Jumat, 25 April 2008

Anugerah Terindah

14 April 2008, pukul 15.30, lahir putera kami yang kedua melalui operasi caesar dengan selamat. Sesuai dengan nama yang Tuhan taruh dalam hati kami, kelahiran anak kami yang kedua ini diwarnai keajaiban-keajaiban di dalam Tuhan.

Ketika operasi berlangsung, salah seorang dokter kandungan yang menangani operasi setengah menjerit melihat kondisi dinding rahim bawah (yang katanya berfungsi untuk berkontraksi jika lahir normal). Beliau mengatakan,"Aduh, ini bukan dinding rahim, tapi selaput rahim, tipis sekali. Andai terlambat dan nunggu kontraksi sudah pasti jebol di dalam nih!" Mendengar komentar spontan itu membuat saya sedikit bergidik, karena beberapa waktu lalu saya sempat hampir nekat memilih persalinan yang normal. Bisa dibayangkan berapa besar yang menjadi tarohannya. Thanks God, Tuhan berhasil mencegah saya dan akhirnya kami memilih untuk menuruti nasihat dokter untuk melahirkan secara caesar.

Maka dengan mantap kami namai anak kedua kami dengan nama
JOSHUA ANUGERAH KOLONDAM
yang artinya seorang pemimpin yang terlahir karena keselamatan yang dianugerahkan Tuhan bagi keluarga Kolondam.
Terima kasih untuk semua support yang para sahabat, alim ulama, dan saudara-saudara berikan ketika saya menghadapi kehamilan yang cukup berat.. sehingga anak kami terlahir dengan sehat tanpa kekurangan suatu apapun.
Sungguh merupakan kekaguman tersendiri, ketika Tuhan menyediakan apapun yang kami butuhkan tepat pada waktunya.

Selasa, 08 April 2008

Dan Yang Ribut Pun Tenang

Kemarin, hatiku bergemuruh...(ceia...bahasanya) seharian diliputi kegelisahan yang teramat sangat. Sampai2 aku merasa kakiku tidak menginjak tanah, saking melayang tidak karuan. Penyebabnya adalah, suatu masalah yang belum terselesaikan. Dan kalau yang satu ini belum selesai, rasanya sulit bagiku untuk memikirkan yang lainnya--karena mereka satu paket yang tak terpisahkan.
Badai bergelora dalam hatiku itu juga mempengaruhi pembawaanku di rumah. Aku jadi tak enak dengan mama mertua yang mencoba membaca pikiranku. FYI, beliau punya karunia dasar yang kurang lebih sama denganku--PERCEIVER--hanya saja, kematangan dan kedewasaan beliau membuat karunia itu tampak halus terbungkus karunia --belas kasihan-- dan akhirnya menampilkan --kelemahlembutan--. Maka tak heran, kalau suamiku sering berkomentar, aku dan mama mertuaku itu orang yang paling susah untuk dibohongi, dan mudah untuk menebak suatu kejadian atau peristiwa.
Sore hari, ketika aku sudah tak tahan lagi menahan badai dalam hatiku, akupun menyingkir di ruangan kantor yang lumayan sunyi. Di sana aku hanya berdoa begini :"Ya Allah Roh Kudus di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Engkau tahu betapa tersiksanya aku hari ini. Aku tidak bisa tenang untuk berdoa, bahkan untuk kasus ini aku tidak tahu bagaimana harus berdoa. Ya Roh Kudus, pimpinlah aku untuk berdoa sesuai kehendakMU serta karuniakanlah iman supaya aku bisa meyakini bahwa apa yang aku doakan pasti aku dapatkan"
Ro 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Aku terdiam dalam penantian, diam....menunggu... dan menunggu....
HIngga terucaplah sebait doa yang tak kusangka :
"Ya Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah segala rencanaku berhasil hari ini!" Amin.
Dan....gemuruh di hatiku seketika reda. Kekuatiran yang mengikatku seharian terlepas. Ada iman yang bangkit sehingga aku bisa meyakini bahwa doaku sudah mendapatkan jawabannya.
Malamnya---??---satu dari sekian permasalahanku teratasi, kemenangan sudah menjadi suatu realisasi.
Jas 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Kemarin malam aku mengalami kemenangan atas satu permasalahanku. Tuhan pun menyediakan kemenangan bagimu, temans. Hanya... maukah engkau belajar berdoa sesuai dengan tuntunan Roh Kudus?

Bersyukurlah kita, karena memiliki Roh Kudus yang senantiasa bersedia menjadi translator dari doa-doa yang sulit untuk kita jabarkan di hadapan Bapa. Fasilitas Sorga yang luar biasa bukan?