harapan. Banyak orang bunuh diri karena merasa jijik dengan hidupnya yang penuh dosa.

Apa yang sudah kita perbuat sebagai orang yang sudah terlebih dahulu tahu tentang kasih ALLAH? Bukan hanya tahu..tapi hidup di dalamnya?

Mendiamkan semua itu terjadi di depan mata kita? Menjadi headline di media cetak, menjadi pemuas penikmat berita BUSER? begitu teman-teman?...Tak inginkah kita menjadi pembawa kabar baik di tengah dunia yang semakin renta dan sarat dengan "penyakit" ini? Bukankah kita adalah Terang dan Garam?

...mungkin rekan-rekan akan menjawab : Yes, sista..gw mau jadi penginjil..tapi gw kan gak bisa khotbah..gw kan seorang karyawan (manalah boleh cuti lama-lama demi penginjilan?)..gw kan orang yang tidak fasih lidah..bla bla bla...seabreg alasan pun akan berloncatan...
Haruskah menjadi fulltimer untuk menginjil? haruskah pintar berkhotbah untuk jadi penginjil? haruskah orang yang fasih lidah?..rasanya tidak..mari kita gunakan apa yang ada pada kita..karena Tuhan tidak pernah meminta apa yang tidak ada pada kita.

Tuhan ingin kita mengajarkan Firman itu baik atau tidak baik keadaan kita.
2Ti 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Tuhan ingin kita menjadi perpanjangan tanganNYA bagi orang-orang yang putus harap..Mt 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

Isa 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid

Blogger yang terkasih, penginjilan ada di ujung jari-jari kita. Ketika kita mengetik sesuatu dalam blog kita.. ada banyak pilihan yang bisa kita buat..menjadi pewarta curhatan pribadi saja..atau kah cerita-cerita porno.. ataukah.. suatu kesaksian yang membuat orang akhirnya melihat dan mendengar kebaikan TUHAN? Lalu membangkitkan harapan yang baru bagi mereka yang sudah putus harap?.. Ya.. jari-jari kita bisa mewakili mulut kita yang tak fasih lidah dalam berkata, jari-jari kita bisa membantu kita mewartakan kepada dunia tentang kebaikan Tuhan..tanpa harus menjadi seorang yang ulung berkhotbah. Dan Blog kita.. adalah mimbar maya bagi orang-orang yang haus akan kasih TUHAN dan janji keselamatan dariNYA. Blog kita adalah pelayanan bagi orang-orang penikmat dunia maya yang tak tersentuh oleh penginjil-penginjil di dunia nyata.

Jadilah bagian penuai Kristus, melalui apapun yang ada pada kita, karena : Matius 9 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Yakinlah, bahwa firman Allah yang kita tabur melalui mimbar maya kita, tidak akan kembali sia-sia.