Senin, 31 Maret 2008

Yang Kuinginkan Saat Ini

Tuhan....jika ada yang kuinginkan saat ini, tentu Kau tahu
tak ada yang tersembunyi di mataMU
tulang belulang ku pun tidak

Aku memang sedang membutuhkan pertolonganMU
uluran tanganMU
atas segala beban yang sedang menindih ku

Tapi, Tuhan......Yang kuinginkan saat ini lebih dari itu
aku memang butuh uang
aku memang butuh makan
aku memang butuh jalan keluar untuk pergumulanku
Ya..aku butuh pertolonganMU

Tapi yang lebih kubutuhkan saat ini adalah..
WAKTU yang leluasa untuk aku berdiam di kakiMU
ruangan Kosong yang hanya berisi aku dan KAU

aku ingin bertelungkup di pangkuanMU
menangis terisak... tanpa kata-kata
tanpa cerita yang keluar dari mulutku
hanya airmata yang mewakili semua keluh kesahku

Ya.. aku rindu hadirMU
rindu memiliki waktu berdua denganMU
rindu terpuaskan oleh aliran RohMU
lebih dari rinduku pada uluran tanganMU

Kamis, 27 Maret 2008

Siapa Yang Mengendalikanmu?

Pagi ini banyak sekali hal negativ yang aku temui di rumah. Tak seperti biasanya, kumulatif segala kesalahan2 itu serta segala beban yang di depan mataku membuat aku sedikit murka. Mulutku mulai lepas kendali, perasaanku mulai acak-acakan, dan hatiku pun mulai tak beres di hadapan Tuhan. So pasti aku pun tak sanggup untuk duduk diam dan berdoa. Bukannya minta ampun, aku malah makin nyerocos gak karuan di sepanjang perjalanan.
Ketika puas berkata sia-sia (Lord Jesus, please forgive me!) Dan hati mulai tenang, aku pun mulai bisa merasakan hadiratNYA.
Muka bertemu muka, DIA pun bertanya,"Siapa yang mengendalikanmu hari ini?"
"AKU tahu segala pergumulanmu, AKU mengerti segala bebanmu, AKU mengetahui segala permasalahanmu. AKU tahu, mengapa? Karena kamu ada dalam genggaman tanganKU, di pelupuk mataku (sebagai biji mataKU)"
"Tidakkah kamu percaya, jika aku mengizinkan segala hal terjadi dalam hidupmu itu adalah demi kebaikanmu?"
"AKU menjadikanmu TERANG...supaya kamu tidak dikuasai KEGELAPAN. AKU menjadikanmu GARAM, supaya dengan kehadiranmu dunia ini tidak menjadi tawar..entah tawar dalam kasihnya, iman, dan pengharapannya. AKU memberimu kuasa untuk memberi PENGARUH, bukan DIPENGARUHI."
"Bukankah AKU sudah berkata kepadamu, bahwa AKU pasti memberikan semua kebutuhanmu? Haruskah keadaan menjadikan alasan bagimu untuk berubah dan dikendalikan?"
"Janganlah tekanan hidup, kondisi yang tidak kondusif, juga masalah2mu itu menjadi alasan untuk membenarkan perbuatanmu yang jahat itu. Tetaplah menjaga hatimu, mulutmu, dan juga perilakumu. Tetaplah berbuat baik kepada semua orang apapun keadaanmu, kamu pasti bisa. Dan lihatlah, ketika engkau tetap memilih untuk taat dan patuh terhadap Firmanku disaat2 sulit, kamu akan duduk diam melihat AKU berperang ganti kamu."
"Jika kau terlalu lelah dengan banyaknya pertemuran ini AnakKU, beristirahatlah dalam kemahKU. AKU akan memberikan pengurapan dan kesegaran baru bagimu. Biarkan AKU yang mengendalikanmu, bukan keadaan di sekelilingmu. DAn biarkan AKU membentukmu menjadi Puteri Kesayanganku lewat hal-hal yang kau alami akhir-akhir ini, dan bukan sebaliknya...keadaan menjadi monster yang merusak karaktermu. Jangan serahkan hatimu pada hasrat jahatmu. Tapi berlindunglah padaKU yang senantiasa mengasihimu"
Aku hanya diam... tak sanggup menjawab. Yang pasti, aku tak akan membiarkan diriku terus menerus dikuasai keadaan. Aku yang akan berkuasa atas keadaan, bukan sebaliknya.

Rabu, 19 Maret 2008

Sang Pemberani

Pernah seorang pemberani berbicara kepada Tuhan.... bakarlah semak itu seperti Engkau lakukan bagi Musa, Tuhan
...Maka aku akan mengikuti-Mu.

Robohkanlah dinding-dinding itu seperti Engkau lakukan untuk Yosua, Tuhan.
Maka aku akan bertarung.

Teduhkanlah gelombang Danau Galilea, Tuhan.Maka aku akan mendengar.
Lalu orang itu pergi duduk dekat semak, tidak jauh dari dinding,
dekat laut dan menunggu sampai Tuhan berbicara.

Dan Tuhan mendengar orang itu, maka Ia menjawab.
Ia mengirim api, bukan untuk semak tetapi untuk sebuah gereja.
Ia merobohkan dinding, bukan dari batu tetapi dari dosa-dosa.
Ia menenangkan badai, bukan di laut tetapi dalam jiwa.

Dan Tuhan menunggu sampai orang itu menanggapi.
Dan Ia menunggu...
Dan Ia menunggu...
Dan menunggu...

Tetapi, karena orang itu menatapi semak-semak, bukan hati;
batu bata, bukan hidup orang-orang,
lautan, bukan jiwa-jiwa,
maka ia menyimpulkan bahwa Tuhan tidak berbuat apa-apa.

Akhirnya ia memandang kepada Tuhan lalu bertanya,
Engkau sudah kehilangan kuasa-Mu?

Dan Tuhan memandangnya dan berkata,
Engkau sudah kehilangan pendengaranmu?

ditulis oleh : Anonim di www. glorianet.org

Senin, 10 Maret 2008

Tanpa Judul

Tuhan, pandanglah hatiku yang rapuh
menengadah memohon belas kasihMu
saat ini aku tahu Kau sedang menampung butiran air mataku
dalam kirbatMU yang kudus
maaf, kalau aku belum bisa tampil sebagai murid yang teguh
kakiku terpukul dan aku terbungkuk
namun aku tahu
tangan kekarMU tengah menopangku
dan seraup kasihMU tengah menenangkanku
aku sedang tak bisa berlari Tuhan
sementara musuh mengejarku
maukah Engkau menggendongku?
atau...KAU mau aku tetap bertarung dan berlari
meskipun kakiku luka?