Senin, 29 September 2008

Harus NgeRock??

Di suatu kebaktian ... di ibadah raya dihadiri berbagai kalangan, dari anak-anak muda hingga manula. Pemimipin pujian begitu persemangat, tim musik begitu siap melayani sehingga begitu nyaris sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun.

Puji-pujian begitu menyala. Hadirat Allah begitu Kuat...apalagi ketika menyanyikan lagu "Allah Sumber Kuatku"..waaah..asyiiikk...sampai-sampai rasa ingin melompat-lompat karena semangat. Saya menikmati ibadah itu. Wong saya masih muda jee...jadi lagu-lagu yang bersemangat sunguh pas dengan jiwa saya yang masih muda ini..

Di tengah-tengah hingar bingar pujian, mata saya mulai nakal menjelajah sekeliling. Dan "scanning" saya terfokus pada sekelompok oma opa yang duduk tak jauh dari bangku saya. Mereka begitu kesulitan mengikuti lagu yang kami nyanyikan, tampak dari gerakan bibir mereka. Dan mata mereka kesulitan menyelaraskan apa yang tertera di Proyektor dan Irama yang sedang dinyanyikan.

Entahlah...tiba-tiba sukacita saya jadi sedikit terusik. Saya sedih..melihat mereka begitu ingin menyanyi, tapi kesulitan membaca sekaligus menyanyi. Ini mengingatkan saya ketika pertama kali mengikuti kelas aerobic..begitu membuat saya frustasi, malu (karena gerakan saya salah2 melulu), dan ujung-ujungnya saya asal gerak daripada cuma diam.

Di sebuah ibadah di lain tempat.........Lagu yang sama dinyanyikan dengan tempo yang lebih pelan ..nge"beat"..ternyata sekalipun lagu yang sama dinyanyikan dengan cara yang berbeda tetap tak kehilangan makna dan semangatnya. Semua bisa menikmati.. Oma Opa tetap bisa menyanyi dengan semangat tanpa kesulitan berarti ketika mulut harus menyelaraskan dengan mata yang tertuju di proyektor.

Hadirat Allah tetap kuat mencengkeram, sekalipun cara menyanyikannya berbeda..hah...Indah ya?

Saya ingin Usul .. untuk tujuan kebaikan bersama lagu yang Nge Rock itu dinyanyikan dengan irama yang nge"beat".

Bukankah Puji-Pujian itu sama pentingnya dengan Pemberitaan Firman Tuhan? Bagaimana nasib orang-orang yang tidak bisa menyerap "pesan" yang terkandung di dalam sebuah lagu pujian? Apa salahnya..di waktu-waktu khusus..lagu-lagu yang nge"Rock" itu dibikin nge"Beat".. supaya Oma -Opa tidak "grathulen"?? Supaya dupa dari pujian penyembahan itu benar-benar timbul dari seluruh hati yang hadir..entah yang muda sampai yang tua?

Saya hanyalah penikmat musik. Tapi buta soal musik dan segala istilahnya. Yang saya tahu hanyalah..ketika saya menyanyi dengan hati untuk TUHAN...maka segala keindahan sorga, hiburan, bahkan kelegaan menjadi milik saya. Rasanya setiap orang yang berhasil menyanyi dengan hati untuk TUHAN maka segala kelepasan pun akan menjadi hak miliknya secara mutlak.

Mari kita renungkan.. bagaimana oma - opa itu akan menyanyi dengan hati.. kalau untuk membaca syair dan menyelaraskan dengan tempo musik yang ada kesulitan?

Kita yang muda-muda ini juga bakal tua. Mata kita juga mungkin tak selamanya akan terang seperti ini. Dan kemampuan kita menangkap kecepatan musik pun juga akan menurun. Mari kita peduli dengan keberadaan mereka yang sudah uzur..dengan menaruh hormat dan kepedulian, termasuk soal pemilihan tempo puji-pujian.

Untuk lagu yang tempo cepat rasanya bisa dinyanyikan dengan sebenar-benarnya (maksudku temponya) di ibadah yang dihadiri oleh yang muda-muda saja. Untuk yang berbagai kalangan..ya jangan kaku, supaya berkat puji-pujian itu bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia.

........ketika kami jadi jemaat nomaden..................

Selasa, 16 September 2008

Biar Aku Melebur

Di perapian ini .. ingin kuberteriak...Hentikaaaannn!!!
aku sudah tak tahaan!!!
Panaaassss...
Kau tetap tak peduli...membakarku hidup-hidup dalam dapur pemurnianMu
lagi-lagi- dan lagi
aku rasa hampir sinting merasakan semua ini
tak terasa...apa yang tersembunyi nyata tak tertutupi
aku menyesali
tapi Kau lagi-lagi tersenyum
tak apa, memang untuk itulah kau ada di sini
supaya tak satupun yang buruk ditutupi kedok kecantikanmu
tapi benar..aku tak tahan..kepalaku nyaris pecah rasanya
tapi Kau bilang
ini semua tak akan membinasakanmu
tapi memurnikanmu
hampir aku hilang akal dan membelakangiMU
tapi tangan lembutMU merengkuhku kuat
aku sempat berlari menjauh dariMU
tapi...Engkau ada dimana-mana
Engkau selalu jadi dahagaku
Engkau menyiksaku dengan senyum kasihMU itu
hingga aku pun kembali dengan rela dalam proyek besarMU itu
Oh, Tuhan...
kalau proses ini masih terlalu lama bagi dagingku
beri aku kesabaran untuk tinggal di dalamnya
karena hanya dengan sabar dan tekun
aku bisa melebur
dalam segala kekudusanMU
dalam segala keajaibanMU
dalam segala kesempurnaanMU

Jumat, 12 September 2008

STOP MENCELA ORANG JELEK !!!

Pergaulan saya di kantor banyak dengan teman-teman lelaki. Saya sendiri satu-satunya perempuan di ruangan yang berisi 4 orang karyawan. Dalam banyak kesempatan, saya sering mendenger becandaan rekan-rekan saya tentang teman-teman yang menurut mereka berwajah minus atau pas pasan. Kalau ditanya perasaan saya mendengar celotehan tak bertanggung jawab itu pertama-tama sih sedih lama-lama tak peduli..Ketidakpedulian saya lebih mengarah kepada--saya tidak bisa melarang para pemilik mulut itu untuk berkomentar seenak jidat, kan?-- jadi buat apa saya menguras emosi saya untuk komentar-komentar yang tak jelas itu.

Sikap saya?? saya tidak pernah ikut berkomentar, kalau ada teman yang dilecehkan dengan kata-kata seperti itu. Paling cuma tersenyum kecut, sebagai tanda saya tidak suka kalau mereka bercanda seperti itu.

Hingga suatu saat seorang teman bertanya, kenapa sih kamu gak mau ikutan nyela? Kenapa sih kamu selalu senyum kecut kalo kita becanda..kan cuma becanda..emang salah ya?

Saya punya beberapa alasan mengapa saya tidak suka kalau ada orang yang bilang si ini jelek, si itu muka boros, si sono tuh culun bla bla bla belum lagi ditambah kalimat-kalimat yang melecehkan..

1. Saya takut ada PRIBADI yang marah, karena 'buatan' NYA dibilang jelek.
Teman-teman tahu kan, betapa seriusnya DIA menciptakan manusia, sampai sampai DIA menciptakan manusia baik pria ataupun wanita sesuai dengan gambar dan rupaNYA (Kejadian 1 : 27)
Bahkan pemazmur mengatakan 'Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. (Mzm 139 : 13)

Pernah melihat orang menenun? tentu pernah..ketika menenun pasti mereka fokus dengan benang dan alat tenunnya, gak bisa sambil bercanda ataupun jelalatan kemana-mana. Saya yakin, setiap manusia yang terlahir ke muka bumi ini diciptakan dengan serius oleh TUHAN. Betapa kecewa dan marahNYA kalau apa yang DIA bilang "baik adanya" itu dibilang jelek oleh hasil karyaNYA sendiri? Betapa marahNYA DIA jika kita semena-mena melecehkan hasil karyaNYA itu?

Pernah gak sih kita pikirkan perasanNYA? Sedangkan kita, jika karya kita mendapatkan kritikan saya kita ada rasa kecewa (hayo jujur, ada gak yang bener2 100% suka kritikan?)

Temans, DIA menciptakan kita dengan serius, dengan sepenuh hati dan perasaanNYA, layakkah kita mengatakan ciptaanNYA jelek? (jangan tanya saya : kalau memang DIA ciptakan kita menurut gambar dan rupaNYA, mengapa ada orang yang mukanya pas-pasan? karena saya tidak tahu jawabannya)

2. Karena saya juga tidak mau dibilang jelek
Mt 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi

Intinya, kalau saya gak mau dibilang jelek, ya saya gak mau juga ngatain orang jelek. Saya memang tidak secantik Dian Sastro, bentuk tubuh saya memang tidak seideal para model dan peragawati. Tapi saya tahu, TUHAN menciptakan saya menjadi pribadi dengan wajah yang manis (yee...kalo saya anti ngatain orang lain jelek, saya juga gak mau bilang diri saya jelek dong!) Dan ketika saya mengakui kalau saya manis...sebenarnya saya sedang memberikan pujian kepada PRIBADI yang tanganNYA sudah membentuk saya sedemikian rupa.

........Duh Ris, cuma becanda gitu lho! serius amat pembahasannya sampe bawa-bawa ayat alkitab!!, Teman..apa yang keluar dari mulut itu meluap dari hati

"Mt 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. "

dan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita itu harus dipertanggunjawabkan

Spontanitas dalam bercanda itu bisa kita kendalikan kalau kita senantiasa menyadari bahwa TUHAN senantiasa melihat apa yang kita perbuat, dan mendengar apa yang kita katakan.

Dan kalau kita menjauhi segala bentuk pelecehan verbal terhadap fisik seseorang, rasanya itu salah satu bentuk penghargaan kecil terhadap karya besar TUHAN.

Kalau teman-teman tidak rela memberi pujian kepada mereka yang berwajah minus atau pas-pasan..setidaknya jangan terlibat untuk menjadi "pencela" karya ajaib TUHAN.

Tulisan ini dibuat dengan kesadaran penuh, bahwa SAYA dan saudara semua diciptakan dengan serius oleh TUHAN. Dengan kesadaran penuh, bahwa karena kitalah darahNYA tertumpah. Dengan kesadaran penuh, bahwa saya berharga dimata TUHAN. Bukan karena saya merasa senasib dengan orang-orang yang ditempeli LABEL : JELEK, MINUS, CULUN, KATRO, DST.

Mudah-mudahan ini menjadi bahan renungan bagi kita semua, bahwa hal yang sederhana menurut kita, penting buat TUHAN.

Saya membuat polling tentang kebiasaan teman-teman terhadap orang-orang yang dilabeli seperti tsb diatas. Mohon kerelaan dan kejujurannya untuk mengisi ya?

Rabu, 10 September 2008

Terusan Award dari Yobel


Hari yang menggembirakan, seorang sahabat di dunia maya Yobel Tambunan berkenan meneruskan awardnya kepada saya. Sekaligus memberikan penilaian bahwa blog saya termasuk blog kreativ.

Terima kasih ya, Yobel. Terima kasih untuk perhatian dan penghargaan yang diberikan, Award ini akan menyemangati saya agar lebih baik dan lebih baik lagi dalam menulis. Karena ini salah satu area pelayanan saya dalam memperluas kerajaanNYA.
Segala puji, hormat, dan kemuliaan hanya bagi DIA.


Selasa, 02 September 2008

Untung Gue Bukan Tuhan

Hahahaaa....bingung sama judul? Sama.. gw juga bingung mo kasih judul apa tulisan gw kali ini. Intinya gw lagi bingung, banyak sekali ide tulisan yang berloncatan mau keluar dari kepala, tapi aku tidak tau cara merangkainya.

Tepatnya tidak punya waktu yang cukup tenang untuk aku merangkai ide-ide itu menjadi sesuatu yang brilian.You know, dua bulan ini terakhir ini kalau kami masih bisa menjalani hidup yang terseok-seok ini.. itu cuma karena kasih sayang TUHAN.Persoalan keuangan, pembantu, anak-anak, hubungan keluarga...phewww...belum lagi soal kerjaan semua itu mengotori slang ide yang Tuhan kasih, jadi sekarang ide-ide itu seperti puzzle yang mesti disusun padahal biasanya kalau TUhan kasih aku ide untuk nulis, begitu aku buka layar untuk mengetik...kata-katanya seolah sudah tersedia dan aku tinggal menyalin.

Kali ini aku bener2 payah...gak bisa dengan jernih menangkap kehendakNYA. Hidup seperti teka-teki..perjalanan misterius mencari jalan keluar dengan banyak jebakan dan bahaya (hahahaaa... game mania)

Iya...seperti permainan mencari jalan keluar..dengan jebakan dan musuh-musuh yang siap membinasakan..herannya...sekalipun tertatih-tatih..ternyata kami disanggupkan untuk melewati semua itu, kami dimampukan untuk menang atas semua jebakan dan musuh-musuh itu

Jadi...pantas gak sih kalau kita marah sama TUHAN yang seolah-olah mempermainkan hidup kita?Karena sebenarnya TUHAN pingin membuat hidup kita lebih hidup dan seru dengan permainan-permainanNYA.

Yah...seberapapun hebat jebakan dan musuh, kita tetap ada dalam kendaliNYA
seberapapun hebatnya taktik perang musuh, Tuhan punya banyak cara untuk memenangkan perkara kita.
hanya saja...seringkali karena "ketulian" kitakita merasa dibiarkan sendirian
karena mengandalkan kekuatan sendiri
kita jadi sering berbuat kesalahan (terus bertanya,Kenapa sih TUHAN gak nyegah gue?) hahahaaa... kasian amat sih jadi TUHAN untung...gue bukan TUHAN,

kalau gue jadi TUHAN...dan ngadepin orang-orang yang bandel kaya gue..bakal gue pitesin satu-satu biar gak bikin cape..Ya...
Untung TUHAN itu baik
Untung TUHAN itu sabar
Untung TUHAN itu gak gampang putus asa dalam mengurus kita
Untungnya...kasih karunia TUHAN lebih besar dari segala kesalahanku
sehingga aku masih boleh hidup di atas gunungNYA yang kudus

Yang Kuingin Jika

Yang kuingin jika aku sedang lemah
...........kau datang padaku menyodorkan bahumu untuk kusandari, kawan
bukan menjadikan kelemahanku sebagai gosip yang dibumbui
yang kuingin jika aku lama tak hadir di persekutuan kita
....kau sms menanyakan kabarku
bukan menunggu ketika aku datang
kau berteriak di depan teman-teman "Woiii...kemana saja loe! Kenapa baru sekarang keliatan?"
teriakanmu membuatku malu
dan pertanyaanmu itu sama sekali tidak tepat waktu
bukankah perkataan yang tepat pada waktunya itu menyenangkan hati?
yang kuingin kan jika kau benar-benar ingin tau keadaanku
...kau menghubungiku secara pribadi (entah sms, telepon, email, atau kunjungan)
itu lebih berarti daripada seribu saran di media publik yang menunjuk kepadaku
apakah kau tak sadar ? kalau kau bertanya dan menasihatiku di depan umum
sama halnya kau mempermalukanku?
yang kuingin ketika aku sesak..
...kau rela menyisihkan waktu untuk mendoakanku
bukan sibuk mencari suatu sebab
well...kita sama-sama belajar
itu satu-satunya alasan yang membuat aku bertahan
tak ada yang sempurna
itu yang membuat aku bisa tetap mengasihimu
Teman....maukah kau memperhatikanku
ketika aku kesepian
ketika aku sendirian
ketika aku terhempas
atau.......????

Senin, 01 September 2008

Untaian Kalimat Mutiara




Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang tidak pernah menyerah.

Untuk menjadi seseorang yang kuat, setiap orang harus rela mengalami proses pembentukan seumur hidup dalam kesepian, penderitaan, penolakan, perjuangan, dan penyangkalan diri
Belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selama-lamanya. Hiduplah seakan-akan anda akan meninggal esok hari.

Sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Sahabat terdekat anda adalah keluarga anda. Mungkin intulah mengapa bersahabat dapat meringankan beban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.

Nikmatilah waktu hidup anda, karena : Pekerjaan anda bisa menunggu, namun umur anda tidak akan kembali. Anda tidak mungkin mampu menghentikan atau memperlambatnya. Selama waktu masih tersisa, tidak perlu ragu untuk menikmati keberadaan anda di bumi ini.


Jika anda sedang menghadapi berbagai ujian hidup, jangan kecil hati dan jangan putus asa. Dia sedang membentuk anda. Proses itu memang tidak nyaman dan kadang menyakitkan, tapi setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk dan mendadani anda sebagai mempelainya.
Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh melainkan apa yang telah ia berikan.
Orang akan melupakan apa yang kamu katakana dan lakukan tapi orang tidak akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.
sumber : dari jawaban.com